Terik matahari menyinari seluruh lapangan, terlihat seorang anak laki laki yang sedang merebahkan dirinya di salah satu tribun yang terletak di lapangan itu. Tiba tiba seorang anak perempuan menghampirinya dengan sebuah payung ditangannya
Anak perempuan itu berdiri tepat disamping kepala si anak laki laki, ia mencoba melindungi wajah anak laki laki itu dari teriknya sinar matahari siang saat itu
Anak lelaki itu merasa bahwa ada yang sudah menutupi asupan sinar matahari yang menyinari wajahnya. Ia lantas membuka matanya perlahan, dan menoleh ke arah si anak perempuan yang berdiri disampingnya
Ia memilih bangun dari tidurnya, dan menatap sinis sesaat si anak perempuan yang ia rasa sudah mengganggunya itu. Dowoon meraih tasnya yang ia gunakan sebagai bantal, kemudian berlalu dari hadapan anak perempuan itu
“Dowoon-a” panggil anak perempuan itu
Anak lelaki bernama Dowoon itu menghentikan langkahnya, ia menghela nafas. Namun tidak berbalik untuk menghadap si anak perempuan
“apa?” tanya Dowoon
Anak perempuan itu mematung ditempatnya dengan mata yang sudah berkaca kaca, ia sudah tidak sanggup untuk berkata kata karena sikap dingin lelaki yang disukainya itu
Dowoon melanjutkan langkahnya, ia benar benar tidak berbalik untuk melihat si anak perempuan yang mengganggu aktifitasnya tadi
~~
Yoon Dowoon, seorang anak laki laki berusia 18 tahun. Siswa tingkat 2 di SMA Sewon yang terpintar di angkatannya. Dingin, dan berwajah manis, banyak gadis yang ingin jadi kekasihnya. Walau begitu, Dowoon tidak pernah menanggapi satupun dari sekian banyak gadis yang mendekatinya.Anak lelaki itu mengambil headphone dan sebuah buku dari tasnya. Memang seperti itu, ia selalu pulang berjalan kaki sambil mendengarkan lagu dan membaca buku.
Baru saja berjalan sejauh 20m dari gerbang sekolahnya, Dowoon tiba tiba dihadang oleh sekelompok anak laki laki yang berseragam sama dengannya namun sangat berantakan dan urakan. Tampilan mereka yang berantakan dan urakan menandakan bahwa mereka bukanlah anak baik baik
Dowoon menurunkan headphonenya sampai ke leher, ia menatap datar pada anak anak berandalan dihadapannya
“berenti deketin Yerim” ucap salah satu dari anak anak berandalan itu
Dowoon mengangkat salah satu alisnya. Yerim? Si gadis berpayung tadi maksudnya?
“jangan pura pura gakenal Yerim, tiap hari dia nongol depan mata lo” ucap salah satu anak brandalan yang lain
Dowoon semakin bingung, karena dia merasa bahwa dia tidak pernah mendekati siapapun
“namanya cowok tuh satu lawan satu, bukan satu lawan banyak. Lo pada banci itu namanya”
Seorang lelaki tampan tiba tiba saja muncul dari balik tubuh kecil Dowoon, dengan pakaian yang tak kalah urakan, dan juga dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya. Tak lupa wajah tengilnya, ia berdiri disamping tubuh Dowoon
“siapa lo? Gausah ikut ikutan” ucap salah satu anak brandalan yang bertubuh tinggi
Kumpulan anak brandalan itu tiba tiba bergeser, seperti memberi jalan pada seseorang yang hendak lewat di tengah tengah mereka
“gua Cuma minta lo jauhin cewe gua, gausah pake bertele tele”
Benar saja, seseorang bertubuh tinggi dan berkulit tan tengah berjalan diantara para brandalan itu. Sepertinya mereka adalah ketua daripada anak anak yang sedang menghadang Dowoon saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone || BriWoon
Teen FictionBaca aja dulu, siapa tau meleleh *don't forget to read the tag for knowing the cast! [17.1.19]