Cousin Chapter 18

7.6K 832 58
                                    

Vote penggugah selera 👆


》》》》》

Soo Hyang sudah menggandeng tanganku dengan gembira. Saat aku datang, gadis itu sedang memanggang ikan di tepi sungai. Pacarnya sudah memperoleh banyak ikan karena sudah sejak pagi tiba disini. Aku bukannya sengaja terlambat namun di jalan tadi mobil jeep Suho mendadak mogok. Sialnya aku dan JB terpaksa turun untuk mendorong.

"Maaf baru sampai, mobil Suho mungkin kelelahan,"

"Tak masalah. Psst, Jungkook. Kau lihat disana? Ternyata Eunwoo itu saudara tiri dari Rose mahasiswi sastra. Dan kau tahu? Rose juga mengajak teman-temannya ikut bermain disini. Syukurlah kalian datang, jika tidak...aku bisa mengkerut dikerubungi lalat-lalat sastra,"

"Hei, bukankah pacarmu bisa melindungimu dari terpaan badai sekalipun?" Cetus JB dengan mata yang jelalatan mengintai gadis-gadis berbikini.

"Teman SMU mu juga ada disini, kau harus bersikap kura-kura dalam perahu, oke? jangan mengulang lagi hal lucu di kantor polisi kemarin," bisik Suho. Dia tahu aku mulai gelisah melihat Jisoo. Hanya Suho yang kuberitahu tentang penembakan Jisoo pada Taehyung karena aku tak tahan menyimpannya sendiri.

"Hai! Jungkook! Kau disini juga? Ayo naik rakit bersama kami! Sungainya tenang, kita bisa berjalan-jalan dulu mengitari tempat seindah ini!" Seru Lisa melambaikan tangan.

"Iya! Kemarilah! Tapi pacarmu tak bisa ikut, kurasa berat badannya bisa mengguncang rakit ini!" Sahut Jisoo sambil menunjuk Suho.

"Tapi aku tidak membawa baju ganti!"

"Tak apa-apa! Kita 'kan bukan ingin berenang?"

Soo Hyang tersenyum mengangguk padaku.

"Sebaiknya kau ikut juga, mungkin saja Jungkook tak nyaman berkumpul bersama gadis-gadis sastra. Apalagi setelah kasus Park Elija kemarin," cetus Suho cepat.

"Betul. Tak apa kau ikut juga, biar kami yang menunggu ikan disini," Eunwoo menepuk pipi Soo Hyang lembut membuat JB mendesis seperti ular yang iri dengki.


Aku, Soo Hyang, Jisoo, Lisa, Rose dan Yoojung segera bersiap menuju tepian dermaga kayu.

Naik keatas rakit dikawal oleh lelaki setengah tua pengayuh dayung, senang sekali menikmati sungai bening yang tenang. Menurut lelaki itu, sungai ini dulunya tempat putri raja mandi karena tidak begitu dalam. Sekarang mungkin sudah sedalam 4 meter oleh proses hidrologi. Lucu juga membayangkan putri berbaju hanbok mengapung di air seperti buaya.

"Jung, kau tidak mengajak Kimtae master kemari?" Lisa memulai pertanyaan yang sudah kuduga.

"Mm. Tidak. Dia sibuk,"

Mana mau Taehyung pergi ke tempat yang ramai oleh gadis-gadis pemujanya? Laksana bunuh diri.

"Oh. Kulihat kau dekat dengannya. Waktu mabuk tempo hari kau ..."

"Ah, itu ya. Bagaimana tidak dekat, kata bibiku Taehyung oppa yang mengganti popokku waktu bayi,"

Hm..apa tidak terlalu vulgar? Tapi aku tidak bohong memang begitu cerita bibiku.

"Woaah! Sayang sekali kau tak pernah cerita punya sepupu setampan dia. Abangmu Hoseok juga tampan tapi lirikannya padaku seperti akan menelan bulat-bulat,"

Aku ingat Jisoo dan Lisa pernah bertemu Hoseok waktu Eomma memaksanya ikut test kuliah di Seoul. Sengaja tidak mau lulus, Hoseok malah berlibur selama seminggu di Seoul.

"Tampan? Bagiku mukanya biasa saja. Selera dan pendapat orang berbeda-beda, bukan?"

"Setidaknya jika dulu kau mengenalkannya, kami tak akan terkejut saat tahu kau adalah sepupunya."

Cousin  (Vkook_Jk GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang