5

2K 309 42
                                    

Dowoon keluar dari tempat persembunyiannya. Ya, lelaki manis itu menguping pembicaraan dari dua anak laki laki yang saat ini sedang dihampirinya dengan langkah kakinya sendiri.

Kedua anak laki laki yang sedang fokus bermain gitar itu seketika mengalihkan atensinya pada Dowoon yang baru saja masuk dan kini sedang berjalan ke arah mereka

“gua harap kita bisa kerjasama” ujar Dowoon sembari mengulurkan tangannya

Jae dan Brian masih termangu ditempatnya, sungguh masih belum paham atas apa yang baru saja terjadi ini

Dowoon mengulurkan tangannya kembali, yang pada akhirnya Jae terlebih dulu menjabatnya sedangkan Brian masih belum tersadar dari lamunannya

Jae merangkul bahu Brian secara tiba tiba, hingga membuat Brian tiba tiba tersadar dari lamunannya dan kini tersenyum kikuk pada Dowoon

“ini orang yang gua ceritain ke lu kemaren. Namanya Yoon Dowoon” ucap Jae sembari mengulurkan tangannya pada Dowoon, menunjuk Dowoon dengan maksud menunjukkan bahwa Dowoon lah orang yang dimaksudnya

Bibir Brian terbuka melafalkan huruf A, lelaki tampan itu lantas mengulurkan tangannya –mengajak Dowoon berjabat tangan

“Woon, ini temen yang gua maksud tadi, yang pagi tadi gua ceritain ke lo”
Dowoon mengangguk paham kemudian mengulurkan tangannya juga, menerima jabatan tangan Brian

“kepala lo gapapa?” tanya Dowoon basa basi

Brian mengangguk beberapa kali lalu tersenyum

“yah, udah baikan. Berkat susu yang lo kasih”

Jae membelalakkan matanya, menatap 2 orang dihadapannya ini bingung

Susu..

Susu?

Susu katanya?

Susu apa yang Brian maksud?

Tangan Brian langsung melayang pada kepala Jae, pukulan itu cukup keras sehingga membuat si empunya kepala mengaduh

“dasar raja bokep! Susu pisang woy! Itu yang kemasan botol ituloh! Mesum dasar!”

Jae lantas tersenyum kikuk tak berdosa, tangannya tergerak mengusap tengkuknya sendiri

“jadi gimana?” tanya Dowoon mencoba mengembalikan topik

“perasaan, baru tadi pagi lo nolak gua. Kenapa sekarang tiba tiba nawarin diri?” tanya Jae penasaran. Memang kan, baru saja pagi tadi Jae meminta Dowoon agar menjadi tutornya dengan imbalan susu pisang sebanyak 1 pax per hari?

“gua gak mau, kalo tujuan lo mau ngajarin kita itu Cuma karna kasian sama kita” jawab Brian datar

Jae menatap Brian kaget, bukankah bocah tengil itu sendiri yang meminta ia agar Dowoon mau untuk mengajari mereka?

“Bri!” ucap Jae penuh penekanan

Apakah Dowoon akan masuk kedalam jebakannya?

“lets be friend” ucap Dowoon sembari mengulurkan tangan kanan nya
Brian menaikkan sebelah alisnya. Bukannya menjawab, lelaki manis dihadapannya ini malah megulurkan tangan dan mengajaknya berteman. Apa maksudnya?

Sedangkan Jae, lelaki berkacamata itu buru buru meraih tangan Dowoon dan menjabatnya. Ia pun memandangi Brian agar si lelaki tampan itu mau menjabat tangan Dowoon, namun Brian tetap pada pendiriannya

“as know you know, gua gak bisa bayar lo pake duit” ucap Brian meyakinkan Dowoon. Namun lelaki manis itu malah menggedikkan bahunya acuh

“no problems” ucap Dowoon final

Brian mengangguk pelan, kemudian mengulurkan tangannya dan Dowoon mengulurkan tangannya juga untuk menjabat tangan Brian

When You Love Someone || BriWoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang