06 : Lee Dong Hae

23 6 10
                                    

Buk!

Dong Hae terbangun lantaran terkejut dengan pukulan yang mendarat tepat di atas wajahnya itu. Dengan kasar ia mendorong tangan Hyuk Jae yang  masih menempel dengan nyaman pada wajahnya.

Dong Hae segera bangkit dan duduk di atas kasurnya. Ia berdecak kesal karena harus terbangun pada pukul tiga pagi. Padahal ia baru saja tidur selama dua jam. Sepulang kerja tadi ia membawa dua tumpuk invoice penjualan bulan November untuk dikerjakan di kamar. Alhasil kerjaannya itu baru selesai pada pukul satu pagi.

Belum hilang kekesalan Dong Hae pada Hyuk Jae, teman sekamarnya itu kembali mengigau dengan suara nyaring.

"Yak! Jangan mendekat! Pergi! Hush!"

Dong Hae berusaha mengabaikan suara Hyuk Jae dengan kembali memejamkan mata. Perlahan kantuk kembali menyerang dan membuat Dong Hae hampir terlelap.

"AWAAASSS!!" Kali ini Hyuk Jae berteriak nyaring.

"Aarrgghh!!" Dong Hae berteriak frustasi. Ia benar-benar redut pada Hyuk Jae yang telah mengganggu waku tidur berharganya. Dengan tak sabar ia menggoyang-goyangkan tubuh Hyuk Jae, berharap lelaki yang selalu tidur tanpa mengenakan atasan itu terbangun.

Tetapi nihil. Bukannya bangun, kali ini Hyuk Jae malah mengorok.

"Terserah kau saja, Lee Hyuk Jae pabo!" Kesal Dong Hae, lalu menarik selimut hingga menutupi tubuhnya dari kaki hingga kepala.

31DWC : Asrama 22Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang