[10] Pilihan

57 5 6
                                    

WARNING! Part kali ini lebih panjang, jd jgn bosan😅

Grace dengan senang hati siap ta'aruf dengan Kak Hafiz, atas izin uminya, tetapi belum dengan abinya. Ia belum memberitahu beliau.

"Grace!" Siang itu, abi memanggilnya, yang sedang duduk di ruang tamu.

"Ya, bi?" Grace menghampiri abinya.

"Kamu ingat Arya, kan?" Tanya abi.

Deg!

Hati Grace berdentum, terkejut.
"Iya, bi. Sekarang kan satu kampus dengannya" jawab Grace, "ada apa?"

"Hm... Abi ingin kamu coba ta'aruf dengannya" tutur abi.

Pernyataan abi membuat Grace dua kali lebih terkejut.

Yaah... Bagaimana ini??

Grace sangat bingung sekaligus sedih. Padahal, ia sudah sangat ingin mengutarakan keinginan ta'arufnya dengan Kak Hafiz pada abinya.

"Kenapa tiba-tiba, bi?" Tanya Grace.

"Abi ingat kalau Arya hampir sama seperti Ichan, mungkin saja bisa cocok denganmu" jawab abi, santai.

"Iya, bi..." ujar Grace, hanya bisa pasrah pada kebijakan abinya.

Keesokan harinya...

Grace masih harus berangkat ke kampus, kata Zulaikha harus rapat lagi, entahlah rapat apa lagi, yang jelas, Grace sudah lelah dan bosan dengan rapat-rapat itu.

Langsung saja Grace bersiap untuk pergi ke kampus. Tiba-tiba...

Tiinn... Tiinn...

Suara klakson mobil mengejutkan Grace. Ada sebuah mobil terparkir di halaman depan rumahnya. Sosok tinggi bertubuh tegap keluar dari mobil tadi, Kak Hafiz.

Grace melirik keluar. Saking terkejutnya melihat kehadiran Kak Hafiz, Grace langsung berlari dari ruang makan ke kamarnya.

Melihat putrinya itu sontak berlari dari ruang makan ke kamarnya sendiri, umi melongok keluar, melihat sosok Kak Hafiz.

"Assalamu'alaikum" Kak Hafiz mengucap salam.

Mendengar salam dari Kak Hafiz, Grace yang masih menetap di kamarnya itu berdebar-debar seketika. Tanpa ia sadari, ia sudah tersenyum-senyum sendiri.

"Wa'alaikumusalam" jawab umi, bergegas menghampiri Kak Hafiz.

"MashaaAllah... Hafiz, toh?" Tanya umi, memperhatikan Kak Hafiz.

"Haha... Iya, tante" jawab Kak Hafiz, malu-malu.

"Ayo, nak! Silahkan masuk, nanti tante panggilkan Grace nya, ya" ajak umi.

Kak Hafiz hanya tersenyum dan mengangguk.

Kak Hafiz masuk ke dalam rumah Grace, lalu duduk di kursi ruang tamu setelah dipersilahkan.

"Grace..." panggil umi lirih, menghapiri Grace ke kamarnya.

Grace membuka pintu kamarnya sembari menutupi wajahnya, menatap uminya malu-malu.

"Itu, tuh... Jodoh sedang bertamu... Pergilah menemuinya" goda umi, menggenggam tangan Grace.

Jantung Grace masih berdebar hebat, diliriknya Kak Hafiz dari ruang makan, masih sama meneduhkannya seperti yang dulu.

Umi mendorong-dorong Grace agar segera ke ruang tamu menemui Kak Hafiz. Saking gugupnya, Grace sampai salah tingkah.

"A... Assalamu'alaikum" sapa Grace, ia merasakan suaranya bergetar.

Two Choises [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang