Cousin Chapter 14

7K 778 28
                                    

Vote anda sebagai alat pengusir dahaga

**********

"Astaga...aku lupa memberitahu Appa tentang ini! Dia bisa membuka status pernikahan kita dihadapan Lisa!"

"Aku sudah memberitahu Appa lewat pesan. Hal konyol ini karena skenario buruk yang kau buat, Kookie,"

Aku menarik nafas lega.

"Tae, maaf...aku hanya tak ingin mengecewakan teman-temanku yang sangat mengidolakanmu. Aku ingin menikmati masa kuliah dengan banyak teman. Jika mereka tahu siapa dirimu bagiku, aku akan punya banyak musuh."

"Hm. Sesukamu saja, tapi ingatlah. kau sendiri yang nantinya akan susah," Taehyung mengusap sudut bibirku yang basah.

Ketika kami kembali ke meja, keluarga Lisa sudah pergi. Katanya mendapat panggilan dari pihak PO untuk persiapan besok.

"Appa harap, kau bisa bertanggungjawab dengan apa yang kau lakukan, Kookie. Appa tak keberatan kau tidak mengakui Taehyung sebagai suamimu. Namun jika keadaannya seperti tadi, orangtua mana yang tak ingin berbesan dengan Appa, hm?"

"Cih, masih saja sombong," Taehyung mendecih lalu menyesap kopi lattenya.

"Appa membanggakan dirimu, bodoh," paman Ji sub balas mencibir.

"Bodoh berteriak bodoh,"

"Hei!"

Pertengkaran sekecil apapun bagiku sangat berwarna. Keduanya adalah lelaki yang kucintai sepenuh hati.

♡♡♡♡

Kami memang hadir di pesta Lisa namun Taehyung juga mengajak Namjoon dan Jimin. Akupun mengajak Suho, JB, Mingyu dan Soohyang. Meskipun undangan khusus fakultas sastra namun Taehyung adalah target utama Lisa. Dan Taehyung anak fakultas ekonomi. Setidaknya punya alasan adil dan merata.

Pukul 7 malam mobil Taehyung sudah sampai di tempat perhelatan acara. Lisa sudah 22 tahun, lebih tua dariku karena dia pernah tidak naik kelas di SD. Rumah Lisa lumayan besar dengan halaman luas. Kerlap kerlip lampu taman seiring musik band penghibur membuat suasana santai dan nyaman. Konsep pesta yang sederhana namun megah.

"Wah, gadis-gadis sastra penuh puisi di wajah mereka," bisik JB membuat Mingyu terkikik.

"Ehm. Taehyung sunbae, sebaiknya Jungkook dan aku bergandengan tangan dalam pandangan semua orang disini. Maaf jika aku tak sopan," Suho memandang Taehyung tenang.

"Baiklah, tapi jangan melewati batas. Jaga Jungkook"

Aku dan teman-temanku segera membaur dengan makanan yang tersaji. Betapa kasihannya JB dan Mingyu berebut mengambil cheese cake. Beberapa mata menatap sinis pada mereka. Aku dan Suho lekas menghampiri Tuan rumah. Lisa nampak cantik sekali berbusana longdress pink. Rambutnya digerai dengan make up ala artis yang pastinya mahal.

"Hei, Jungkook! Kau datang?" Lisa mengecup pipiku namun matanya melirik kesana kemari.

"Kimtae master kalian ada disana bersama teman-temannya," cetus Suho tak sabar.

"Benarkah?"

Lisa terkejut melihat Taehyung sudah dikerubuti teman-teman gadisnya. Gila, apa Taehyung seperti daging segar sampai direbutkan anjing-anjing liar? Lisa segera menghampiri gerombolan koloni pencinta Kimtae master itu.

"Bodoh. Mereka pikir Taetae sempurna? Mereka tak tahu saja kalau dipantatnya ada bekas jahitan," gerutuku kesal.

"Kau bicara apa, Jung?" Senggol Suho membuatku kaget.

"Kau tidak cemburu sepupumu itu sangat digemari?"

"Tentu saja tidak!"

"Tapi kuenya remuk kau remas,"

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang