"Oh Hyung yang nolong Kookie?" teriak Jungkook saat keluar dari rumahnya dan melihat Hoseok tengah berdiri di samping mobil.
"Hay brother?" Sapa Hoseok membungkuk dan mengajak Jungkook untuk melakukan high five. "Hai Seokjin, hai Yoon." sapa Hoseok ramah.
"Hai Hoseokie, cuaca yang panas bukan?" balas Seokjin tak kalah ramah lalu menyenggol Yoongi dengan bahunya yang hanya di respon Yoongi dengan lirikan. "Kita kemana?"
"Kemana saja, aku supir kalian hari ini."
"Uwaah beneran Hyung?"
"Tentu anak manis. Kau ingin kemana?"
"Es kriiiim." teriak Jungkook riang. Ia menoleh pada Yoongi berharap Hyung nya akan mendukung usulannya namun Yoongi hanya diam memandangnya.
"Pilihan bagus, ayo Kookie di belakang sama Hyung." Ajak Seokjin mengulurkan tangan yang langsung ditentang oleh Yoongi. "Apa?"
"Aku di belakang bersama Jungkook."
"Eh kenapa aku mau sama Kookie di belakang?"
"Aku kakaknya."
"Aku lebih cocok di belakang."
Yoongi dan Seokjin terus berdebat memperebutkan kursi belakang bersama Jungkook yang hanya di tatap Jungkook bingung dan Hoseok yang hanya bisa bungkam. "Kookie depan !" kali ini Yoongi rasanya ingin memeluk Jungkook.
Suasana mobil jelas ramai berkat Jungkook. Anak itu sepertinya sangat menyukai Hoseok tentu bertambah ramai karena anak itu terkadang berdebat tidak jelas dengan Seokjin lain halnya dengan Yoongi yang hanya diam menatap jendela. Hoseok beberapa kali mencuri pandang pada Yoongi namun tetap yang terjadi hanya Yoongi yang diam.
Hoseok ternyata paham betul festival yang tengah dilangsungkan di Seoul. Jungkook tak hanya akan mendapatkan es krim disini. Semua makanan yang disukai Jungkook tengah mengantri untuk Jungkook makan. Anak itu segera berlari bahkan saat keluar dari mobil, membuat Seokjin segera berlari menyusul takut Jungkook hilang.
Hoseok terdiam menoleh dan ternyata Yoongi juga tengah memandangnya. "Jungkook sangat bersemangat." berharap Yoongi akan membalasnya. Namun Yoongi hanya mengangguk. Hoseok hanya menghela nafas lalu menyusul Yoongi.
Hoseok benar saat mengatakan Jungkook sangat bersemangat. Sembari menggandeng Hoseok, Jungkook terus menunjuk apa saja yang anak itu lihat. Yoongi sempat memarahi Jungkook karena anak itu terus meminta Hoseok membelikannya, padahal ada Yoongi namun Hoseok berkata tak apa, justru meminta Yoongi juga memilih, berbeda dengan Seokjin yang selalu berterimakasih karena Hoseok tak hanya menjajankan Jungkook, tapi dirinya juga.
Karena cuaca panas, Yoongi rasanya tak bertenaga lagi, berbanding terbalik dengan Jungkook Seokjin yang sepertinya memiliki perut karet. Hoseok memberikan beberapa lembar uang pada Jungkook, sudah seperti Ayahnya saja. Dan membiarkan Seokjin serta Jungkook kembali menjelajah.
"Mau istirahat?" Yoongi tak bisa menolak hal ini. Namun yang ia rasa hanyalah dirinya yang berjalan, Hoseok tidak mengikutinya, Yoongi mengerutkan kening namun memilih acuh tak acuh.
Selang beberapa menit Hoseok datang dengan secup minuman dingin "Minumlah. Kau seperti akan pingsan saja." Lagi-lagi Yoongi tak bisa menolak.
Mereka terdiam cukup lama. Yoongi bahkan sudah menghabiskan setengah cup minumannya. "Kau terlalu memanjakan Jungkook."
"Eh?" Hoseok segera menoleh "Oh, tak apa, itung-itung salam perkenalan untuknya."
Kembali hening.
"Yoongi-ah." Hoseok menegapkan tubuhnya. "Aku selama di London menontoni videomu menyanyi. Kau keren. Apa itu semua karyamu?"
Yoongi menoleh terkejut. "Kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
°SECRET°
Fanfictionterkadang kita tak pernah tahu. apakah kita benar memberikan hati dan kepercayaan kita pada orang yang tepat sekalipun hati kita sudah memberikan hampir seluruh rasa kasih dan kepercayaan pada orang lain - bad summary. Namjin and Namgi and Sope