Cousin Chapter 22

7.8K 816 65
                                    

Vote sebagai pembangkit semangat juang kemerdekaan

》》》》》》》》



"Taehyung oppa, Merry Christmas,"

"Wah, daebak! Setelah 24 tahun umurku, akhirnya kau mau memanggilku oppa! Ini sebuah mukjizat hebat dari seorang Jungkook!"

"Cih, kau membuatku serba salah,"

"Itu lebih baik daripada kau serba hitam. Menakutkan!"

"Aku rasa...aku sudah jatuh cinta padamu setengah mati. Kalau kau meninggalkanku, lihat saja kutebas leher jenjangmu saat tidur!"

"Kalau begitu, beri aku pelayanan yang memuaskan! Mengangkang adalah tanda cinta,"

"Dasar otak mesum! Kutendang kau ke London!"

BRUAK

"AGGHH! Kenapa menendangku?"

Aku tersadar oleh teriakan kaget Taehyung.

Ya ampun, aku hanya melamun bodoh. Jika aku melamun pintar biasanya tak jauh dari setting sekolah.

"Tae, kau masih demam? Apa obatnya sudah diminum?" Rambut acak-acakan Taehyung sangat setara dengan hidung merahnya. Seperti orang-orangan pengusir burung. Ini pertama kalinya ia sakit sejak menikah denganku. Daya tahan tubuhnya itu lumayan kuat. Orangnya sangat teratur, baik itu jam makan, jam tidur, olahraga, semua sudah terjadwal rapi. Tidak seperti Hoseok yang muntaber setiap kali makan 5 porsi 8 jenis lauk.

Pukul 10 pagi di hari natal.

Mungkin Appa masih tidur nyenyak karena tadi pagi bermain catur dengan Hoseok sampai jam 4. Eomma sama sekali tak menghubungiku, entah tidur dimana wanita lupa usia itu. Natal tahun kemarin dia berkumpul dengan teman-temannya bermain mahyong. Nyaris saja toko bunga pemberian Kim's dijadikan taruhan judi jika Hoseok tidak muncul menjemput.

"Hobi, Eomma ingin menggadaikanmu tapi hargamu terlalu rendah! Mana ada yang mau punya menantu lulusan SMU dan hanya menjadi kasir toko bunga?"

"Kalau begitu jual saja otak eomma itu untuk beli yang keluaran terbaru!"

Lalu kami berdua memapah eomma yang sudah mabuk mahyong plus soju ke dalam taxi.

Parah juga tingkat kegilaan ibuku.

TING TING TING TING TING

Ponselku seketika dipenuhi notifikasi ucapan natal oleh teman-teman kuliah. Rasanya menyenangkan punya teman yang mengirimiku ucapan maupun emoji. Biasanya ponselku hanya dipakai untuk main game dan surfing dunia maya. Aku tak punya kontak teman karena begitu menikah, nomorku segera diganti untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan tentang hidupku.

Makan yang banyak, Jungkook. Supaya gendut dan mengesankan!
●Mingyu

Aku berlibur di Bali (Itu harapanku)
●Jaebum

Jungkook, 10 x 10 seratus. Bawakan aku oleh-oleh yang bagus
●Suho

Tugas dari Prof. Smith yang kukerjakan semua hilang! Mungkin ikut berlibur?
●Soohyang

Hei, Jung. Habis liburan nanti kita sama-sama masuk ya. Aku sebagai ibu baru dan kau istri baru (jangan tampar aku kasihan bayiku butuh ASI)
●Seulgi

Aku tertawa geli sekaligus terharu oleh perhatian mereka. Meskipun brengsek dan kumal tapi jurusan yang kuambil ini terbaik dalam hal pergaulan.

"Siapa? Senyummu membuat curiga," dengus Taehyung parau namun melingkari perutku dalam pelukannya.

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang