1.

1.4K 43 0
                                    

"Kak Anna!" pekik seorang remaja laki-laki dari lantai dua saat melihat kakak unyu-nya di uyel-uyel sama pria asing.

Anna mendongak dan mendapati adik bungsunya, Nathan tengah menatap tajam orang yang kini merangkul dirinya.

"Nath, lupa sama bang Danar?" tanya Anna sambil melepas pelukan Danar.

Nathan melompat dari lantai dua di susul pekikan Anna dan tatapan tajam dari Danar.

"Pagi-pagi udah teriak aja, kak. Ada apa sih?" tanya Lean dari ruang makan.

"Nathan! Jangan lompat dari lantai dua, ngeri ah." larang Anna.

Lean membawa dua kotak makan dan menyerahkannya kepada Nathan.

"Kak, nanti Lean sama Nathan pulang agak sorean. Ada tugas dadakan dari guru." izin Lean.

Anna memicingkan mata dan memperlihatkan isi ponselnya. Nathan dan Lean meneguk ludah kasar saat melihat isi ponsel Anna.

Darrel V😪
Hari ini sekolah libur.

Ellyzana Z😘
Serius?

Darrel V😪
Iyalah, lo pikir gue berani nipu lo😒

Ellyzana Z😘
Siapa tau lo mau ganti profesi😌

Darrel V😪
Gue masih betah hidup🙏

"Kalian tak pandai berbohong. Letakkan kotak kosong itu dan segera berganti pakaian. Kita akan jalan-jalan berempat." suruh Anna pada kedua adiknya.

Keduanya kembali ke kamar diselingi erangan frustasi yang meluncur dari bibir mereka.

"Kau hebat, Anna." puji Danar.

"Mereka tak akan bisa menipuku, bang." sahut Anna santai.

"Kakak! Ajari kami cara memanipulasi pikiran seseorang." pinta Nathan yang di angguki Lean. Tiba-tiba saja keduanya ada di samping Danar.

"Kapan-kapan saja. Ayo pergi, kakak sudah tak sabar untuk melihat mall baru kakak." ajak Anna mengalihkan pembicaraan.

"Kakak punya mall baru? Nathan boleh ambil suka-suka ya kak." pinta Nathan.

"Lean juga!" seru Lean semangat.

Anna tersenyum kecil. Sementara Danar hanya menggelengkan kepala saat tau jika Anna memanipulasi pikiran kedua bocah itu.

Dalam perjalanan yang lumayan singkat hanya di isi celotehan Nathan dan Lean yang 'katanya' ingin menguras seisi mall. Anna hanya tersenyum kecut karena teringat dengan Mona dan Zahra.

"Nathan sama Lean pergi ke sana ya, kak." pamit Nathan.

Danar sempat ingin mencegah kedua remaja tanggung itu. Reyva Mall begitu besar dan kedua bocah itu tak mungkin bisa pulang tanpa tersesat.

"Kalian tak akan bisa belanja tanpa kakak." seru Anna saat kedua adiknya mulai berbaur dengan pengunjung lainnya.

"Kenapa nggak-"

"Nathan! Lean!" seru seorang gadis berpenampilan menor.

Anna dan Danar hanya menatap dan diam-diam adu tos karena memiliki rencana yang sama. Keduanya mendekati Nathan dan Lean dengan kedua tangan saling bertautan menunjukkan kemesraan yang unik.

"Nathan, Lean. Kalian tidak ingin menjadikan gadis menor ini sebagai menantu mami, bukan?" cemooh Anna dengan tatapan sinis yang menghujam sang gadis.

Jonathan Reyva Zaxiusz [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang