Chapter 4

753 127 12
                                    

🎶Playlist🎶

Stray Kids - Rock
.
.
.
Hi...aku datang dengan ff ini 😀
.
Adakah yang menantikannya???
Angkat tangan kalau ada 🙌🙌🙌
.
.
VOTE X KOMEN
Wajib ya
😌😌😌
.
.
.
.
Happy Reading
📖📖📖
.
.
.

Seperti rencana sebelumnya, Sinb dan kekeras kepalaannya yang mengakar. Saat jam sekolah usai, ia segera pergi untuk menghindari petuah menyebalkan dari Soyeon tentang bahayanya jika ia mengikuti kelompok Hyunjin. Gadis ini akhirnya memilih untuk bersembunyi ditempat yang bisa menjangkau pandangannya dari gerbang sekolah.

Meneliti setiap siswa yang keluar dan ia menemukan Minho keluar, di ikuti Changbin, Hyunjin dan juga Felix. Beberapa kelompok siswa yang tadi hanya berdiri di gerbang sekolah kini mengikutinya.

"Itu mereka, kenapa banyak sekali? Apa mereka mau tawuran? Ah, ottokae? Aku tidak bisa membiarkan mereka." rancaunya yang kini mengedarkan pandangannya, mencoba meneliti sekitar. Mewaspadai Soyeon, teman sebangkunya yang bersikeras melarangnya mengikuti Minho and kawananya dan ia melihat Soyeon, berjalan tergesah menaiki bus dengan cepat. Sinb menghela napas lega.

Kini matanya teralih pada gerombolan para siswa yang berjalan menjauh.

"Kang Hyunjin, kali ini aku akan menangkapmu basah dan kau tidak akan mengelaknya lagi. Rasakan pembalasanku!" Sinb berfikir, kali ini ia akan menang dan Hyunjin saudaranya itu akan tunduk kepadanya.

Masa kejayaan dengan kenangan indah itu, mungkin saja akan kembali, mengantar kedamaian di dalam keluarga mereka. Itulah harapan yang selalu Sinb inginkan semenjak dulu.

Tidak mudah baginya membujuk eommanya untuk membiarkannya pergi ke Seol dan semua itu telah ia rencanakan cukup matang. Mulai dari acting sedih mendramatisir, omong kosong tentang musim semi dan kecintaannya pada sastra korea, membuatnya harus berlama-lama membuat narasi tak kasat mata hanya agar ia bisa sampai ke Seol tanpa syarat apapun dari eommanya. Seperti yang kebanyakan orang lain tau, Tiffany sangat perfectionis. Ia akan menginginkan sebuah alasan kuat untuk sebuah tindakan. Belum lagi, obsessinya kepada Sinb yang melebihi dari sikap seorang eomma kepada anaknya.

Sinb sangat lelah dengan segala aturan yang Tiffany ciptakan sampai pada titik jenuh. Dulu, saat mereka tinggal bersama. Appanya lah yang selalu menyelamatkan dirinya dari sikap over protectif Tiffany.

Kini, semuanya telah menghilang dan yang tersisa hanya kepingan sesal.

Sinb masih mengikuti mereka, dengan pikiran flash back. Mencoba untuk mencari dimana semua kekacauan itu di mulai. Ia manatap nanar sosok Hyunjin yang berada dideretan terdepan setelah Minho. Sungguh, jika ini sebuah mimpi, mungkin Sinb memilih untuk tertidur kembali dan akan membuka mata saat ia merasa semua telah kembali menjadi lebih baik.

Bagaimana ia tidak sedih, Hyunjinya yang begitu ia sayangi dan cintai, harus berubah menjadi seperti ini sekarang. Remaja penuh amarah yang tak kenal kasih sayang.

Lebih dari 20 menit ia melewati trotoar, mengedarkan pandangan dengan waspada. Takut-takut kalau seseorang menyadari kehadirannya. Perjalanan semakin menegangkan saat sekelompok anak muda itu melewati gang sempit yang berliku. Jika saja, Sinb tak sendirian mungkin ia bisa mengalihkan perhatiannya dari rasa bosan dan kelelahannya, tapi kenyataan ia sendiri. Tak terselamatkan dalam misi penguntitan ini, melangkah terlalu dalam sampai tak ada sisa untuk berfikir mundur.

UPROAR | SINB | SKZ Where stories live. Discover now