Cousin Chapter 10

8.2K 826 24
                                    

vote anda, kebahagiaan saya


》》》》

Tipusku kambuh lagi. Penyakit yang sering kualami jika terlalu letih. Tiga malam ini aku memang tidak tidur nyenyak karena mengurus tugas kelompok. Makanpun tak terjadwal lagi.

“Oh Jungkook...kami betul-betul khawatir mendengar kau masuk rumah sakit,” seru Lisa.

Ruangan ini terasa ramai oleh para pembesuk. Jisoo mengajak teman-temannya sudah tentu dengan maksud yang berbeda. Kamar ini memiliki 2 ranjang pasien. Namun pasien yang satunya baru pulang tadi malam. Jika tidak, tentu pasien itu akan terganggu kebisingan para pembesukku.

Para gadis itu tak henti melirik keberadaan Taehyung yang duduk disampingku tengah bertelepon dengan ayahnya.
Tatapan-tatapan liar itu membuatku sedikit cemburu.

Kim Namjoon sangatlah setia menemani Taehyung, setidaknya itulah anggapan mereka selama ini. Padahal lelaki itu hanya ingin membelokkan fakta ikatan pernikahan kami. Kasihan sekali dia harus berkorban dianggap sebagai seorang gay.

“Appa ingin datang tapi aku tak mengizinkan,” cetus Taehyung menyentuh pipiku membuat pandangan-pandangan mata disitu terheran.

“Aku keluar dulu mencari dokter. Ah, Joon ah kau bisa menolongku ke asrama mengambilkan pakaian Jungkookie? Kuharap kau mau menemaninya, nona..? Jisoo?”

“Aku? Aku senang sekali bisa membantu! Terima kasih sudah mengingat namaku, Kim Tae master!” teriak Jisoo nampak menggelikan.

Setelah Taehyung keluar mereka langsung berdecak tak henti.

“Aku semakin tergila-gila dengannya. Beruntung sekali Jungkook bisa mengenalkannya pada kita,” cetus Lisa diikuti persetujuan mereka.

“Aku iri sekali dia nampak sangat menyayangimu, Jung.”

“Dia bahkan mencintaimu,” tiba-tiba Suho mencetus mengagetkan. “....sebagai abang yang baik,” lanjutnya dengan senyuman aneh.

Apakah karena Suho melihat Tae menciumku sambil menggendongku masuk ke dalam mobil kemarin? Mungkinkah dia curiga? Semalam Tae tak pernah pergi dari sisiku. Setiap kali aku terbangun membuka mata, aroma tubuhnya selalu tercium di sekitarku. Bahkan tadi pagi dia ikut membantu perawat membersihkan tubuhku. Justru perawat itu yang canggung tak enak hati melihat Taehyung sangat telaten dan lebih gesit bergerak.

“Jangan bingung nona perawat, aku ini suaminya,”

Tapi mengapa ayahnya tak diizinkan datang? Mungkin kini appa sangat cemas dan tak tenang memikirkan kondisiku.

“Eomma hanya berdoa kau cepat pulih. Toko bunga kita sedang ramai sejak pabrik parfum disebelah mulai buka, jadi eomma sangat percaya Tae dapat mengurusmu lebih baik daripada eomma,” telepon ibuku sudah bisa diduga. Namun aku tak pernah sakit hati menyikapi itu. Disayangi ibu malah membuatku sedih dan tak nyaman.

Satu demi satu teman-temanku mulai pergi sehingga aku lebih rileks untuk beristirahat. Suho tersenyum lagi sebelum menutup pintu. Mungkin mereka kecewa karena Taehyung keluar sekian lama belum juga kembali.

Ah...appa...aku ingin sekali berada dalam pelukanmu...


Pintu terbuka dan Namjoon muncul sambil menggandeng seorang gadis berambut pirang. Park Jimin juga ternyata datang bersama pacarnya yang terlihat lebih tua darinya.

“Hai...Jungkook. ini pacarku Yoongi.  Itu Seokjinnie pacar Namjoon yang baru pulang dari Jerman. Kami menunggu momen ini untuk memberitahumu supaya tak ada kesalahpahaman antara kita. Kami bertiga sahabat baik sejak sekolah umum. Rasanya kami tak mau menyimpan kebahagiaan sendiri makanya setelah Taehyung menceritakan pernikahannya, kami sangat mendukungnya,” Jimin menepuk pipiku santai.

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang