39

108 11 3
                                    

We play the drama together

OoO

Jep sudah pulang sejak jam 2 malam tadi dan sekarang gue sendiri. Setelah gue fikir jep ini lumayan melenceng, dia ambil jurusan hukum sedangkan dia lulusan SMK.

Mendengar kota Jogja membuat gue ngebayangin pasti banyak banget cewek cantik disana dan Jep pasti bisa ngelupain gue bahkan dengan sekejap mata.

Gue yakin Jep pasti move on!.

Baiklah dengan ini gue pasti bisa mimpi indah atau mungkin,, sebaliknya.

OoO

Gue turun dari tangga dengan mata sembab yang tercetak jelas diwajah gue. Gue fikir semalam gue bisa tidur tapi gue salah, gue justru nangis sepanjang malam.

Dan inilah gue hari ini dengan wajah kayak orang stress dan kehilangan semangat hidup.

Gue benar-benar kayak orang stress.

"Khyra, ada Jep didepan nungguin kamu, katanya mau berangkat bareng."

Ucapan Oma membuat gue mengangguk dan langsung kedepan. Benar saja gue lihat Jep udah didepan dengan helm yang bertengger dikepalanya.

Dia menoleh kesamping dan melepas helmnya.

"Anjir muka lo, serem bener." ucapnya lantang, yang gue yakini sampai ke depan komplek saking lantangnya.

Seolah tuli, gue langsung mendekat dan naik tanpa permisi keatas motornya.

"Ayo jalan."

Gue yang merasa Jep ga jalan-jalan langsung berdecak, "Ck! Kenapa ga jalan-jalan? Lo mau telat?. "

Gue dengar Jep menghela nafasnya dan menurunkan standar motornya lalu turun.

Jep menghadap gue dan mengernyitkan keningnya. "Lo,, yakin mau berangkat dengan kondisi kayak gini? Lo,, ga lupa ngaca kan tadi? Tampilan lo kayak,, ehem sorry orang narkoba."

"Eh? Astaghfirullahaladzim."

Gue sama Jep langsung nengok pas dengar suara dari depan gerbang. Gue menghela nafas, ibu-ibu disini memang suka ngegosip.

"Mereka tetangga lo?." tanya Jep.

Gue melotot kearah Jep dan turun dari motornya, "Suara lo kurang gede pas bilang gue kayak orang narkoba!."

Gue berjalan masuk dan suara toa Jep terdengar lagi.

"LO MAU KEMANA?."

Gue memejamkan mata gue sesaat dan berbalik menatap Jep tajam.

"Apa lo lupa? Lo tadi nanya apakah gue yakin mau berangkat dengan tampilan kayak gini" gue menunjuk wajah gue, " dan ini bentuk jawaban gue."

Gue meneruskan langkah memasuki rumah tapi tangan Jep menahan gue.

"Ayo ikut gue, kita bolos sama-sama."

Gue mengangkat sebelah alis gue, "Lo gila?."

Jep mengangguk, "Tapi ga segila Qhoiron."

Skakmat batin gue berteriak mencemooh.

"Emangnya mau kemana?." tanya gue sambil berjalan mengikuti langkah Jep yang mulai naikg keatas motornya.

"Gimana kalau kita tawuran?."

Gue naik keatas motor Jep, dia memberikan gue helm yang dia pakai tapi gue nolak sampai timbul perdebatan kecil sampai akhirnya kami berdua ga ada yang pakai helm.

GUE STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang