[15] Second Day

42 10 0
                                    

"Selamat pagi , humairah ku.." sapa Kak Hafiz pagi itu. Pukul 04.30. Kak Hafiz berniat untuk mengajak istrinya menunaikan shalat tahajjud.

"Uhmm? Pagi, abi sayang," Grace tersenyum tipis, masih berusaha membuka matanya lebar-lebar, rasanya masih sedikit mengantuk.

"Ayo.. Kita segera shalat tahajjud.." Kak Hafiz mengguncang tubuh Grace agar Grace segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Nanti kalau tidak segera bangun, aku cium, lho," goda Kak Hafiz.

"Silahkan, cium saja.. Aku tidak melarang," Grace tertawa kecil. Langsung saja, Kak Hafiz mengecup pipi Grace. Grace pun langsung membuka matanya, "wah, serasa putri tidur yang menunggu seorang pangeran tampan untuk mencium nya," Grace tertawa disela kantuknya.

Grace segera mengambil air wudhu. Kini ia merasa lebih segar. Keduanya pun menunaikan shalat tahajjud.

Usai shalat tahajjud, Kak Hafiz dan Grace melihat-lihat foto-foto saat acara walimahan mereka.

"Aku jadi ingat..." ujar Grace, mengelus foto dirinya yang sedang duduk di kursi pelaminan bersama Kak Hafiz.

"Ingat apa?" Tanya Kak Hafiz.

"Aku ingat, dulu aku selalu mengharapkanmu, selalu berangan-angan bahwa kau adalah calon imamku. Dan, alhamdulillah, Allah itu memang yang paling mengerti isi hati hambanya dan Maha Mengabulkan do'a, kini kita berjodoh," Grace tersenyum manis menatap Kak Hafiz lalu menggenggam tangan suaminya itu.

"Alhamdulillah, ya, sayang," Kak Hafiz menatap Grace sambil terus menggenggam tangannya. Hati Grace berbunga-bunga.

"Setelah ini mau kemana?" Tanya Grace, "apa kita tidak mengadakan 'honey moon' atau semacamnya?"

"Kau mau kita mengadakan 'honey moon'?" Tanya Kak Hafiz balik.

Grace tersenyum masam, "kau pikir aku tidak mau?"

Kak Hafiz mendekat, "baiklah.. Sekarang jangan sedih begitu.. inshaaAllah akan ku rencanakan segera,"

Grace tersenyum lucu.

05.00

Kedua nya sudah selesai shalat shubuh.
Kak Hafiz sudah merencanakan 'honey moon' dadakan untuk nya dan istrinya.

"Grace, nanti pukul 09.00 kita akan pergi, jadi siapkan koper nya, ya," ujar Kak Hafiz. Grace sontak terkejut, "hah? Ada apa? Kenapa sampai harus menyiapkan koper?"

Kak Hafiz hanya mengerling pada Grace, "kau akan tahu nanti," jawab nya singkat.

Grace segera menjalankan apa perintah suaminya tadi. Koper-koper kini sudah terisi penuh, hanya butuh dua buah koper dan 1 tas ransel.

07.51

"Abi..." ujar Grace lirih. Kak Hafiz menghampiri istrinya yang terduduk di kursi meja makan. Meja makan itu belum terisi dengan makanan atau minuman apapun. Hampa.

"Iya? Ada apa, sayang?" Kak Hafiz merengkuh Grace, Grace hanyut dalam dekapannya.

"Aku lapar," lanjutnya.

"Bukankah seharus nya kau yang memasak?" Tanya Kak Hafiz. Grace menatap Kak Hafiz dengan tatapan matanya yang sayu dan hangat, "aku ingin kau yang memasak hari ini,"

Kak Hafiz menghela napas, lalu mengecek stok bahan makanan dirumah mereka. Terdapat beberapa potong ayam mentah, tomat hijau, santan instan, daun bawang, bawang putih dan bawang merah.

"Bagaimana kalau sup ayam? Seperti biasanya," tawar Kak Hafiz. Grace mengangguk lalu meletakkan kepalanya pada ujung meja makan.

Kak Hafiz melirik istrinya yang sepertinya kembali tertidur. Ia menyentuh kening Grace, sedikit hangat. Mungkin dia kelelahan.

Kak Hafiz dengan cekatan membuatkan segelas teh hangat untuk Grace.

Tak!

Bunyi gelas yang beradu dengan meja makan itu membangunkan Grace dari tidur nya. "Uhm.." Grace menghela napas, matanya mengerjap-ngerjap. Ia menatap segelas teh dihadapannya dengan asap yang masih mengepul diatasnya, lalu melirik Kak Hafiz yang sedang merebus ayam.

Grace bangun, mendekati suaminya.
"Terima kasih untuk teh nya, sayang," ujar Grace setengah berbisik di telinga Kak Hafiz, Kak Hafiz pun menatap nya. "Jazaakallah khayr, abi," lanjut Grace, tersenyum manis. Kak Hafiz hanya tersenyum lalu memeluknya.

"Ya sudah, kamu istirahat dulu saja, jangan lupa, minum teh nya," pesan Kak Hafiz. Grace mengangguk.

Selang beberapa menit kemudian, Kak Hafiz sudah menyelesaikan sup nya.

"Grace..." Kak Hafiz membangunkan istrinya yang tengah terlelap dikamar, "bangun, yuk.. Sarapan dulu," ajaknya.

Kak Hafiz menuntun Grace menuju ruang makan. Grace menyeruput pelan kuah supnya. Lehernya terasa hangat setelah menelannya. "Enak sekali, bi.." kata Grace, semakin lahap memakan supnya. Kak Hafiz tersenyum, "makan yang banyak, ya.. Agar lebih sehat," . Grace menurut.

09.02

"Semua sudah dicek, ya, bi?" Tanya Grace, sembari mengunci pintu depan rumah.

"Sudah, mi," jawab Kak Hafiz meyakinkan.

Keduanya sudah siap untuk pergi, dan Grace masih tidak tahu hendak diajak pergi kemana oleh suaminya.

Perjalanan memakan waktu sekitar tiga jam. Kini keduanya sudah terparkir di parkiran bandara.

"A... Abi..." Grace terbata, menatap parkiran bandara yang teramat luas itu. "Kita mau kemana? Kenapa sampai harus ke bandara?" Grace kebingungan.

"Kita mau kemana?" Tanya Kak Hafiz, nadanya menggoda Grace.

"Abi..." Grace memelas lalu cemberut.

"Kau bilang ingin pergi honey moon, jadi... Inilah... Kita akan mengawali honey moon kita dari sini," Kak Hafiz menarik koper nya.

"Kita honey moon di bandara?!" Grace memekik, mendadak berjalan terhuyung-huyung sambil memegangi keningnya.

"Kau membuatku bertambah stress," keluh Grace kesal.

Kak Hafiz terbahak-bahak. "Kita akan pergi ke Dubai, sayang..." jelas Kak Hafiz akhirnya.

"Hah?! A... Apa?! Dubai? Kau baru saja bilang 'Dubai'?" Grace bertambah histeris.

"Iya... Dubai," Kak Hafiz mengangguk menimpali.

Grace menutup mulutnya sendiri, air mata haru mengalir membasahi wajahnya.

"Kau senang?" Tanya Kak Hafiz .

Grace mengangguk lalu mencium Kak Hafiz. Ia larut dalam pelukan Kak Hafiz, sosok yang telah membahagiakannya.

"Memangnya sudah pesan tiket penerbangan?" Tanya Grace balik, ia menyeka air matanya.

"Sudah, sejak jauh - jauh hari," jawab Kak Hafiz.

Kedua nya pun melangkahkan kaki ke dalam bandara yang dingin dan siap menjalani honey moon mereka.

*****

Assalamu'alaikum para pembaca setia Two Choises 🤗

Ciee yang udah pada greget nungguin aku up.😆 sampe pada bete gituuh.. wkwk

So? Gmn part kali ini? Baper ngga sih? Terharu ngga sih? Gimana" gt ngga sih? Kyk ada manis" nya ngga antara mrk ber 2?😂 (eaea.. ngiklan:v)

Anyway.. maapin klo semisal menurut kalian part kali ini terlalu sedikit, ato berantakan; ya typo" gt lah, maapin sangat:(

Thank youuu, yg udh setia nungguin aq up, yg udh add Two Choises ke reading list nya, yg always support aq💐 jgn lupa utk vote dan krisar nya yah.. kutunggu..

Sekian dulu dari author kalian yg tercinta iniiy (paan sih aku:v) , wassalamu'alaikum..

Two Choises [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang