Duapuluh

1K 62 11
                                    

Vote dan komentar dibudayakan 🌷.
Semoga suka sama ceritanya :).
Btw bantu vote ya manteman 🌷
ooo

17:00 WIB.

Senja ini palsu..
Senja ini tidak pernah abadi..
senja ini samar..
aku selalu mengibaratkan kau seperti senja yang bersifat sementara..

"Lo tau?, tante gue paling suka sama cewek yang tampillannya sederhana, yang gak menor, yang gak terlalu cantik, gak juga jelek, pokoknya dia suka cewek yang sederhana."

Gue menoleh ketika Qhoirron ngomong kayak gitu, gue tau kok dia mau ngasih kode kan?.

HAHAHA kalo memang itu kode buat gue maka.

SELAMAT QHOIRRON! GUE BAKAL TUNJUKKIN GIMANA KODE YANG SEBENARNYA.

"Oh ya? gue jadi gak sabar ketemu tante lo, ketemu bokap lo dan gue juga nunggu lo ngomong bahwa hai papa, kenalin ini Al. Calon menantu papa dan calon istri Qhoirron."
Setelah mengucapkan kalimat itu gue langsung ngakak sedangkan Qhoirron menaik turunkan bahunya sambil menahan senyuman.

"Kok lo alay banget ya? geli gue."
Ucapnya sambil terkikik.

"Suka-suka gue dong!." Jawab gue dengan mulut terbuka lebar sambil memajukan bibir.

Dia masih terkikik menahan tawa yang sebenarnya udah diujung tanduk. Setelah agak lama, tawa itu mereda berganti dengan keheningan yang menyelimuti kami berdua. Qhoirron fokus nyetir mobilnya, sedangkan gue sibuk mikirin sesuatu, gue bingung kadangan.. Si Qhoirron ini aslinya ganteng, tapi kok kalo difoto dia kayak gak ganteng gitu ya?.

Seolah semesta gak ngizinin mereka yang ganjen mata buat ngeliat indahnya ciptaan tuhan.

Ah, entahlah semua ini diluar nalar gue sendiri sebagai manusia, ternyata bener kata orang bahwa kamera bisa merubah segalanya Termasuk warna kulit seseorang. Yang putih bisa jadi item, yang item bisa jadi putih.

NTAPSS the best of effect, kualitas cahaya dan merk handphone mempengaruhi segalanya.

"Qhoirron?."
"Al?."
Ucapan gue serentak sama Qhoirron, bahkan jantung gue langsung berdebar gak menentu, bukankah itu awal yang baik untuk suatu hubungan yang disebut pdkt?.

Tarik nafas, buang, tarik nafas! buang! yeaayyyy....!

Gue udah memalingkan muka gue kejendela supaya rasa gugup gue hilang tapi,

SIALAN! KOK JANTUNG GUE MASIH JEDAK JEDUK AJE NJER!?.

"Lo duluan." Ucapnya memecah keheningan yang mengelilingi mobilnya, suara musik sudah berhenti karna Qhoirron mematikan musiknya.

"Lo aja." Ucap gue sambil menunduk menahan setitik senyuman tak kasat mata yang ampir meletup membahana keluar dari sarangnya.

"Oke. Maaf.."
Ucapnya pelan nyaris gak kedengeran.

Kening gue mengerut dalam, pertanda gak ngerti apa yang Qhoirron maksud. Baru aja gue mau bertanya maaf buat apa? tapi dia langsung nyerocos seolah gak ngeberi gue sela untuk berbicara.

"Maaf buat lalay ngejaga lo..
Maaf buat gue yang gak sempet nolongin lo..
Maaf buat gue yang ngingkarin janji gue..
Dan maaf.. maaf karna gue.. gue.. hufttt...."

GUE STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang