Cousin Chapter 11

8K 891 32
                                    


Butuh asupan vote yang ikhlas dan ridho

》》》》》

Tiga hari di rumah sakit, Taehyung membawaku pulang untuk rawat jalan saja. Namjoon sangat membantu ikut sibuk menyiapkan makananku. Kadang aku merasa malu jika harus dibantu untuk buang air kecil dan mandi. Tae merawatku lebih hebat daripada suster rumah sakit. Nampaknya mereka sudah berbagi tugas. Jika Tae pergi bekerja, Namjoon ada di rumah bersama Jinnie. Aku merasa tak begitu kesepian karena Jinnie mengajari banyak bahasa Inggris.

Menjelang tidur Taehyung akan memeriksa kesehatanku dengan alat medis yang dibelinya. Tidurku terasa lebih nyaman dan berkualitas dalam pelukan hangat tubuhnya. Kadang aku berpura-pura tidur membiarkan dia menggerayangi tubuhku, meremas-remas dadaku bahkan menggesekkan alat vitalnya dipahaku jika tak mampu menahan hasrat. Meskipun kemudian dia harus berjuang sendiri dalam keremangan. Menciptakan suara desahan dan erangan yang membuat bulu kudukku berdiri.


Hari ke-10 aku memutuskan untuk kembali masuk kuliah.
Kulihat Lisa dan Jisoo sudah menunggu di depan gerbang kampus saat mobil yang dikendarai Taehyung berhenti.

“Tidak usah mengantarku sampai keruang kelas. Aku sudah lumayan kuat, lihat, temanku juga banyak yang akan membantu,” kucegah maksud Taehyung ikut turun.

“Hallo..Jisoo, Lisa, terima kasih sudah menunggu,” sapaku membuat dua orang gadis itu melonjak girang. Tentu saja karena yang ditunggu hanya Kim Tae Master mereka.

Taehyung ternyata ikut turun membawakan tas dan buku milikku. Tubuh tingginya seperti menghipnotis Jisoo dan Lisa yang tak berhenti berkedip.

“Good morning, hallo teman-temankuuu,” kulambaikan tangan menyadarkan mereka.

“Syukurlah kau sudah sembuh..Jungkook! kami baru saja berencana untuk mengunjungimu!” teriak Lisa senang. Dia masih saja penasaran ingin melihat rumah Taehyung.

“Baiklah, aku pergi dulu, aku akan menjemputmu jam 3 sore nanti.  Jaga dirimu baik-baik,” Taehyung memakaikan tas ranselku dan sempat mengusap keringat di leherku dengan telapak tangannya. Perbuatan yang membuatku kaget dan cemas oleh tatapan Jisoo. Mungkin jika tak ada orang dia akan mengecup pipiku sebelum pergi.

“Woooah....Kim Tae master memang dambaan yang sempurna. Aku meleleh karena iri melihat dia terlalu menyayangimu,” bisik Jisoo dengan wajah merona.

“Sudahlah, aku letih berdiri disini,”

“Jungkook, biar kugandeng kau masuk kelas. Ayo,” tiba-tiba Suho sudah ada disampingku memegang lenganku hangat. Tatap matanya nampak berbeda membuatku jelas khawatir. Dia sudah mengetahui status pernikahanku dari perawat di rumah sakit.

"Suho, sebenarnya... "

"Jangan banyak bicara jika hanya menambah kabar buruk,"

"Seulgi sudah tahu dari awal tapi pura-pura tak tahu,"

Dia mengangkat alisnya setengah meledek.

"Bagaimana bisa?"cetusku kelu.

"Dia melihat datamu di formulir pendaftaran,"

Yah, aku tak bisa mengelak lagi. Seulgi memasukkan berkas formulirnya bersamaan dengan Taehyung yang menandatangani formulir pendaftaranku sebagai suami.

Kuliahku baru berjalan 2 bulan tapi aku kini sudah tak sabar untuk segera lulus.

"Kau marah karena aku menyembunyikan fakta ini?"

"Tadinya begitu tapi kupikir kau tidak salah. Setiap orang berhak menyimpan urusan pribadinya,"

"Temanku tadi, mereka mengidolakan Kim Tae. Jika mereka tahu, aku mungkin kehilangan persahabatan yang menjadi alasanku ingin kuliah,"

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang