Chapter 2

849 135 23
                                    

🎶Playlist🎶

Stray Kids - 3rd eye
.
.
Follow!
Vote!
Komen!
.
.
Happy Reading
😉😉😉
.
.

Gimje adalah sebuah kota yang memiliki satu lembaga pendidikan yang bernama sama yaitu Gimje High School. Sekolah ini cukup terkenal di kota ini, dengan kualitas pendidikan serta segudang prestasi oleh para siswanya. Sekolah swasta ini adalah milik dari keluarga Lee yang secara menyeluruh, berhasil menguasai perekonomian kota ini. Memiliki beberapa perusahaan yang mampu memperkerjakan separuh dari penduduk kota ini. Tak ayal, keluarga Lee dominan menguasai kota ini. Setiap wali kota yang di dukung oleh mereka akan selalu menang dan dengan itulah keluarga Lee dapat menancapkan cakarnya dalam roda pemerintahan di kota ini.

Sekolah Gimje adalah satu dari sekian tempat yang dipengaruhi oleh keluarga Lee.

---***---

Sinb sudah memasuki kelasnya yang notabene hanya berjenis kelamin perempuan. Beberapa waktu lalu, ia sudah pergi keruang guru untuk registrasi. Kini, ia berdiri dihadapan teman-teman barunya untuk memperkenalkan dirinya.

"Annyeong, Kang Sinb-imnida." Katanya cukup datar, terlihat tidak peduli jika para teman barunya ini mengabaikannya. Yang ingin Sinb lakukan adalah segera duduk.

"Duduklah disebelah sana." Seru songsaenim dan tanpa banyak kata Sinb melangkah, menuju sebuah bangku yang telah diduduki seorang siswi berambut pendek, menatapnya tajam seolah enggan jika Sinb duduk disana.

Disisi lain, beberapa siswi menatapnya cemas yang tentu saja membuat kepala Sinb dipenuhi tanda tanya. Kenapa mereka menatapnya seperti itu? Apa siswi yang akan menjadi teman sebangkunya ini masalahnya? Atau bagaimana?

Sinb memutar bola matanya tak peduli. Biarkan saja mereka bertingkah sesuka hati. Sinb tidak peduli dan tidak ingin tau.

Prinsip hidupnya adalah selama semua orang tidak mengusik kehidupannya sampai ke taraf yang menyebalkan, Sinb tak akan ambil pusing tapi jika mereka sudah melewati batas? Sinb tidak akan segan-segan untuk membalasnya.

Pada akhirnya Sinb pun duduk disamping siswi berambut pendek tersebut. Sinb melirik sekilas dan matanya dengan cepat dapat menangkap nama tagnya Soyeon.

"Wae? Kenapa kau menatapku seperti itu? Dasar pecundang!" Cibir siswi bernama tag Soyeon tersebut membuat Sinb menoleh lagi dan tersenyum sinis.

"Wae? Aku bebas menatap siapapun, kenapa aku harus menjadi pecundang?" Ucap Sinb yang seketika membuat gadis berambut pendek itu menggembrak meja.

BRAK

Seisi kelas menatap mereka sepenuhnya. "Soyeon wae? Jangan membuat keributan lagi. Duduklah dengan tenang, sebelum aku melakukan sesuatu kepadamu." Ancam songsaenim membuat gadis berambut pendek tersebut mendesah sebelum akhirnya kembali duduk dan membisikan sesuatu kepada Sinb.

"Tunggu saja, ku pastikan kau akan menerima hukuman dariku untuk kesombonganmu itu." Ancam Soyeon membuat Sinb memutar bola matanya dan tertawa mengejek.

"Benarkah? Lakukan saja dan aku akan menunggunya." Balas Sinb tak kalah serius. Soyeon seketika mengepal kedua tangannya, memandang Sinb dengan tajam.

Sinb lagi-lagi tak mau ambil pusing. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah, jadi ia akan melaluinya dengan nyaman dan damai, namun jika besok terjadi seperti ini lagi? Entahlah, Sinb tidak tau bagaimana cara mengatasi amarahnya.

Sebenarnya hal yang paling tidak Sinb sukai adalah sekolah seperti ini. Menyendirikan jenis kelamin akan merusak keseimbangan alam, pikirnya. Jelas, saat di kelas hanya terdapat makhluk jenis perempuan saja, pasti akan ada yang namanya persaingan tak wajar. Kenapa tak wajar? karena mereka merasa sama, jadi mereka tak merasa memiliki batasan yang mencolok dan dapat Sinb pastikan, ditempat para siswa laki-laki hal ini bahkan lebih parah. Hyunjin mungkin saja juga mengalami hal yang sama sepertinya.

UPROAR | SINB | SKZ Where stories live. Discover now