Jalanan menuju Asrama 22 sudah sepi, padahal jam baru menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh menit. Biasanya jalanan dekat situ masih ramai karena Asrama 22 terletak di pusat kota. Seul Gi mempercepat langkahnya karena angin malam yang berembus menimbulkan sensasi dingin yang aneh di tengkuknya.
Dua belokan lagi, dan aku akan segera sampai, batin Seul Gi.
Seketika ia menyesal karena telah menolak tawaran Kyu Hyun untuk menjemputnya pulang. Bukan apa, ia hanya merasa tak enak dengan kekasihnya itu karena kecapekan sehabis bermain basket.
Tinggal satu belokan lagi, cepatlah Kang Seul Gi! Batinnya lagi.
Tapi sialnya, jalan yang dilalui Seul Gi itu minim penerangan. Sepertinya aliran listrik di kawasan gang itu sedang mengalami gangguan, hingga lampu penerangan jalan tidak menyala. Lampu dari teras rumah penduduk pun sebagian sudah ada yang dimatikan.
Seul Gi semakin mempercepat langkahnya ketika ia mendengar ada suara langkah kaki seseorang di belakangnya. Meskipun penasaran, ia tidak berani menoleh. Ia takut yang berjalan di belakangnya itu adalah sosok tak kasat mata.
Tepukan pelan di pundak kanan Seul Gi membuat gadis itu berbalik dan merangkam tangan orang yang telah menepuknya itu.
"Tolong jangan ganggu aku! Aku hanya numpang lewat di sini! Jebal! (Kumohon)" pinta Seul Gi tanpa berani membuka matanya karena takut. Ia tak ingin pingsan karena ketakutan melihat sosok menyeramkan di tengah jalan pada tengah malam seperti ini.
"Hahahaha..." suara tawa milik seorang pria menelusup ke gendang telinga Seul Gi. Karena merasa tak asing dengan suara tawa itu, Seul Gi memberanikan diri untuk membuka mata.
"Oppa?!"
"Kau lucu sekali jika ketakutan seperti ini, chagi! (Sayang)" ledek Kyu Hyun masih sambil tertawa.
Seul Gi menghempaskan tangan kanan Kyu Hyun yang ia pegang kuat-kuat dengan kesepuluh jarinya tadi, lalu menghentakkan kaki dan berbalik menjauh dari kekasihnya itu.
"Oppa menyebalkan!" sungut Seul Gi tanpa menghentikan langkahnya.
"Chagi ya~! Tunggu aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
31DWC : Asrama 22
Fanfiction"Asrama ini dikhususkan untuk karyawan Daehan Company" Begitulah tulisan yang tercetak pada plang berukuran kecil yang menempel di depan pintu pagar Asrama 22. Daehan Company, sebuah perusahaan sparepart terbesar di Korea Selatan. Asrama ini memili...