Cousin Chapter 15

7.8K 839 87
                                    

Vote membangkitkan semangat juang

》》》》》》》


Kepalaku masih terasa berat bangun oleh suara alarm ponsel. Gila. Rasanya sudah lama sekali aku tak merasakan mual dan pusing ini. Sejak pesta pernikahanku dengan Taehyung.

Mabuk koktail terdengar lucu dan aneh. Sebenarnya aku hanya alergi buah anggur. Apalagi jika dicampur dalam air gula. Entahlah, Appa Kim pernah menemukan aku kejang dengan mulut berbuih setelah makan anggur. Dokter mendiagnosis alergi akut plus tekanan psikologis terhadap sesuatu.

Bagaimana tidak tertekan? Saat ayah dan ibuku bertengkar hebat sebelum perceraian itu, aku ada disana. Dilempari dan dijejali buah anggur yang terserak dilantai sambil berteriak akan membunuhku jika aku memilih ikut ayah.

Mengerikan sekali. Aku tidak memilih siapapun, aku berlari ke rumah paman Ji sub yang senang hati merawatku sebagai ganti putrinya. Setelah menjalani terapi pengobatan, akupun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Seoul untuk menjauhi ibuku sendiri.

"Sudah bangun? Bagaimana kepalamu, masih terasa pusing?"

Taehyung berdiri di pintu kamar mandi dengan handuk terlilit di pinggang.

"Mm...aku harus buru-buru ke kampus. Antar aku ya?" Saat menyibak selimut ternyata aku telanjang bulat. Terdapat bekas-bekas cairan sperma kering di pahaku. Sialan, berani sekali dia mencari kesempatan saat aku mabuk?

"Kim Taehyung! Kau maniak mesum! Minta kuhajar hah?"

"Mwo? Kau sendiri yang memintaku bercinta, merengek-rengek sambil melorotkan celanaku. Apa aku punya alasan untuk menolak?"

"Tapi aku sedang mabuk! Lagipula jatahmu sudah selesai malam sabtu kemarin! Kau bahkan melakukannya lima kali! LIMA KALI, sialan! Kau kira aku senang dan menikmati jalan-jalan dengan Appa padahal ini masih sakit???" Teriakku kesal.

"Kenapa harus menyesal, lagipula aku yang sudah mengambil keperawananmu,"

"Kau menyebalkan! Penjahat kelamin!"

Tiba-tiba Taehyung menatapku tajam membuatku sempat tercekat.

"Kau tak mengerti apa yang pernah kukatakan hm? Mungkin aku menyebalkan saat menjadi sepupumu tapi kau harus mencintaiku saat menjadi suamimu. Jadi jaga bicaramu, itu terdengar kasar sekali,"

"Tapi kau memang seperti itu!"

"Jungkookie, apa yang kuambil darimu adalah hak seorang suami. Jangan lupa kita sempat dipisahkan Kim Ji Sub dengan berbagai alasan konyolnya,"

"Maksudmu? Appa tidak sejahat itu!"

"Jika kita terus berdebat, kau akan terlambat mengikuti kuliah. Kau bahkan tidak sempat bertarung di sasana Kuda Terbang,"

Tersadar kulirik jam besar di dinding. Jam tujuh! Gawat! Aku terlambat kelas pertama!

●●●●●

Kelas sudah mulai sepuluh menit saat aku masuk dengan keringat bercucuran. Menyandang ransel laptop, baju kaos longgar milik  Taehyung, celana pensil hitam dan rambut acak-acakan. Semrawut.

"Maaf Prof, tadi terjebak macet ada kawanan bebek menyebrang jalan,"

"Silahkan duduk, Nona Kim. Salam hormatku untuk bebek-bebek itu,"

Ruangan riuh oleh gelak tawa.

Suho hanya terkekeh menepuk bahuku yang terduduk lemas di sebelahnya.

"Mabuk koktailmu ternyata parah sekali, heh?"

"Diamlah. Nafasku sudah mau putus,"

"Kau mau jaket? Kau perlu menutupi kissmark di lehermu itu," bisik Suho membuatku terperanjat kaget nyaris terjengkang.

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang