10

1.8K 270 135
                                    

Dowoon malah melanjutkan langkahnya, tanpa menjawab pertanyaan Brian terlebih dahulu. Brian mengejarnya dan menanyakan pertanyaan yang sama secara berulang, namun tetap saja si manis enggan menjawab, dan bertingkah seolah ia tidak mendengar bahwa Brian sedang berbicara

Baru setengah jalan, lagi lagi Dowoon dan Brian dihadang oleh Jongin cs. Dowoon dan Brian sama sama menghentikan langkah mereka, lalu serempak menghela nafas kasar

“minggir” ucap Dowoon disertai menatap Jongin dingin

Jongin malah menggedikkan bahunya acuh sembari tertawa kecil, ia melangkah mendekat pada tubuh Dowoon, namun Brian dengan sigap berdiri didepan tubuh Dowoon, saat Jongin baru saja maju sebanyak satu langkah

Lagi lagi Jongin tersenyum remeh, dan memalingkan pandangannya sesaat

“ini cunguk satu nongol lagi, lo pacarnya? Dimana mana nongol mulu lo, kek tuyul” ucap Jongin dengan smirk yang sama sekali tak luntur dari bibirnya, namun matanya menatap tajam pada manik mata Brian

Kini giliran Brian yang menunjukkan smirk nya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Jongin “iya, gua pacarnya. Jadi jangan ganggu dia lagi” ucapnya dengan nada penuh penekanan

“dia, udah, bikin, Yerim, nangis. Jadi, gua, harus, kasih, dia, pelajaran” ucap Jongin dnegan penuh penekanan di setiap kata yang terlontar, dan juga jari telunjuk yang ia gunakan untuk menunjuk bahu Brian pada setiap kata nya
Brian mengerlingkan matanya sesaat, mencoba mengingat sesuatu

“aah, cewek bermuka tebel yang kemaren kerumah Dowoon? Itu pacar lo? Tapi kok dia bilang kalo lo bukan siapa siapa nya dia? Gua harus percaya sama yang mana?” ucapan Brian diakhiri dengan kekehan kecil, dan seketika membuat Jongin menarik kerah lelaki dihadapannya itu

Dowoon yang sedang berdiri dibelakang tubuh Brian, ia kini takut bahwa Brian nya akan terluka. Ketika mereka berhadapan dengan Jongin, maka akan selalu berakhir dengan luka luka lebam yang menghiasi wajah tampan Brian. Dowoon tidak mau itu terjadi lagi, lelaki manis itu memilih menarik kecil lengan Brian, memberi tanda pada lelaki tampan dihadapannya agar mengalah saja lalu pergi dari sana

“lo, mundur. Biar jadi urusan gua sekarang” titah Brian pada Dowoon dengan suara pelan, tanpa mengalihkan tatapannya dari mata Jongin

Brian yang sepenuhnya ingin melindungi calon kekasihnya itu, memilih untuk mengambil resiko. Bukan takut dianggap pecundang, Brian hanya ingin Jongin berhenti mengganggu Dowoon jika menyerahkan dirinyalah jalan satu satunya melampiaskan nafsu Jongin untuk memukuli orang.

“lebih baik gua yang babak belur, daripada lo yang kegores” batin Brian berucap tenang

Brian terlalu takut dan tidak sanggup melihat Dowoon nya terluka atau bahkan tergores sedikitpun. Ia rela Jongin pukuli setiap kali Dowoon menyakiti Yerim, selama Dowoon aman dari sasaran baku hantam Jongin dan kawan kawannya

Seolah baru saja mendapat hadiah sebuah sasak tinju, Jongin dan kawan kawannya menghabisi Brian tanpa ampun. Bahkan ketika Brian sudah sampai meringkuk di tanah karena tidak kuat menahan pukulan demi pukulan dan tendangan demi tendangan, Jongin dan kawan kawan nya masih saja menghujani lelaki bermarga Kang itu dengan pukulan dan tendangan.

Sementara itu, Dowoon hanya bisa memperhatikan Brian yang sedang dihajar dari kejauhan. Perlahan bulir bening menetes dari matanya, ia tidak tega melihat Brian yang terus saja rela menjadi sasaran pukul Jongin dan kawan kawannya hanya karena kesalahan yang ia buat

Puas memukuli Brian, Jongin melangkahkan kakinya mendekat pada Dowoon. Tepat setelah berhadapan dengan wajah Dowoon, Jongin meludah ke samping kiri tubuhnya

When You Love Someone || BriWoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang