[13] Halal

57 7 0
                                    

Okay, fix, part kali ini kalian bener" harus siap mental, 'cause why?? Ni part bakal ter-baperr 😂 Disini, kalian bakal tau kelanjutan kisah Grace sm Kak Hafiz, aaaa.. MashaaAllah, betapa baper nya akuu, padahal blm msk ke inti cerita, wkwk 😅Ok, langsung lanjut aja, yok! Biar rasa penasaranmu terpuaskan 😁


*****


Yaa Allah, mudahkan lah serangkaian acara pada pagi ini, senantiasa berkahilah kami dan lindungilah kami.

Hati Grace terus membisikkan kata-kata itu. Jantungnya berdebar tak karuan, tangannya dingin, ia merasa bahwa belum pernah merasakan rasa bahagia yang sehebat ini. Bagaimana tidak? Hari ini, akad dan acara pernikahannya dengan Kak Hafiz akan diselenggarakan. Pernikahan yabg secara syar'i tentunya.

"Bismillah... InshaaAllah, lancar" ujar Kak Kayla, yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Kak Kayla sudah cantik dan rapi, dibalut khimar dan gamis sederhana yang bertabur sedikit glitter, tangan yang sudah penuh dengan henna warna kemerahan, riasan mata yang cantik dan tidak terlalu mencolok, ditambah cadar warna putih menutupi wajah cantiknya.

"Iya, kak.. MashaaAllah, kakak cantik sekali" puji Grace takjub.

"Ah.. Ini belum seberapa denganmu" tanggap Kak Kayla malu-malu.

Memang, jika dibandingkan, penampilan Grace jauh lebih menawan. Berbalut khimar dan dress sederhana yang bertabur glitter, tangan yang sudah penuh dengan henna warna putih, riasan mata yang cantik dan tidak terlalu mencolok, ditambah cadar warna putih menutupi wajah cantiknya. Matanya yang memang pada dasarnya sudah indah, terlihat semakin menawan.

Seluruh pendamping pengantin perempuan memang memakai cadar seluruhnya. Umi Grace juga sudah tampil cantik, tak kalah dengan Kak Kayla.

Usai didandani, Grace melongok ke dalam tempat yang nantinya akan digunakan untuk proses khitbah.

Tak lama kemudian, dilihatnya sosok Kak Hafiz. Kak Hafiz tampak semakin menawan dan membuat hati Grace semakin berdebar. Dimata Grace, hari itu, Kak Hafiz terlihat sangat tampan.

Tersadar bahwa ada yang memperhatikannya dari balik tempat khitbah, Kak Hafiz menoleh. Dilihatnya seorang gadis yang tampak cantik dan teramat memesona. Hati Kak Hafiz pun berdebar. Ia juga langsung mengetahui bahwa gadis itu adalah Grace. Ia melempar senyum pada Grace, dan dibalas dengan anggukan pelan.

-skip-

Kini, segalanya sudah siap. Serangkaian acara hari itu akan segera dimulai.

Dalam proses khitbah sendiri pihak Kak Hafiz (calon suami) disunnahkan untuk melihat wajah wanita yang akan dipinang bahkan ia boleh melihat atau bertanya apa-apa yang dapat mendorongnya untuk menikahi wanita itu, dengan catatan apa yang dilihat masih dalam batasan-batasannya sesuai dengan syariat Islam.

Saat itu juga, Grace dan Kak Hafiz saling memandang. Perlahan, Grace agak menunduk karena saking berdebarnya hatinya. Kak Hafiz tetap tidak menunduk dan masih dalam tatapan yang sama ; memandang Grace dengan kagum.

Setelah pihak Kak Hafiz dan Grace telah saling melihat satu sama lain dalam proses khitbah atau peminangan, maka sebelum memberikan jawaban untuk menerima atau melanjutkan lamaran tersebut ke tahap selanjutnya sangat dianjurkan untuk melakukan shalat istikharah bagi keduanya memohon petunjuk kepada Allah subhana huwata'ala.

Jika prosesi khitbah telah mendapatkan jawaban dan shalat istikharah selesia, maka langkah selanjutnya adalah akad nikah yakni prosesi tersakral dan terinti yang membuat sepasang manusia yang tadinya asing menjadi satu😅, menjadi sah dalam ikatan pernikahan yang halal dimana mempelai pria akan mengucapkan ijab qabul terhadap wali dari mempelai wanita dan akan ditentukan dengan pengesahan dari seluruh saksi serta diakhiri dengan doa ataupun makan-makan bersama sebagai bentuk syukur atas keberhasilan aqad nikah.

Two Choises [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang