Maira dan kak Shopi sendang berjalan menuju kamar Maira. Tak lama setelah itu, Shopi berhenti di depan pintu berwarna Cream dengan motif burung merpati putih yang sedang terbang di langit biru.
" Ini kamarmu Ra,, Oh iya, seragam sekolahmu sama keperluan yang lainnya udah Kakak siapin,, punya temenmu itu juga udah Kakak siapin,, jadi gak perlu khawatir tentang mereka. " Ucap Kak Shopi sambil tersenyum manis.
" Iya, makasih ya kak. " Ucap Maira.
" Oh iya, satu lagi. Besok kamu bakal kakak kenalin sama teman kakak yang dari Indonesia juga,, jadi jangan kaget kalau besok kakak ke kelasmu,," Ucap Shopi senyum-senyum.
" Kenapa aku harus kaget ?" Tanya Maira bingung.
" Teman kakak itu populer di sekolah, termasuk kakak juga sih,, jadi jangan kaget nanti kalau kelasmu tiba-tiba banyak yang teriak-teriak kaya orang kesurupan,, apa lagi perempuannya." Ucap Shopi sambil memainkan ponselnya.
" Sepopuler itu ya, sampai pada teriak-teriak kaya orang kesurupan ?" Tanya Maira.
" Kamu bakal tau sendiri besok,, salah satu dari kami itu ketua osis terbaik di SOPA,, jadi wajar kalau kami populer. Udah aja ya,, kakak capek, kamu juga tidur yang nyenyak ya. Da,,, " Ucap Shopi melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Maira. Maira hanya menggelang-gelengkan kepalanya, lalu ia membuka pintu kamarnya.
" Sepopuler apa sih,, sampai kaya gitu ngomongnya ??. Tapi gak papa lah,, kakak kan juga populer disana." Maira berbicara sendiri lalu membuka pintu kamarnya.
Maira menganga melihat kamarnya ini. Ini bahkan jauh lebih mewah dari pikiran Maira, lalu ia masuk dan menutup kembali pintu kamarnya.
" Ini sangat, sangat, sangat mewah untuk satu orang seperti diriku." Maira berbicara sendiri dengan nada sedang.
" Tapi tidak masalah,, aku lebih bebas seperti ini. " Ucap Maira lalu duduk di sofa dekat jendela kamarnya. Ia melihat ke arah luar jendela dan mulai melamun.
" Entah mengapa,, firasatku mengatakan aku tidak aman berada disini." Ucap Maira lemah.
" Hah,,, sudahlah. Aku akan istirahat sebelum memulai hidup baruku yang akan dipenuhi teriakan perempuan alay ala koriya." Ucap Maira lalu merebahkan dirinya di kasurnya lalu memejamkan matanya dan memasuki dunia mimpi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Matahari bersinar dengan sangat terang pagi hari ini. Maira keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuknya. Ia duduk di ujung ranjangnya dan mengambil ponselnya yang berada di samping kanannya.
" Hm,,, masih pukul 05 : 67 am." Ucap Maira, lalu ia meletakan kembali ponselnya itu dan berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil sebuah seragam dengan warna kuning yang sangat bagus jika dipandang. Maira melihat pantulan dirinya dicermin lemarinya yang panjang.
" Hm,, tidak buruk. Setidaknya ini cocok di tubuhku." Ucap Maira sambil mengacak pinggangnya.
" Yup, aku siap untuk memulai hidup baru ku di sini." Ucap Maira lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju dapur sambil memainkan ponselnya.
" Kak,,,eh !! " Ucap Maira terkejut melihat ruangan yang ia masuki saat ini, lagi-lagi Maira menganga melihat dapur milik kedua kakak sepupunya itu.
" Aish,,, kakak-kakak ku itu memang sangat pintar menabung dan menghemat pengeluaran. Pasti Ibu Mar bangga kepada mereka berdua." Ucap Maira pelan.
" Apa yang kau lihat ?? Ayo cepat ambil makananmu, setelah itu minum susu yang sudah kubuat di atas meja makan." Ucap Kak Riska yang tiba-tiba berada di belakang Maira.
" Ah,,, Kak Riska ! Kau membuatku terkejut ! " Ucap Maira kesal. Lalu ia mengambil makanannya dan duduk di salah satu kursi meja makan dan mulai menyantap sarapan paginya. Setelah cukup lama Maira berkutit di meja makan, akhirnya dia selesai dengan sarapan paginya.
" Aku selesai, ayo berangkat ! " Ucap Maira saat melihat semua teman-temannya turun dari tangga. Lalu ia berdiri dari duduknya dan menghampiri teman-temannya.
" Oh, kalian juga sudah selesai kan ? Kalau begitu ayo kita berangkat." Ucap Kak Shopi. Mereka semua mengikuti kak Shopi dan juga kak Riska yang berjalan menuju garasi mobil mereka. Lalu sampailah mereka pada sebuah pintu berwarna coklat polos.
" Kak Riska, kau akan menaiki motormu itu ?" Tanya Shopi seraya membuka kunci pintu itu.
" Ya, aku terlalu malas menaiki mobil. Biar teman-teman Maira saja yang memakai mobilku untuk sementara." Jawab kak Riska seraya mengambil helmnya yang berada di atas meja tak jauh dari pintu itu.
" Terserah kau saja kak." Ucap Shopi lalu membuka pintu itu. Maira dan teman-temannya memasuki ruangan itu, lagi-lagi mereka harus menganga karna melihat mobil mewah yang berada di garasi besar milik sepupu Maira.
" Astaga,, mimpi apa aku semalam ? Sampai aku harus berkali-kali membuka mulutku dengan lebar hari ini ?" Tanya Intan yang membuat mereka semua tertawa.
" Sudahlah,, ayo kita berangkat." Ucap kak Shopi sambil tersenyum. Lalu menaiki mobil sport berwarna coklat, Intan dan Sarah mobil sport berwarna merah, sementara Antung ikut menaiki motor bersama kak Riska.
KAMU SEDANG MEMBACA
the ghosts are my friends. { the end.}
FantastikSemua berawal dari rasa iri dan dengki, lalu berubah menjadi teror hingga pembunuhan yang mengerikan.