19.

245 10 0
                                    

Lima tahun kemudian....

"Nathan masih nggak nyangka, kok mau-maunya kak Anna nikah sama oom Nathaniel. Udah uzur loh tuh tua bangka." ujar Nathan yang memang tak suka saat Nanthaniel meminang Elly alias Anna kakaknya lima tahun yang lalu.

Anna hanya tersenyum maklum. Siapa sangka dia akan menikah dengan orang yang seumuran dengan daddy-nya? Selisih umur Anna dengan Nathaniel sekitar dua puluh enam tahun, saking banyaknya Nathan sampai ngajak Anna kelahi dan kalo Nathan menang, Anna nggak boleh nikah dan hasilnya? Sudah tentu Anna yang menang.

Suasana menjadi sangat tegang karena Nathan dan Nathaniel saling lempar tatapan tajam.

"Woi!! Lo pada ngapain hah?! Tatap-tatapan kayak orang jatuh cinta." sela seorang wanita yang menjadi istri Raka.

"Udah Chiel, nggak usah kamu ganggu. Double Nathan lagi maen gundu di alam bawah sadarnya. Mangkanya lupa sama kita." sindir Anna.
*Yeah, Arv enggan nyari istri buat Duo abang resek.

"Lagian, gue heran. Kenapa nggak sejak zaman bahula aja lo nikah sama dia?" tanya Chiel bingung sambil menyesap hot chocholate pesanannya dengan pelan dan elegan.

"Ntah lah." jawab Anna acuh.

"Eh, kandunganmu udah jalan berapa bulan?" tanya Anna mengalihkan pembicaraan.

Chiel mengusap perut buncitnya yang tertutupi blouse biru dengan rok midi berwarna hitam. Ia tak punya kesempatan memakai dress ketat kebanggaannya selama masih berstatus sebagai istri Raka Dayandra Zaxiusz.

"Bakal jadi aunty dan mami untuk yang kesekian kalinya." gerutu Anna.

Mendengar ucapan Anna, Nathaniel memilih untuk menyudahi tatapan tajamnya pada Nathan dan beralih pada Anna.

"Emang ada yang salah ya, Yang?" tanya Nathaniel tak peka.

Ingin rasanya Anna menjedukkan kepalanya pada meja marmer kebanggaan RaN Cafe, kafe milik Nathan yang akhirnya merubah cita-citanya menjadi bussines man dan voila ... Navendra langsung setuju dan segera mengurus segala keperluan Nathan. Bahkan ia tak segan-segan menyerahkan Zaxiusz Corp. kepada Nathan. Yeah, selain itu kandidat penerus Zaxiusz Corp. memang tinggal Nathan seorang. Anak-cucu Navendra yang lain masa depannya sudah terjamin.

"Kamu kayak nggak tau aja sikap saudara sama saudari aku." keluh Anna.

"Eh, ini kenapa yang lain pada belom dateng sih? Chiel! Suami kamu udah kirim kabar 'kan? Masa aku lagi sih yang harus turun tangan." gerutu Anna seraya mengambil ponselnya dan mengetik sederet program yang cukup rumit.

"Lo kenapa sih? Dari tadi sensi mulu perasaan." tanya Chiel penasaran.

Anna menatap Chiel sejenak sebelum kembali mengalihkan perhatiannya pada ponsel bercassing buah tomat itu.

"Belum saatnya kalian tau. Tapi aku kasih clue deh." jawab Anna sambil menulis sederet kalimat yang sarat makna.

Dua nyawa dalam satu raga.
Buah hati pun buah cinta.
Ellyzana dan Lyzanna berpisah raga.

Ketiga makhluk yang berbagi udara yang sama dengan Anna berpikir keras untuk mencari jawaban atas teka-teki Anna yang semakin hari semakin rumit.

"Lagi ngapain, Yang?" tanya Raka yang baru datang dengan saudaranya yang lain plus keluarga masing-masing.

"Hah? Ini Anna lagi jadi guru." jawab Chiel setengah menyindir Anna.

"Nath! Cewek lo nih, gelayutan di lengen gue mulu! Berasa jadi sulur gue!" sungut Lean.

"Eh, lupa!" sahut Nathan.

"Nah! Nah! Ambil balik!!" perintah Lean.

Mereka yang melihat tingkah Nathan dan Lean hanya menggeleng maklum.

"Kita udah putus. Makanya gue ngundang lo semua buat bantu gue merayakan hari putus gue sama dia." lanjut Nathan santai.

"Bang*at!! Pantes dia nempel mulu sama gue, Woi Gege!! Pergi lo dari hadapan gue!!!"

"Udah berantemnya! Gendhis, kamu mau pulang sendiri atau kakak yang mulangin kamu?" tawar Anna dengan seringai licik.

"Ge- Ge- PULANG DULU TANTE!!!" teriak gadis yang bernama Gendhis itu sambil lari terbirit-birit. Ia enggan berurusan dengan Anna.

Sekarang mereka paham kenapa gadis itu di panggil Gege oleh Nathan dan Lean. Nama itu sebagai bentuk ejekan dari mereka kepada Gendhis yang selalu salah tingkah jika berhadapan dengan Anna.

"Ann, empat anak kamu kok nggak di ajak?" tanya Danar.

"Di borong sama neneknya." jawab Anna asal.

"Eh, kalian pada pesen makanan gih. Mumpung gue lagi berbaik hati." sela Nathan.

Akhirnya mereka duduk dan memesan makanan di selingi canda tawa.

🐣🐣🐣🐣

"Pak Jonathan, ada yang ingin bertemu dengan bapak." ujar sekretaris Nathan.

"Ah yayaya ... Suruh masuk!" titah Nathan.

Kriet....

"Maaf pak, saya mau mengajukan lamaran kerja. Kata kak Anna, Pak Nathan butuh asisten." ujar gadis itu menjelaskan maksud kedatangannya.

Nathan menatap gadis itu dengan saksama tanpa terlewat seinchi pun dan menyuruh gadis itu untuk duduk.

"Kamu saya terima. Kak Anna nggak mungkin bawa cewek nggak bener ke sini." ujar Nathan mantap.

"SERIUSAN PAK?!" teriak gadis itu tak percaya sekaligus senang karena di terima kerja.

Nathan menutup telinganya dengan kesal. Sepertinya Anna lupa menambah daftar syarat, 'Tidak berteriak saat berada di sekitar bos' dan, 'Dilarang berteriak saat berada di dekat Nathan'.

Setelah gadis itu pamit pergi, Nathan membaca map yang di serahkan gadis itu sebelum melesat keluar dari kantornya dengan tidak sopan. Apa Nathan harus memecatnya? Eh, tapi bagaimana jika Anna kecewa dengan keputusannya? Eh, tapi segala keputusan memang sudah berpindah padanya bukan? Eh, tapi Anna tak mungkin menjerumuskan dirinya.

"Halah! Kebanyakan tapi lo Nath!! Realistis aja keleus..." guman Nathan pusing.

Abigael Arsyita Andara.

"Triple A, huh?!" cemooh Nathan.

Tanpa sadar Nathan tersenyum lebar saat mengingat wajah gadis tadi.

Drtt ... Drtt....

Dering ponsel memecah lamunan Nathan.

"Halo, kak. Ada apa?" tanya Nathan mengawali pembicaraan.

"Kamu nerima Sita 'kan, Nath?" tanya Anna langsung to the point.

Nathan mengangguk-angguk tak jelas.

"Nath! Jangan bilang kamu baru saja mengangguk."

Nathan mengernyit bingung. Darimana Anna tau jika ia baru saja mengangguk? Nathan mengedarkan pandangannya guna mencari CCTV tersembunyi yang kemungkinan besar Anna pasang untuk memata-matai kegiatannya.

"Nathan! Jawab kakak, kamu nerima Sita 'kan? Kasian loh gadis itu, baru dateng ke Jakarta udah kena copet."

"Kakak kenal sama gadis itu udah lama atau baru?" tanya Nathan.

"Dia itu tetangga lama kita, Nath. Itu loh, Baby Arsyi-nya Rey. Masa kamu lupa?" tanya Anna.

Nathan menatap layar ponselnya tak percaya. Baby Arsyi yang dua tahun lebih muda dari dia? Baby Arsyi yang sebenernya bukan bayi lagi itu? Dan sekarang jadi asistennya? THANKS KAK ANNA!!

"Ud-udah kok kak. Nathan udah nerima dia jadi asistennya Nathan." ujar Nathan setelah sadar dari lamunannya tentang Baby Arsyi.

Jonathan Reyva Zaxiusz [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang