05 : Lee Sung Min

16 7 8
                                    

Tok.. tok.. tok...

Seorang pria berwajah manis dan berkulit putih mengetuk salah satu pintu kamar di lantai atas Asrama 22. Pintu cokelat tua yang ditempeli dengan tulisan 'Our Rooms' yang terbuat dari kayu bercat pink itu terbuka tak lama kemudian. Dari balik pintu muncullah sesosok gadis berambut panjang yang terlihat tak bersemangat.

"Kau sakit?" tanya Lee Sung Min khawatir melihat tunangannya, Song Na Eun lesu seperti itu. Song Na Eun menggeleng pelan.

"Lebih baik kita bicara di balkon saja," ajak Na Eun. Lantas kedua pasangan itu menuju balkon dan duduk di bangku kayu panjang yang ada di sana.

"Lalu, kenapa kau terlihat rengsa seperti ini, hm?" tanya Sung Min lagi.

Na Eun menghela napas panjang. "Aku hanya lelah saja, chagi."

"Lelah dengan persiapan pesta pernikahan kita?" tanya Sung Min lagi.

"Bukan. Aku.. aku hanya..."

Sung Min segera mengambil tangan kanan Na Eun dan menggenggamnya. Genggamannya terasa hangat dan menenangkan bagi Na Eun.

"Ceritakanlah. Aku akan mendengarkan."

Lalu mengalirlah curahan hati Na Eun tentang beban yang belakangan ini disembunyikannya. Ternyata, ada banyak orang yang tidak merestui rencana pernikahan mereka. Mereka bilang, Sung Min tidak pantas menikahi Na Eun karena pekerjaan lelaki itu hanyalah staf gudang dengan gaji kecil. Bahkan ada yang mencemooh terang-terangan, mengatakan kalau Na Eun adalah gadis bodoh yang dibutakan oleh cinta.

"Aku tak peduli tentang pemikiran orang. Karena ini adalah tentang kita berdua, kita yang menjalani dan hanya kita yang mengetahui.

"Pekerjaanku memang tidak sehebat Jung Soo hyung, begitu juga dengan gajiku. Tapi, aku tak akan membiarkanmu kelaparan jika menikah denganku. Karena kau adalah tanggung jawabku sepenuhnya setelah menikah nanti."

"Aku tak akan memaksamu, kau boleh memilih. Jadi, masih maukah kau menikah denganku, Song Na Eun?" Ada sorot keyakinan dan keteguhan hati dalam kedua bola mata Sung Min.

Dan pelukan erat dari Na Eun adalah jawaban segalanya.

31DWC : Asrama 22Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang