Dowoon melangkahkan kakinya menuju kamar, lelaki manis itu lantas membaringkan dirinya di atas tempat tidur, matanya menerawang pada langit langit dinding kamarnya. Perlahan kedua sudut bibirnya tertarik, tangan kirinya ia gunakan untuk menopang kepala, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk meraba bibirnya sendiri
Sepertinya Yoon Dowoon sedang jatuh cinta~~
~~
Brian mengotak atik ponselnya, mencari nama kontak Jae dan mencoba menghubungi si lelaki berkacamata itu
“apaan Bri” jawab Jae dari sebrang sana
“makan yok”
“baru pulang lo?”
“hooh, gue baru inget stock ramen abis, dan gue gak punya nasi”
“yodah tunggu di kedai deket rumah”
Lelaki tampan itu lantas menurunkan ponselnya lalu menekan ikon berwarna merah , ia masukkan kembali benda berbentuk persegi panjang itu kedalam saku celananya
Brian berjalan menuju halte bus yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah Dowoon, ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya lalu mempercepat langkahnya. Untunglah lelaki itu sampai di halte tepat waktu, karena bus terakhir baru saja tiba
“bego lo! Bego! Berani beraninya lo! Berani banget sih! Besok mau nutupin muka pake apa lo ketemu Dowoon? Sialan! Akting sih akting, gak gitu juga!” rutuk Brian pada dirinya sendiri sembari menepuk nepuk bibirnya, lelaki itu merutuki dirinya tak henti henti
Beberapa orang disekitar Brian menatap lelaki tampan itu aneh, yang diperhatikan pun menyadarinya dan langsung mengalihkan pandangannya pada pemandangan diluar –jendela
Turun dari bus, ia masih harus berjalan menuju kedai yang tadi Jae maksud saat di telepon. Selama berjalan, ia terus saja menyentuh bibirnya, bahkan sesekali mengacak rambutnya
“gue harus ngomong apa besok kalo ketemuu!!!” ucap Brian dengan suara yang sedikit meninggi
“heh ngapain lo?” tanya Jae, membuat Brian terkejut karena sahabatnya itu datang dan bersuara secara tiba tiba
“sialan! kaget gua!” bentak Brian
Jae tiba tiba tertawa melihat reaksi sahabatnya itu, apalagi setelah melihat ekspresi Brian yang terlihat amat berantakan
“ngapa lo? Kek abis dikejar ibu kost hahaha” Jae berucap sambil tertawa, sungguhlah Brian ingin menendang sahabatnya itu saat ini juga
“bangsul, temennya lagi susah malah ngetawain. Kualat tau rasa lo!”
Langkah kedua sahabat itu membawa mereka menuju kedai yang sebelumnya mereka maksud, dan langsung memesan beberapa makanan
“lo beneran deh, kenapa?” tanya Jae serius, dengan mulut yang penuh makanan
Brian menggelengkan kepalanya pelan, tangannya mengaduk udon dihadapannya yang sama sekali belum ia makan
“tadi ngajak gua makan, sekarang malah makanan gua duluan yang mau abis, gimanasih” lelaki berkacamata itu berucap sembari meraih mangkuk udon milik Brian, namun lengannya langsung Brian pukul kecil menggunakan sumpit yang sedang dipegangnya
“makanya dimakan kalo gak mau gua makan!” bentak Jae kemudian
“gua bingung harus gimana besok ketemu Dowoon, malu gua” ucap Brian tiba tiba, membuat Jae antusias
“ngapa? Kenapa lo sama dia? Abis ngapain tadi? Jangan jangan...” ucapan Jae terpotong dengan kedua tangan yang menutupi mulutnya, membuat Brian langsung menyentil dahi sahabatnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Someone || BriWoon
Teen FictionBaca aja dulu, siapa tau meleleh *don't forget to read the tag for knowing the cast! [17.1.19]