Apa yang membuat orang jatuh cinta pada Min Yoongi?
Kalau kau bertanya pada pria yang tengah duduk sendirian dengan secangkir kopi latte, jawabannya adalah... Senyum Yoongi.
Bibir Yoongi.
Hidung Yoongi.
Pipi Yoongi.
Kulit Yoongi.
Rambut Yoongi.
Jemari Yoongi.
Dan..
Bagaimana pria itu akan memarahi mu ketika kau melakukan kesalahan kecil, lalu memegang tanganmu dengan hangat.
Hoseok harap, yang satu itu hanya untuk dirinya saja.
Yang Hoseok tahu, Yoongi anak yang pendiam, dingin, mengatakan apa yang memang ada dipikirannya tanpa di buat-buat, dan yang jelas, sangat malas dan suka tidur.
Hoseok terkekeh sendiri.
Mungkin tanpa sehari pun terlewat tanpa memikirkan Min Yoongi.
Mengingat bagaimana suara tawa Yoongi.
Mengingat dengkuran halus saat pria itu tertidur.
Mengingat bagaimana saat mereka berjalan dengan tangan saling terpaut.
Mengingat bagaimana untuk pertama kalinya ia mengecup bibir tipis Yoongi. Itu terjadi saat mereka bersepeda di taman, Min Yoongi terus tersenyum sore itu, tanpa Hoseok tahu, dirinya sudah berjalan mendekat ke arah Yoongi, dengan mata yang hanya tertuju pada bibir tipis Yoongi.
Lalu Hoseok mengecupnya. Merasakan bagaimana bibir tipis berwarna pink itu terasa begitu lembut dan manis sekaligus.
Bibir Yoongi lebih lembut dan lebih manis dari gula kapas.
Dan saat untuk pertama kalinya setelah sekian lama, akhirnya ia dapat melihat bibir manis kesukaannya itu, kembali menyebut namanya, meski tanpa senyuman, setidaknya bibir Yoongi masih mengingat namanya.
Hoseok tak tahu saat itu si bocah kecil itu adalah adik Yoongi.
Hoseok tak pernah tahu jika ia dapat kembali melihat wajah Min Yoongi. Setelah sekian lama ia pergi meninggalkan Yoongi dengan rasa penyesalan dan malu.
Dan saat ini, mau di taruh muka mana milik Hoseok? Saat justru ia ingin kembali bertemu dengan Yoongi.
Tapi bukankah dengan bertemu kembali ia dapat menebus seluruh dosanya pada Yoongi ?
Jung Hoseok tak pernah melupakan sosok yang pernah singgah di hatinya itu.
"Hey bro, kau melamun?" Hoseok terperanjat kaget saat merasakan pundaknya di tepuk. Lalu menyadari temannya yang baru datang dan duduk di sisinya.
"Apa aku melamun?"
"Jawabannya adalah iya. Setelah sekian lama yang ku lihat dari dirimu untuk pertama kalinya adalah lamunan."
Hoseok tertawa lalu mengangguk.
"Aku hanya memikirkan hal kecil Namjoon-ah." Hoseok melambaikan tangan pada pelayan. "Kau mau pesan apa?"
"Samakan denganmu saja." Hoseok mengangguk lalu menyebutkan apa yang hendak ia pesan. Matanya kembali bertemu dengan Namjoon. "Jadi kau sudah mengambil liburmu untuk semester ini?"
"Kanada memiliki jadwal lebih cepat dari Korea." Hoseok menyesap kopinya. "Bagaimana kabarmu?"
"Baik, tinggal menunggu hasil tugasku."
"Lalu bagaimana kelompok rappermu? Aku sudah lama tidak menampakkan diri."
"Aku masih sering berkumpul. Mereka menanyakan kabarmu tentu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
°SECRET°
Fanfictionterkadang kita tak pernah tahu. apakah kita benar memberikan hati dan kepercayaan kita pada orang yang tepat sekalipun hati kita sudah memberikan hampir seluruh rasa kasih dan kepercayaan pada orang lain - bad summary. Namjin and Namgi and Sope