Duapuluhsatu

976 62 10
                                    

Dua kemungkinan ketika jantung seseorang berdetak keras melampaui batasannya, pertama jatuh cinta dan yang kedua dia marah.

Bantu Vote dan komen ya teman-teman🌷
Selamat membaca :).
ooo

"Lo cinta sama gue?."

Pertanyaan gila macam apa itu? gue itung ini udah kali ketiganya dia mempertanyakan hal segila itu sama gue.

Gue harus jawab apa? coba? gue bukan penyair yang pandai merangkai kata untuk mendeskripsikan perasaan gue secara mendadak gini.

"Gue gak tau."
Jawab gue tanpa menatap mata dia.

Itu berat guys!, menatap mata orang yang lo cinta atau lo suka itu berat banget guys, berattttt percaya deh sama gue kalo lo emang cinta atau bener-bener suka sama dia, lo gak bakalan berani natap mata dia selama lebih dari 5 menit. Karna kalo lo natap lebih dari 5 menit lo bakalan kena serangan jantung mendadak, seriuss guys gue gak bohong.

Jadi.. kalo lo gak mau mati mendadak lebih baik lo jangan coba-coba menatap mata orang yang lo suka selama lebih dari 5menit.

Kalo gue sih.. jangankan lima menit, tiga detik aja gue gak tahan. Kasian sama jantung gue soalnya.

"Lo gak tau sama perasaan lo sendiri?." Tanyanya seperti menekan gue dan memaksa gue, sebegitu ingin taukah dia tentang perasaan gue?.

Qhoirron membuka pintu dengan sebelah tangannya dan mendorong pintu itu perlahan menggunakan kakinya, setelah itu dia mendudukan gue dikursi ruang tamu.

Yang buat gue gak habis fikir adalah ketika Qhoirron secara tiba-tiba langsung duduk disamping gue dan bertanya dengan kalimat yang menurut gue..

Ah sial! ini pemaksaan.

"Jadi lo cinta gak sama gue?."
Pertanyaan gila itu lagi, dan jawaban gue tetap sama.

"Gue gak tau. Minta minum, gue aus."

"Lo masak gak tau sama perasaan lo sendiri sih? jadi gimana intinya?."

"Gue gak tau Qhoirron..."

"Ck! gak mungkin."

"Lo tu kenapa sih? pentingnya buat lo apa? gak ada kan? jadi buat apa lo harus tau Qhoirron? buat apa? lo tanya gue dengan pertanyaan gila yang seolah menyatakan bahwa gue adalah pihak yang disudutkan? lo tu terlalu memaksa! sadar gak sih?."

Gue menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ucapan gue.

"Lo tanya, gue cinta gak sama lo?, sedangkan gue gak tau cinta itu apa? gue gak tau Qhoirron! gue bahkan gak ngerti apa itu cinta, hati gue beku sama kayak sifat lo.. Beku, bahkann gue gak tau gimana rasanya mencintai dan dicintai."

Qhoirron diam sambil menatap meja dihadapannya, gue bener-bener berharap nanti dia berubah dan natap gue ketika bicara tapi... hah! emangnya gue siapa sampai berharap Qhoirron bakalan berubah sama gue.

Pacar bukan, kakak adekan bukan, saudara bukan, kita berdua cuma orang asing yang dipertemukan disuatu sekolah dan diwaktu yang gak tentu, pertemuan yang membawa kami sampai sejauh ini.

"Lo mau tau gimana rasanya cinta itu?."
Tanyanya to the point.

"Maksud lo?."
Tanya gue balik, gue pura-pura gak ngerti kok, seriuss gue ngerti banget ini akhirnya bakalan kayak bagaimana.

"Gue bisa kok ngajarin lo gimana rasanya cinta itu, gimana rasanya dicintai, gimana rasanya mencintai, dan sejujurnya.. gue juga gak pernah ngerasain apa itu cinta. Semuanya gak bisa gue rasain Al, jadi kalo lo mau ngerasainnya.. gu- gue- gue bisa ajarin sama lo caranya."

GUE STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang