25

1.5K 73 0
                                    

Happy Reading! (Sorry For Typo(s))  Dan Maaf Jika Kurang Nge-Feel:".
Tolong Hargai Pengetik/Penulis Meski Hanya Dengan 1 Vote 😌
Jangan Jadi Silent Readers:v

.........

18.25

(Namakamu) sudah sampai dirumahnya. ia sangat bahagia hari ini bisa berjumpa dengan Karel sahabatnya.

Hari ini juga ia sama sekali tidak mengingat tentang luka dan kenangan bersama Iqbaal.

"Eh anak bunda udah pulang, gimana kuliahnya?"

"Hmm lancar bun, ohya tadi aku beliin ini buat bunda"

(Namakamu) memberikan sebuah paper bag .

"Ini apa sayang?"

"Itu baju batik. tadi aku beli sama Karel dipameran seni budaya. waktu aku lihat kayanya ini bagus buat bunda pake"

"Waah ini bagus banget sayang. makasih ya udah beliin bunda ini"

"Iya bunda, (Namakamu) kekamar dulu ya Bun. mau mandi"

"Iya sana mandi"

(Namakamu) melangkah memasuki kamarnya. entah kenapa perasaannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

....

Keesokan harinya...

"Kamu mau kemana sayang?"-Oma yang duduk diteras bertanya pada (Namakamu) yang sedang memakai sepatunya

outfit (Namakamu)

"Mau jalan-jalan sama Karel, Oma mau ikut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau jalan-jalan sama Karel, Oma mau ikut?"

"Emoh ah, Oma capek"

"Ayolah Oma. nanti kalau Oma ikut , (Namakamu) bilang sama Karel buat bawa Opa nya hehe"

"Enggak ah, kamu pikir Oma itu cewek apaan?"

"Becanda Oma, yaudah (Namakamu) berangkat dulu"

"Iya hati hati sayang"

"Iya Oma, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Karel yang baru datang langsung meminta izin kepada Oma

"Oma, Karel minta izin buat bawa (Namakamu) ya"

"Kamu pikir cucu Oma itu barang? yaudah sana jangan sampai lecet"

"Siiip Oma, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

♡♡

Beberapa menit yang lalu mereka sudah sampai disebuah sekolah menengah pertama yang berada dipusat kota.

Ya, dia dan Karel menghadiri acara reuni angkatannya.

"Eh (Namakamu) Shilla kan??"

(Namakamu) langsung menoleh dan mendapati Luna, teman sekelasnya dulu bersama pacarnya Alan.

"Eh, Luna kan? Waah apa kabar? udah nikah apa belum sama Alan?"

"Baik, kita masih tunangan"

"Ooh, nanti kalau nikah gue diundang loh ya jangan lupa"

"Iya iya pasti, eh kalian balikan?"

(Namakamu) dan Karel saling pandang.

"Eee, kita masih sahabatan kok"-Karel

"Betah banget sahabatan, cepet nikah/tunangan gitu"-Alan

"Lo ngomongnya enak, (Namakamu) udah ada calon"-Karel

(Namakamu) mendelik

"Belum ada kok Lan, Karel suka ngaco kalau ngomong"

Luna dan Alan hanya tertawa lalu pamit pergi.

(Namakamu) dan Karel berjalan mengelilingi sekolah lalu duduk dikursi taman yang sepertinya tidak banyak berubah.

Tadi disepanjang perjalanan pasti ada teman/guru mereka dulu yang menanyakan "Udah nikah? Kapan nikah? Ga bosen ngejomblo?"

Ngomong sih guampang, tapi calonnya ituloh gaada

"(Nam), haus gak?"

"Haus"

"Gue ambilin minum dulu ya, lo disini"

"Oke"

Setelah Karel pergi, (Namakamu) memejamkan mata dan bersenandung menikmati angin semilir disana.

Tapi ketenangannya terganggu ketika seseorang menepuk pundaknya.

"Ngagetin aja lo-"-(Namakamu) kaget setelah menoleh ternyata bukan Karel yang datang, tapi dia Iqbaal! bagaimana dia bisa tau kalau (Namakamu) disini??

"Boleh peluk?"-Iqbaal

Entah sihir dari mana (Namakamu) mengangguk dan langsung memeluk Iqbaal erat. Rindunya selama ini pun seketika lepas.

"Aku kangen sama kamu (Nam)"

"Aku kesini buat ngejelasin semuanya"

(Namakamu melepaskan pelukannya dan memandang Iqbaal lekat.

"Gaada yang perlu dijelasin, semuanya udah jelas. aku harap kamu bahagia sama dia"

"(Nam), aku sama dia cuman temen. semua yang kamu lihat itu cuman hoax. dan aku tau siapa dibalik semua ini"

"(Nam) ini minuman-nya"-Karel datang membawa 2 botol air mineral dan kaget melihat Iqbaal juga ada disana.

"Iqbaal? sejak kapan lo disini? Hmm apa kabar?"-Karel mencoba setenang mungkin

"Udahlah gausah sok polos lo, gue tau lo dibalik semua ini. lo pengen hubungan gue sama (Namakamu) hancur kan?"-Iqbaal

"Lo ngomong apa sih? (Nam) please jangan percaya omongan dia"

"(Nam) percaya sama aku , aku punya bukti nya"-Iqbaal

"Gue mau liat buktinya"

"Oke, kamu ingat Dinda teman kamu smp?"

"Dinda? aku ingat"

"Dia yang ngebantu Karel buat misahin kamu sama aku"

Dinda datang dari belakang Iqbaal, dia langsung memeluk (Namakamu) erat.

"(Nam), maafin gue. gue dulu dendam sama lo karena lo lebih cantik dan pinter dari gue. semua cowok muji-muji lo. sedangkan gue? Tapi gue sadar, gue ga seharusnya ngelakuin ini ke lo. tolong maafin gue, dan semua ucapan Iqbaal itu benar"-Dinda meneteskan air mata.

"Rel jadi semua ini bener?!, gue ga nyangka lo tega sama gue. salah gue apa Rel?!"-(Namakamu) akhirnya hanya bisa menangis.

Sahabat yang ia kira takkan menghianati nya malah bersikap berbanding terbalik dengan opini-nya.

"Oke (Nam) gue ngaku, gue ngelakuin semua itu karena gue sayang sama lo. gue masih cinta sama lo. gue gak rela lo sama orang lain. lo cuman milik gue (Nam). Please, (Nam) balik sama gue"-Karel mencoba menyentuh pundak (Namakamu)

Tapi (Namakamu) seakan acuh dan terus menangis.

"Gue kecewa sama lo Rel, Din"-(Namakamu)

Iqbaal langsung memegang kedua pundak (Namakamu) sebelum (Namakamu) luruh ke rerumputan.

"Maafin kita (Nam)"-Dinda

Iqbaal segera mendekap (Namakamu) dan membawanya pulang kerumah.

Diperjalanan pulang kerumah,(Namakamu) tak henti hentinya menangis. Ia tak menyangka jika orang yang ia anggap tulus ternyata seperti itu.

Bersambung..

Summer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang