Han terlihat turun dari motor sport yang lebih sering ia pakai. Disusul dengan Seungmin yang membawa mobil.
"Noona!" Han mencoba memanggil Sinb yang terlihat sekali wajahnya begitu pucat. Traumanya saat ia tertusuk berusaha ia tahan agar ia bisa terus menjaga Chan seberapa pun dirinya benci pada pria ini. Tetap saja, ia tidak akan tega melihat Chan seperti ini.
"Cepat, bawa dia ke rumah sakit," lirih Sinb yang mencoba untuk berdiri dan membantu Han membawa Chan yang tak sadarkan diri ke dalam mobil mereka.
"Aku yang akan menyetir. Seungmin, ikuti kami dari belakang!" pinta Han dan Seungmin pun mengangguk, menyetujui ucapan Han.
Sementara Sinb ikut dengan mobil Han dengan mendampingi Chan. sepanjang perjalanan Sinb ketakutan. Ia tidak menyangka akan menjadi hal semacam ini dan Han yang melihatnya pun beberapa kali melihat kaca spion dalam.
"Nona, Chan hyung akan baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya," kata Han dan Sinb menghela napas kesal.
"Aku tidak mengerti, maksudku ... kita masih berada di sekolah menengah, tapi kenapa kita harus terlibat dalam hal menakutkan seperti ini? Apa nyawa, benar-benar bukan apa-apa untuk kalian?" pekik Sinb yang mulai menangis. Ia kesal karena baik Chan dan teman-temannya atau pun Hyunjin dengan teman-temannya selalu berusaha untuk beradu, menyakiti diri mereka sendiri. Seolah perkelahian itu bukan apa-apa dan luka yang mereka dapat, tidak akan menyakitkan.
Han sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Sinb yang begitu kuat menjadi histeris seperti ini. Namun, saat Han mencoba untuk memandang Chan, ia pun memaklumi jika Sinb sangat mengkhawatirkannya.
Mobil Han berhenti dan mereka telah sampai di rumah sakit. Seungmin dan Han mencoba untuk mengangkat tubuh Chan, beberapa detik trolli datang dan membawa Chan dengan cepat. Sinb masih gemetaran mengikuti Chan keruang operasi, bersama dengan Han dan Seungmin.
Mereka bertiga lemas dan duduk untuk menunggu operasi Chan. Han yang melihat wajah Sinb pucat pun menghampirinya. "Nona, baik-baik saja?" tanya Han dan Sinb mengangguk, sementara Seungmin memandangnya, tanpa bertanya apa pun. Dulu, ia memang tidak menyukai Sinb karena wanita ini membuat keadaan semakin rumit, sama seperti Dahyun. Namun, ketika melihat gadis ini tetap bertahan meskipun seluruh tubuhnya bergetar, Seungmin sedikit mulai berempati kepadanya. Ia tidak seburuk yang Seungmin kira dan pantas saja Han begitu menghormatinya.
"Aku akan membeli minuman, kau jaga noona," pinta Han dan Seungmin pun mengangguk.
---***---
Hyunjin telah sampai di rumah dan ia tidak menemukan Sinb. Hanya ada ibu, ayah dan pamannya yang berada di ruang tamu.
"Aku pulang!" ucap Hyunjin yang membuat Tiffany segera berdiri, untuk menyambut Hyunjin dengan memeluknya. Membuatnya kikuk.
"Dimana Sinb? Kenapa kau hanya sendirian?" tanyanya yang membuat Hyunjin terkejut.
"Bukannya ia pulang dulu? Belum sampai?" Hyunjin juga terlihat kebingungan. Ia tidak mengerti kenapa noonanya itu terlalu lama di luar?
Kangin pun mulai terlihat khawatir. "Cepat telpon dia," pintanya dan Dongho pun segera menyambar handphonenya untuk menghubungi Sinb.
Ketika sambungan terhubung. "Kau berada di mana?" tanya Dongho.
"Apa, rumah sakit? Apa yang terjadi?" Dongho terlihat mengirutkan keningnya. Tiffany dan yang lain mulai cemas.
"Chan? Seseorang menusuknya? Apa aku perlu menjemputmu sekarang?" tanya Dongho.
"Baiklah, aku akan menyuruh Hyunjin untuk menjemputmu," kata Dongho yang kali ini menutup teleponnya.
YOU ARE READING
UPROAR | SINB | SKZ
Teen Fiction"Hyunjin, katakan padaku siapa yang memukulimu?" Bentak Sinb saat melihat sekujur tubuh dongsaengnya ini penuh memar. "Itu bukan urusanmu!" Kata Hyunjin dingin, menepis tangan Sinb yang mencoba untuk menyentuhnya. "Wae? Aku akan menghajar siapapun y...