Sepuluh

1.5K 77 9
                                    

Vote dan komentar dibudayakan🌷

Gue liat dia menghela nafas berat, lalu bilang.

"Shut up you're fucking mouth girl!"

Gue terpaku, bibir gue bisu, bak ada kapak yang menerobos masuk ke ulu hati gue.

"Qhoirron, gue bener-bener gak sengaja lewat disini dan please, jangan nuduh gue yang macem-macem"
Gue udah capek debat terus sama dia, mulai dari hari pertama, kejadian dikantin, sampe hari ini.

Dia naikkin sebelah alisnya lalu tersenyum sinis, senyum yang selalu berputar diotak gue kayak kaset rusak.

"Alesan.."

Satu kata, tapi udah berhasil membuat harga diri gue terblokir.

Oh. Please! gue gak ada niat sedikitpun buat ngikutin dia!
Gue maju buat mensejajarkan tubuh gue sama dia, tapi gue gak sengaja, ah entahlah hari ini gue sial banget!.

Kaki dia keinjek oleh sepatu gue.
gue ulangin
Oleh sepatu gue.

"Oups gak sengaja ron!"

Dia langsung nunduk menatap sepatunya yang udah terjiplak jejak sepatu gue.

"Kan? lo selalu buat masalah sama gue!?"

Gue mukul jidat gue dan mau minta maaf, gue udah narik tangan dia, tapi secara kasar dia langsung nepis tangan gue dan bilang.

"Dont touch me!"

Gue mau ngakak, tapi gue tau dia bakalan marah kalo gue ngakak.

"Dih!! sok inggris banget lo njir"

Oh ayolah! ini Lahat bukan Inggris..

"Gue emang keturunan orang luar"
Ucapnya datar, sedatar triplek dikantin ibu mahusa.

"Luar mana? luar lahat? hahahhaha udahlah dari segi mananya lo kayak orang luar? capek gue ngomong sama lo, udah ah gue mau pergi bye orang luar hahahhah"

Gue jalan kan dan sebelum jalan gue sempet ngedipin sebelah mata gue seperti yang pernah Dio novaldo lakuin sama gue waktu itu.

"Hoi! lo belum tanggung jawab!"

Gue noleh kebelakang akibat teriakan cowok itu, bahkan gue sampe melotot kearah dia dan teriak.

"Gue gak salah! tolong ya orang luar! jangan ganggu ketentraman hidup gue"

"Gue?" tunjukknya sama dirinya sendiri "Gue ganggu hidup lo? yang ada malahan lo ngeganggu gue, holly shit! gue gak pernah ketemu cewek kayak lo selama ini.."

"Intinya gue gak salah, jadi buat apa gue tanggung jawab?"

Dia menghela nafas berat lalu mendekat ke gue dan narik lengan baju gue.

"EH GILA LO YA! GAK BERPRI KEMANUSIAAN LO ANIMALS BANGET LO YA! LEPASIN DOG SAKIT! YOU CRAZY YA! CRAZZYYY! FUCKING CRAZY!!"

"Lo harus tanggung jawab"
Dia terus narik tangan gue sambil sesekali noleh kebelakang memastikan... Entah memastikan apa?

Gue ngerasa genggaman tangannya bener-bener ngebuat gue terbang ke awang-awang, gue gak perduli tatapan aneh dari orang-orang dikoridor yang semuanya cowok, bahkan gue gak perduli dengan teriakkan mereka yang manggil nama gue.

"Waiihh Al digandeng cowok men!"

"Oh astaga my future gue di perkosa tangannya"

"Al kenapa lo nyelingkuhin gue"

"Gila itu si Qhoiron anaknya kepala sekolah itu kan? gila embatannya boleh juga, dia suka yang putih-putih gimana gitu ya hahhah"

Persetan dengan omongan mereka semua

GUE STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang