special chapter

2.2K 208 8
                                    

Siang itu, Wonpil sedang terduduk di sebuah kursi yang terletak di
taman rumah sakit. Ditangan kirinya terdapat beberapa lembar kertas
dan juga papan dada, sedangkan jemari tangan kanannya memutar mutar
pena yang sedang dipegangnya

“Kim Wonpil?” sapa seseorang, membuat Wonpil mendadak mengalihkan
atensinya pada yang baru saja menyebut namanya itu

Terlihat seorang anak laki laki tinggi berkacamata, namun berpakaian
pasien. Tatapan Wonpil terpaku sesaat pada wajah lelaki yang baru saja
mengganggu aktifitasnya itu, membuat si lelaki tinggi melambaikan
tangannya dihadapan wajah Wonpil

Lamunan Wonpil terbuyarkan, lelaki tinggi itu menyodorkan sebuah
kaleng minuman yang dibawanya. Dengan dahi yang mengernyit, Wonpil
mengulurkan tangannya perlahan untuk menerima kaleng minuman yang baru saja disodorkan si lelaki asing

“makasih” ucap Wonpil singkat

Si lelaki tinggi mengangguk pelan, kedua sudut bibirnya tertarik. Ia
kemudian mendudukkan dirinya tepat disamping Wonpil, dan mengulurkan tangan kanannya

“Park Jaehyung”

Wonpil menoleh, ia menatap uluran tangan dan wajah Jaehyung secara
bergantian. Namun, tak lama kemudian Wonpil menarik kecil kedua sudut
bibirnya

“Kim Wonpil” balas Wonpil, tapi kemudian Jae malah tertawa. Dahi
Wonpil lagi lagi mengernyit, apa yang salah memangnya?

“gue tau, kan tadi gue udah sebut nama lo” ucap Jae, namun masih
diselingi gelak tawanya

Wonpil merotasikan bola matanya, “iya juga sih, duh bego gue”

Ucapan Wonpil membuat Jae berhenti tertawa, lelaki berkacamata itu
kini menatap wajah Wonpil lekat sembari tersenyum “gak ada manusia
bego, lo mungkin Cuma kurang fokus karna lagi pusing”

“iya kali ya?” jawab Wonpil, sembari mengangguk pelan beberapa kali



~~~When You Love Someone~~~



Seorang lelaki berkacamata sedang duduk disamping jendela besar
sembari menatap ke arah luar, matanya seolah sedang menerawang jauh,
sesekali ia menghela nafasnya berat

dia udah sadar sekarang! Lo harus mulai jalanin apa yang jadi rencana
kita di awal! Bri, gua gak mau nunggu lagi, lo janji untuk bikin dia
jadi milik gua, dan lo harus segera tepati itu”

Atensi lelaki berkacamata itu mendadak berpindah pada pintu, dahinya
mengernyit “Brian?”

Pil! Sabar! Dia baru aja sadar dan keadaan tubuhnya belum bener bener
pulih! Lo gak mau kan kalo harus deketin dia duluan? Gua butuh waktu
biar semuanya keliatan natural!”

Lelaki berkacamata itu mencoba beranjak dari duduknya, membawa kakinya melangkah menuju pintu –untuk memastikan bahwa yang sedang berbicara diluar adalah sahabatnya, Brian

gua gak mau tau, 31 hari. Kalo lo gak bisa, sorry, gua bakalan
membebankan semua tagihan operasi dia kemarin ke rekening lo”

1 langkah terakhir menuju pintu...

Dugh!

Langkah si lelaki bercamata terhenti, suara hantaman itu membuat
tubuhnya sedikit mengejang dan membuat kedua kakinya mendadak kaku.
Sesaat kemudian, ia mengambil langkah mundur –kembali ke ranjang dan
memilih untuk berpura pura tidur

Sreeekk..

Suara pintu bergeser, membuat si lelaki berkacamata semakin
mengeratkan pejaman matanya. Ia tidak mau, sahabatnya tau bahwa ia
mendengar pembicaraan tadi

“Jae? Lo tidur?”

Jae memilih diam, tak merespon agar Brian yakin bahwa dirinya sedang
tertidur pulas. Sebenarnya, fikirannya berkecamuk. Ia tidak paham apa
maksud dari pembicaraan antara Brian dengan si orang asing didepan
kamarnya tadi, hanya satu yang ia dapat tangkap, bahwa ia sedang
dijadikan jaminan demi semua tagihan rumah sakit dirinya. Hatinya
menolak keras kemungkinan yang baru saja ia fikirkan, tidak mungkin
sahabat baiknya akan setega itu

“gue tau lo gak tidur”

Ucapan Brian membuat Jae membuka matanya, ia tatap Brian yang sedang
berjalan ke arahnya

“gue baru bangun kok” ucap Jae, yang dibalas anggukan pelan oleh Brian

Atensi Jae sama sekali tak teralihkan, Brian yang merasa diperhatikan
pun akhirnya balas menatap sahabatnya itu –namun tanpa melontarkan
sepatah kata pun. Kedua sejoli itu saling tatap, seolah saling berbicara melalui insthing masing masing. Jae tiba tiba menarik nafas dalam, “gue
percaya sama lo, Brian Kang”

Mendengar ucapan Jae, tangan Brian terulur untuk mengusak rambut si
lelaki berkacamata, kedua sudut bibirnya tertarik begitu saja dan
matanya masih menatap sahabatnya itu lekat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When You Love Someone || BriWoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang