Bab 11

13 1 0
                                    

Aku dan Kak Anfa turun dari angkutan umum berhenti di salah satu pusat perbelanjaan di kota Bandung.

Kami berjalan beriringan, aku yang menyadari rupanya aku hanya sedadanya saja.

"Toko bukunya di mana?" tanyanya.

"Di lantai 3,"

Aku yang sudah biasa hafal dimana letak ekskalator untuk ke lantai 3, pusat perbelanjaan ini banyak di kunjungi anak anak muda yang berpasangan atau berkelompok bersama teman-temannya, ada yang ke bioskop, ada yang berbelanja, ada juga yang berkuliner.

"Sudah sering ke sini ya Nin?"

"Sudah kak, kalau beli buku di sini terus,"

Akhirnya kami tiba tepat di depan toko buku, aku yang tak menyadari keberadaannya langsung menyelonong masuk ke dalam.

"Nin tunggu," suara itu memberhentikanku.

"Sabar napah, jangan buru-buru, kayak liat apaan aja dah,"

"Hehe maaf kak," aku melemparkan ceringan kuda kepadanya dibalas dengan jitakan pelan yang mengarah ke kepalaku dan menimbulkan efek yang sangat luar biasa pada jantungku.

Nih orang suka banget buat jantung maraton apa ya, batinku.

Aku meninggalkannya yang masih menyengir setelah menjitakku, sekaligus menyembunyikan semburat merah di pipiku.

Aku berjalan mencari buku tentang astronomi, ga tau kenapa aku jadi suka dengan astronomi, menghafal rasi bintang dan sebagainya.

Aku tak menyadari bahwa Kak Anfa mengikutiku dari belakang.

"Kamu suka astronomi Nin?"

"Baru-baru ini sih kak, baru liat artikel yang berhubungan dengan astronomi,"

"Ohh," dia hanya mengangguk dan berjalan sambil mencari-cari buku.

"Galileo Galilei," ucapnya pelan namun terdengar olehku.

"Kamu tau dia?"

"Tau kak, penyempurna teleskop modern dan penemu hukum gerak pertama dan kedua,"

"Kisah hidupnya berakhir tragis Nin,"

"Iya, pada saat itu, ia dihukum pengucilan oleh gereja akibat pandangannya mengenai bumi mengelilingi matahari, pandangannya dianggap bidah karena bertentangan dengan keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta,"

"Dan ternyata pada saat tahun 2008 hukumuan Galileo dinyatakan salah oleh Paus Yohanes Paulus II, kamu bayangin aja waktu zaman Galileo sudah ada hukuman karena pernyataannya yang berbeda atas keyakinan gereja padahal orang yang dihukum belum tentu bersalah, kalau sekarang Nin orang yang bersalah malah ga dihukum padahal udah tau salah,"

"Tau banget ya kak? Tentang Galileo?"

"Dia salah satu ilmuwan yang saya sukai, biografi Galileo saya ada,"

"Setelah hukuman yang diberikan dinyatakan salah oleh Paus Yohanes Paulus II apa yang terjadi kak?"

"Galileo dinyatakan sebagai ilmuwan, dan dijuluki sebagai "Bapak astronomi observasional" , "Bapak ilmu fisika modern" , "Bapak metode ilmiah" dan "Bapak ilmu pengetahuan" , saat ini pasti Galileo bahagia atas julukannya," ucapnya sambil tersenyum.

"Aku pinjam boleh bukunya?"

"Boleh, nanti saya bawakan ya,"

Setelah mendengarkan penjelasannya tentang Galileo, aku kembali mencari buku yang berhubungan dengan astronomi.

Auristela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang