12

1.8K 267 38
                                    

Tok..
Tok..
Sreeekkk..

Suara ketukan dan geseran pintu membuat Brian dan Dowoon saling melepaskan pelukan mereka. Jae masuk dengan sikap canggungnya, langsung melangkah ke arah sofa dimana tas nya terletak. Lelaki kurus berkacamata itu segera mengambil dan mengalungkan tasnya di lengan kanannya

“gua balik dulu, nyokap udah nelpon” pamitnya seraya melangkah keluar dari kamar rawat Brian

Brian dan Dowoon menatap Jae bingung, namun kedua sejoli itu tetap mengangguk pelan mengiyakan ucapan Jae

Setelah Jae benar benar pergi, Brian tiba tiba meraih lengan Dowoon yang dilingkari sebuah jam tangan sport berwarna putih. Terkejut dengan tingkah tiba tiba Brian, membuat Dowoon langsung mengalihkan pandangannya pada tangannya lalu pada wajah Brian yang sedang tersenyum sembari memandangi jam tangan ditangannya itu –menatap keduanya secara bergantian dengan tatapan bingung

“ternyata cocok juga ditangan lo” ucap Brian dengan senyum yang tak luntur sama sekali dari bibirnya

Dowoon mengernyitkan dahinya bingung, ia fikir itu jam tangan pemberian fansnya. Namun kebetulan warnanya adalah warna kesukaannya, jadi ia memutuskan untuk memakainya. Jika ia tau bahwa jam tangan itu pemberian Brian, ia akan dengan senang hati langsung memakainya, tak peduli warna apapun itu

“suka kan? Emang ya, gua tuh paling tau selera lo dan yang cocok buat lo itu kayak apa” Brian terkekeh di akhir ucapannya, jempolnya masih mengusap usap punggung tangan Dowoon

“jadi, jam tangan ini lo yg ngasih?” tanya Dowoon

Brian mengangguk, tapi Dowoon langsung melepaskan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu melemparkannya ke perut Brian, “jual lagi” ucapnya singkat, padat dan tidak jelas menurut Brian

Lagi lagi kernyitan di dahi Brian terlihat, kok malah disuruh dijual lagi? –fikirnya

“gue gak mau ya disangkain matre”

Brian malah tertawa mendengar ucapan Dowoon, belum lagi ekspresi si lelaki manis itu makin membuat Brian gemas. Ia menarik tangan Dowoon dan memakaikan kembali jam tangan yang sebelumnya dilempar ke perutnya itu

“udah dibeliin, harusnya bilang makasih dan dijaga baik baik. Bukannya malah disuruh jual lagi”

Dowoon mendengus kesal, apa Brian tidak mengerti? Ia tidak ingin menyusahkan Brian, karena ia tau harga jam tangan pemberian lelaki tampan dihadapannya tidaklah murah

“gua pengen lo punya barang pemberian gua, yang bisa lo liatin kapanpun lo kangen gua” lanjut Brian, kedua tangannya kini mengusap tangan Dowoon yang sedang digenggamnya, matanya menatap Dowoon tepat pada manik mata lelaki manis itu, dan sunggingan senyum pun terukir di bibirnya

Dowoon mengangguk pelan namun tegas, salah satu tangannya yang lain kini menggenggam tangan Brian yang sedang menggenggam salah satu tangannya

“gue bakal pake terus, dan gak akan gue biarin jam tangan ini sampe rusak”

***


good morning! Today we have someone new in this class” ucap  Mrs. Jung, guru Bahasa Inggris yang kebetulan pagi itu mengajar di kelas Brian dan Wonpil

Wonpil yang sedang menulis, mendadak mengalihkan atensinya pada depan kelas. Sedangkan Brian sedang tertidur dengan tumpuan tangan yang menjadi bantalnya

Saat murid baru masuk kedalam kelas, membuat seluruh siswa di kelas mendadak mengalihkan atensinya dan menatap si murid baru kagum –kecuali Brian. Wonpil semakin excited saat melihat seseorang yang baru saja masuk adalah seseorang yang cukup dikenalnya

When You Love Someone || BriWoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang