Matahari terbit terlalu cepat menurutku, Aku masih ingin memanjakan mataku sejenak namun Aku harus ke sekolah karena masih melaksanakan MPLS. Aku beranjak dari tempat yang membuatku akan malas seharian jika terus berada diatasnya, ke kamar mandi untuk membersihkan diri danbersiap siap pergi ke sekolah. Setelah itu Aku membereskan barang-barang yang Aku bawa.
Hari ini Kak Varo yang mengantarku ke sekolah, sekalian ia berangkat kuliah, ya walaupun untuk ke kampusnya ia harus memutar arah dari sekolahku.
Aku turun dari motor yang membawaku bersama Kakaku, Aku berjalan untuk memasuki area sekolah.
"Auris,"
Aku menoleh kebelakang Iris memanggilku, dan berjalan menghampiriku.
"Hay," ucapku yang menyapanya.
"Mari berjalan bersama,"
Aku dan Iris berjalan bersama menuju kelas kami, banyak sepasang mata yang memperhatikan, namun aku dan Iris tidak memperdulikannya, rupanya Iris sama denganku cuek dengan keadaan sekitar yang Aku tau membuat dirinya tidak nyaman.
Aku dan Iris memasuki kelas bersama, kita duduk dibangku yang bersampingan, Aku duduk di samping Iris.
"untuk siswa siswi yang sedang melaksanakan MPLS, di mohon untuk berkumpul ke lapangan dengan membawa perlengkapan yang lengkap,"
Setelah mendengar pengumuman itu Aku dan Iris menuju lapoangan diikuti teman-teman yang lain, ternyata di lapangan sudah banyak yang berkumpul.
Ternyata ada demo ekskul kita wajib meilih satu atau lebih ekskul, Aku bingung ingin memilih apa, Aku ingin mengikuti ekskul musik saja, menurutku itu bagus karena aku juga suka musik.
"Auris? Kamu mau ikut apa?" tanya Iris.
"Aku ingin mengikuti ekskul musik, Kamu?"
"teater saja lah, siapa tau Aku bisa jadi artis kaya Irish Bella,"ucapnya sambil tertawa memperlihatkan gigi gingsulnya yang membuat ia makin cantik jika tersenyum.
Setelah ada penampilan dari beberapa ekskul kita semua di izinkan untuk beristirahat, Aku dan Iris memasuki kelas.
"Kamu membawa bekal?'" tanya Iris.
"iya, irit uang, menabung buat beli novel yang banyak,"ucapku sambil tersenyum kepadanya.
"hahaha, Kamu benar, ayo makan,"
Aku dan Iris memakan bekal bersama, rupanya kita akan menajdi teman seperiritan.
Setelah kami memakan bekal, kami kembali ke lapangan karena ada panggilan lagi, ah aku malas sebenarnya ke lapangan kembali.
Kali ini sudah banyak kaka kaka yang beralmameter biru berbaris menjadi 3 barisan, Aku berfikir mereka ingin memperkenalkan diri.
Aku menundukan wajahku agar tidak terlalu panas, namun aku melihat laki-laki yang hanya terdiam dan melihat teman-teman sealmameternya itu sibuk dengan barisannya, sepertinya laki-laki itu tidak peduli mau rapih atau tidak barisannya.
Tebakanku benar mereka ingin memperkenalkan diri, Aku senang memperhatikan mereka satu-satu, sebenarnya bukan mereka yang ingin Aku perhatikan tapi laki-laki yang sedang menatap lurus ke depan dan rambut yang seperti jamur menurutku dengan perawakan badan yang tinggi dan kurus, Aku tertawa melihatnya.
"Auris, Kamu kenapa?" tanya Iris.
"hehehe tidak apa," jawabku sambil tersenyum kepadanya dan kembali memperhatikan kaka kelas jamur.
Ah karena Aku terlalu asik memperhatikannya hingga lupa mendengar namanya sekarang sudah berganti dengan teman yang ada disebalahnya.
Setelah itu kami siswa siswi MPLS diperbolehkan pulang, Aku senang sudah boleh pulang, namun Aku belum mengetahui namanya, Aku berjalan ke arah pagar sekolah dengan Iris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Auristela
Teen FictionBagaikan bintang yang kehilangan bintang lainnya, kamu datang dan mengajaku mengelilingi malam, seperti layaknya bintang, dan kamu mengajaku merajut kisah kita seperti bintang-bintang lainnya, namun kau menghilang dan aku bagaikan bintang yang kehil...