Duapuluhdelapan

786 58 6
                                    

"Maafin kami Opa, ini semua salah kami."

Itu adalah suara pertama yang gue denger pas gue sadarkan diri. Mata gue terbuka secara perlahan dan indra penciuman gue mulai stabil. Dari bau-baunya, gue bener-bener tau bahwa ini dirumah sakit.

Mata gue melirik kekanan, menemukan sosok Qhoirron, Jep,Dio dan-

TUNGGU!

Ini kenapa tuanak Jelek yang ngerobek baju seragam gue bisa disini? ini perlu dipertanyakan nanti. Gue menoleh kekiri menemukan sosok Deva yang duduk disofa sebelah gue dengan keningnya yang diperban.

Dia tersenyum kegue dan bicara dengan laknatnya.

"Mending Lo pura-pura belum sadar aja, biar kita gak kena marah." Ucapnya lalu menunduk dan pura-pura menggenggam tangan gue dengan wajah yang disedih-sedihkan.

"Al? kenpa l;o belum sadar juga hiks." Ucapnya sambil menunduk dan pura-pura nangis.

SIAL! APA-APAAN INI?

"Dev? Lo nyumpahin gue mati?."

Deva menggeleng dengan cepat lalu berbisik lagi.

"Aelahh.. Gue gak nyumpahin anjer, Gue belum siap kena marah hari ini. Noh liat kepala gue, rasanya mau pecah. Apalagi kalo opa lo marah-marah."

Gue mengangguk. Setelah gue fikir-fikir omongan Deva ada benarnya, Gue memejamkan mata gue lalu pura-pura meremin mata mata lagi. Gue gak tau sampai kapan gue bakalan bertahan dalam kepura-puraan ini. Semoga tahan sampe lusa.

"Qhoirron, Jepri dan Dio. Sebenarnya Opa tidak mau marah pada kalian berenam, mengingat bahwa kalian masih dalam masa pendewasaan diri."

Mendengar kalimat tidak mau marah pada kalian gue langsung membuka mata dan menghadap Deva yang juga menatap gue.

"Tuhkan kita gak bakalan kena marah, bego." Bisik gue lalu bergegas memanggil Opa.

"Opa? mereka gak salah, yang salah itu si JELEK Opa." Ucap gue lantang dengan penuh penekanan pada kalimat JELEK. Gue garis bawahi JELEK.

Opa langsung berbalik, menatap gue lalu bertanya "Jelek? siapa yang jelek Keira?."

Gue diem, gak berniat ngebales ucapan Opa. Mungkin karna merasa gak dapet jawaban akhirnya Opa melirik mereka berempat.

Qhoirron yang ditatap pertama kali oleh Opa langsung menggeleng dengan cepat. "Gak Opa. Saya ganteng." Ucapnya sambil menampilkan gaya percaya dirinya.

Gue pen ngakak. Tapi serius, Qhoirron emang ganteng kok :).

"Apa lagi saya Opa. Bahkan saya jauh lebih ganteng dari pada dia. Sayang aja Al gak suka sama saya."

Opa langsung melirik kesumber suara. Bahkan bukan cuma dia, kamim semua langsung meliriknya.

Astaga! itu suara Jep.

"Kode." Gumam Dio sambil memutar bolamatanya malas.

"Kamu suka sama Al? Teruskan perjuangan mu nak." Ucap Opa sambil menepuk pundak Jep.

Tatapan Opa berpindah kearah dua makhluk yang tersisa. Gue rasa tanpa gue kasih tau, Opa bisa menilai mana orang yang gue maksud.

"Oh.. kamu? Astaga Ari, Opa bakal aduin kamu sama ayah mu ya? mau kamu Opa aduin?."

Ooooo namanya Ari? Ari apa anjir? Arilasso? HAHA!

"Jangan Opa, don't do it." Ucapnya memelas.

"Lah anjer, lo gak usah sok pake baha-"

Baru aja gue mau menistai dia yang ngomong pake bahasa Inggris, tapi ucapan gue langsung disela oleh Opa, "Dia orang Jerman Keira."

"What the AWW!!-" Ucapan Deva langsung terpotong karna gue langsung mukul mulutnya yang mau ngomong kasar. Oh ayolah! inginku teriak...

"Ayahnya direktur disebuah perusahaan batu bara ternama dipalembang."

Lah? direktur? Batu bara? itu yang gajinya RP. 35.000.000 itu bukan sih? lah? ini anaknya? yakali ini anaknya? yang bener bae?...

"Oh! pantes lo item, mandinya bukan pake air. Tapi batu bara."

"phhmmfftttt..-"

Gue,Deva,Qhoirron dan Jep menahan tawa akibat ucapan Dio. Sumpah! tuanak emang suka banget cari masalah.

"Lo tu mungkin bukan anaknya? soalnya setau gue direktur disana kulitnya putih. Lh? lo apa? item, dekil, jorok."

Gue menoleh kearah Deva sedikit, lalu kami serentak berucap

"IIIuuuuhhhhhhh!"

"Don't judge me cause my cover. PLEASE!"

Dan ucapan itu menghentikan semuanya. Tapi serius, gue gak percaya kalo model macem dia itu ternyata anak orang yang... ya begitulah. Kenapa gue bilang gitu? karna serius men, mereka berdua alias si om direktur dan istrinya itu putih, lah ini? membingungkan.

Ah! yasudahlah..
Intinya, dia anak direktur yang gajinya RP.35000.000.



ooo

Holaaa guys :v gue update lagi.
Semoga suka sama ceritanya :) pantengin terus.. pantengin guys heheh karna gue updatenya gak beraturan :v

Sooo happy reading and enjoy :)

SALAM ANAK STM

TBC


GUE STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang