Cousin Chapter 27

7.8K 821 109
                                    

Menjelang chapter terakhir, vote tanda suka cita




》》》》

Kembali di kampus, aku sudah tak peduli lagi pada pandangan sinis para penggemar Taehyung. Mereka sebal padaku, aku lebih sebal dengan mereka. Aku memang sepupu Taehyung, bukankah itu fakta yang tidak direkayasa? Status pernikahan hanya embel-embel lain yang tidak diketahui orang. Catat, tidak diketahui. Bukan berarti harus diberitahu karena ini privasi. Oke. Itu cukup mengeraskan hatiku untuk menantang dunia.

Pelajaran yang kuikuti sudah cukup menyita pikiran, ditambah tatap aneh manusia-manusia butuh belaian membuat muak. Kantin yang biasanya nyaman kini seperti dipenuhi zombie. Asalkan para zombie itu duduk manis tak menyerang, aku bisa menelan makanan dengan lancar.

"Kau tidak suka kentang rebus? Untukku saja ya?" JB menyenggolku.

"Dasar rakus. Apa kau tak puas makan odolku tadi pagi?" Cetus Mingyu membuat Suho terkekeh.

Seulgi dan Soohyang hanya mencibir sambil mengunyah kencang.

Ya, mereka ini zombie juga tapi tak menggigitku.

"Hei, Jung. Kau tahu kabar terbaru? Mantan temanmu itu kemarin bertengkar dan terlibat perkelahian di parkiran. Seru sekali," Seulgi menunjuk dengan mulut monyong kearah Jisoo duduk bersama gank sastranya.

Meski sakit hatiku kambuh melihat Jisoo namun aku hanya mendehem.

"Berkelahi?"

"Ya, Lisa menjambak rambut Jisoo. Jisoo menarik baju Lisa sampai robek lalu mereka bergulat seperti anjing liar. Seru sekali,"

"Fakultas sastra dipenuhi gadis-gadis brutal. Kini aku tahu apa maksud mereka memanjangkan kuku," Suho menimpali.

Apa yang mereka ributkan adalah aku? Jadi kami bertiga sudah benar-benar pecah berhamburan. Menyedihkan. Kulirik dimeja lain, Lisa duduk bersama temannya nampak tertawa-tawa gembira.

Akulah yang menjadi pangkal masalah kami bertiga. Seandainya aku tak memaksa kuliah disini, mereka berdua tak terpecah seperti itu. Melanjutkan hidup masa muda, bergaul bebas tanpa aku.

Lisa, jangan bertengkar karena aku. Kau dan Jisoo sangat akrab seperti lem. Ini membuatku makin kesal, tahu?

Kuketik chat karena nomor Lisa yang masih bisa kuhubungi.

Ting!

Percaya diri sekali, hum? Aku hanya tak nyaman lagi melihat  Jisoo yang selalu munafik. Ternyata dia yang dulu menyebar rasis tentang orang Thailand
■Lisa

Ah, tentu saja saat itu aku belum ada di kampus ini.

Aku turut prihatin. Maaf atas segalanya.

Ting!

Bukan berarti aku memaafkan ketidakjujuranmu. Kau juga menyebalkan dan tak ada yang bisa kupercaya lagi diantara kalian berdua.
■ Lisa

Kulihat Lisa hanya melirikku dingin.

Ting!

Nikmati hidupmu, anggap saja kita tak pernah bertemu dan mengenal satu sama lain
■Lisa

Baiklah jika itu yang terbaik. Semoga hidupmu bahagia.

Sent.

Kami sudah seperti segitiga yang duduk di masing-masing sudutnya. Benar-benar tak bisa dijadikan garis lurus lagi.

Tiba-tiba semua kepala zombie itu menoleh pada satu titik, pintu masuk utama kantin. Taehyung muncul seperti seorang selebriti fashion yang berjalan diatas catwalk penuh kilat blitz. Wajah datar, mata tajam, bibir yang sama sekali tak tersenyum, khas seorang Kimtae Master.

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang