Bab 13

17 2 0
                                    

Aku membuka mataku, ketika mendengar suara berisik dari ponselku, apa lagi kalau bukan alarm kedua aku setelah Bunda, ketika aku bangun, aku merasakan badanku terasa sakit dan dingin, aku bangkit dari kasurku lalu berjalan perlahan sambil merasakan kepalaku yang sangat pusing.
Aku berjalan ke kamar mandi, lalu mengambil air wudhu dan melakukan solat Subuh, selesai solat ternyata tubuhku semakin tidak kuat untuk bangun, dan semakin merasakan dingin seperti berada di salju, padahal aku belum pernah merasakan salju.
Aku ingin memaksakan diriku untuk bersekolah hari ini, namun rasanya tidak memungkinkan jika aku memaksakan tubuhku.

Aku kembali memajamkan mataku, dan terdengar ada yang membuka pintuku.

"Tumben adek belum bangun," itu suara Bunda, aku membuka mataku kembali.

"Udah bun," ucapku lemah.

Bunda menghampiriku, lalu mengelus keningku.

"Astaghfirullah adek, badan adek panas bangett," aku hanya berdehem, padahal yang kurasakan dingin.

"Dingin bun,"

"Bunda panggil ayah dulu ya,"

Bunda berlari keluar, dan tak lama bunda datang bersama ayah.

"Maafin ayah kemarin dek,"

Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Bun bawa kerumah sakit aja ya?" ucap ayah kepada bunda.

"Ga usah yah, adek istirahat aja,"

"Tapi kamu panas banget dek," ucap ayah sambil mengelus keningngku.

"Bunda ambil kopres dulu ya yah,"

Tak lama bunda kembali dengan membawa kopresan dan diikuti Kak Varo di belakangnya.

Bunda duduk di sampingku, dan menaruh kopresan di keningku.

"Adeknya Kak Varo bisa sakit juga ya,"

"Kak, anterin surat sakit ke sekolah adek ya," ucap ayah.

"Siap pak bos,"

Aku memejamkan mataku, dan tak lama kembali tertidur lelap dengan kompresan yang ada di kening.
.
Sinar matahari membuatku kembali membuka mata, rupanya bunda masih setia menemaniku.

"Bunda..."

"Sayang, mau sarapan? Sarapan ya, bunda udah buatin bubur rasa cinta,"

"Emang ada?"

"Ada, kan bunda yang buat,"

Aku hanya mengangguk, bunda meninggalkanku untuk mengambil bubur yang bunda maksud, aku membuka ponselku, sudah banyak notifikasi termasuk dari Iris.

Iris cantik❤

Jahat
Ga masuk, Iris sendiri nih
Udah bener bener kek jomlo
Tapi cepat sembuh ya Rain❤

Iris jangan sedih dong, kan emang kamu mah udah biasa sendiri
Iya makasih yaa

Tak lama Iris membalasnya, padahal setauku ini belum waktu istirahat.

Nanti Iris, Dara sama Tasya kerumah Rain ya.

Aku hanya membacanya saja, dan terfokus pada salah satu pesan masuk.

Anfa Zayan.

Saya ga liat kamu di sekolah

Kamu sakit?

Iya aku ga masuk kak
Sakit

Auristela Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang