14

1.6K 203 9
                                    

“Kim Wonpil, dia sepupu gue”

Brian membelalakkan matanya, ia bawa ingatannya kembali pada saat ia
mengenalkan Dowoon pada Wonpil, Dowoon dan Wonpil terlihat sama sekali seperti tidak pernah mengenal satu sama lain. Brian mendengus kecil dan menunjukkan smirknya, matanya menatap Dowoon cukup tajam
“jadi, lo sama Wonpil yang udah bikin gua kayak sekarang?”

Dowoon menggeleng pelan, ia menggenggam tangan Brian lalu menariknya untuk mengikuti langkahnya.
Langkah kedua sejoli itu terhenti dihadapan gerbang rumah Dowoon,
Brian dengan raut wajah bingungnya membuat Dowoon menatap lelaki yang baru saja ia seret

“gue bawa lo kesini, biar lo dapet jawaban dari pertanyaan lo tadi” ucap Dowoon, lelaki manis itu lanjut menyeret Brian kedalam rumahnya.
Namun, langkah mereka terhenti saat melihat beberapa orang yang sedang
berbicara di ruang tengah. Sepasang pria dan wanita dewasa yang sedang
duduk menghadap ke arahnya, dan 2 lainnya yang juga sepasang pria dan
wanita dewasa, duduk membelakanginya

Sorot mata Dowoon berubah, sangat terlihat bahwa penuh kemarahan
disana. Brian, menatap Dowoon bingung, ia tidak mengerti kenapa lelaki
manis itu berubah dalam sekejap saat melihat beberapa orang dewasa
yang sedang berbincang di ruang tengah rumahnya
Seorang wanita dewasa menatapnya, dan memberi gesture agar Dowoon dan Brian segera menyingkir dari tempat mereka berdiri saat ini. Tanpa
menjawab, Dowoon lebih memilih menyeret Brian ke kamarnya lalu menutup pintu
“yang tadi siapa?” tanya Brian polos

“yang ngadep kita tadi, itu orang tua gue” jawab Dowoon tanpa menatap
Brian, ia sibuk mengacak acak beberapa sudut kamarnya, seolah sedang
mencari sesuatu

Setelah yang dicarinya ia temukan, ia membawa langkahnya mendekat pada Brian yang sedang terduduk di sofa “lo beruntung, lo bisa denger
sendiri sekarang”

Brian mengernyitkan dahinya, -dengar soal apa?

Ditangannya terdapat beberapa buku juga lembar kertas, semua yang
sedang ia pegang kemudian ia serahkan pada lelaki tampan dihadapannya
itu. Brian menerimanya, namun kernyitan di dahinya kini ditambah
dengan raut bingung dari wajah tampannya

“itu semua adalah bukti yang udah gue kumpulin selama beberapa taun
terakhir” perkataan Dowoon membuat Brian memeriksa satu persatu buku
dan lembaran kertas yang sedang digenggamnya dengan cukup tergesa
Dilihatnya beberapa potong artikel tentang keluarganya yang jatuh,
bahkan hingga artikel yang membahas soal masuknya sang ayah kedalam
bui. Matanya mulai memerah, dan nafasnya juga semakin memburu

kali ini siapa lagi yang mau lo korbanin? Belum cukup dulu lo
korbanin temen deket lo sendiri? gila ya lo Myeong Joo, gue kira
setelah kasus 10 tahun lalu lo bakal tobat!

gue gak pernah ngorbanin siapapun! Bukannya setiap manusia yang punya
hutang, harus berani bayar? Dan si Kang Sung Hoon itu Cuma bayar
hutangnya aja! Gue gak pernah korbanin dia demi perusahaan gue!”

Letak kamar Dowoon yang berhadapan dengan tangga, membuat obrolan dari ruang tengah dapat terdengar jelas jika saja yang berbicara,
meninggikan intonasinya. Atensi Brian teralih pada pintu kamar Dowoon
saat mendengar nama sang ayah baru saja disebut. Sesekali ia menatap
Dowoon, namun Dowoon membalasnya hanya dengan lirikan pada pintu
kamarnya –yang mungkin saja artinya adalah dengarkan saja dulu

sebanyak apa hutang Sung Hoon sampe sampe dia harus ngorbanin dirinya masuk bui demi nyelamatin kalian?!”

“hutang nyawa, dibayar nyawa. Masih untung gue gak minta nyawa dia
buat bayar hutangnya!”

 “keluarga Wonpil, memang selalu kayak gitu. Mereka bakal bikin
siapapun yang berhutang sama keluarga mereka, untuk bayar hutangnya
balik, walau harus dengan cara menyakitkan”

Atensi Brian teralih pada Dowoon yang sedang bersidekap menghadap
pintu kamarnya, “trus, hubungan antara cerita keluarga gue sama
perasaan Jae ke Wonpil apaan?” tanya Brian, walaupun sebenarnya ia tau
bahwa memang sahabatnya itu terpaksa menjalani hubungan yang berdasar pada hutang nyawa

Dowoon menggedikkan bahunya, atensinya teralih pada Brian, menatap
lelaki tampan itu tepat pada manik matanya “Cuma feeling, lagian juga
ketara jelas banget kalo emang Jae kepaksa ngejalanin hubungannya sama
Wonpil”

“seberapa deket keluarga lo sama keluarga Wonpil?” tanya Brian, dengan
tangan yang kini ia gunakan untuk menopang dagunya

Mata Dowoon menerawang jauh, lelaki manis itu berfikir sejenak

“gak terlalu deket. Tapi kejadian apapun yang dialami keluarga Wonpil,
satu keluarga besar pasti tau”





























To be continue...

A/N :

Monmaap sekalii ini long taim no sii sama luvs tercinta:")
Ini sekalinya up pun cuma 650words doang, maap bgt maap:")
Maap bgt juga kalo lanjutannya emg gasesuai sm ekspetasi kelean.. #tampolsajaaku
Pokonya banyak2 monmaap nih si aku, maapin yak luvs tercinta💙💙💙

When You Love Someone || BriWoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang