I'm in love with someone else [8]

1K 192 64
                                    

Sehun tengah terdiam menatap dalam selembar kertas yang ada didalam map biru yang sedang dia pegang. Hembusan nafasnya terdengar agak kuat dengan gerakan dada bidangnya yang begitu kontas. Pikiran pria itu nyatanya tengah bekerja, menghitung waktu yang agaknya berjalan begitu lama. Sanggupkah dia bertahan dari godaan suzy yang setiap hari menyiksa jiwa dan batinnya? dan bisakah dia juga membuat suzy bertahan sampai waktunya tiba?

Tok tok tok

Seorang pria berjalan masuk, setelah sebelumnya mengetuk pintu kaca ruangan sehun. Pria berahang tegas dengan warna kulit kecoklatannya itu berdiri dihadapan meja kerja sehun dengan tenang. Menatap bingung pada sang atasan yang terlihat sedang terhayut dalam lamunannya sendiri.

"Aku sudah melihat jadwalmu" serunya, menyadarkan sehun dari lamunannya.

Sehun segera membenarkan posisi duduknya, menutup map biru yang dia pegang dan menaruh map itu ke dalam laci kerjanya lagi.

"Kapan kau masuk jongin?"

Seakan tuli, sehun justru melemparkan pertanyaan pada jongin yang berdiri dihadapannya itu.

"Saat kau tengah melamun menghitung hari pembebasanmu" balas jongin. Sedikit menyibirnya halus.

"Bukankah tinggal 8 bulan lagi?" tanyanya kemudian.

Sehun mengangguk pelan, membenarkan pertanyaan jongin.

"8 bulan. Waktu yang cukup lama" tutur sehun terdengar seperti keluhan ditelinga jongin. Membuat sang sahabat yang juga merangkap sebagai sekertaris sehun itu terkekeh pelan.

"Saat kau memaksa menikahinya, kau harus menunggu 3 tahun lamanya. Tak pernah aku mendengarmu mengeluh" tutur jongin, meletakkan beberapa berkas dimeja sehun.

"Tapi setelah berjalannya waktu dan hanya tinggal menunggu 8 bulan lagi, kau mulai mengeluh?"

Sehun masih diam, menatap jongin yang mengeleng-gelengkan kepalanya seakan mengejek dirinya itu.

"Oh sehun, ku pikir kau sudah mulai mati rasa. Tapi ternyata tidak. Kau masih pria normal rupanya, hahaha"

Sehun berdecih, menatap tak bersahabat pada jongin yang terlihat bahagia diatas penderitaannya. Benar-benar sahabat kurang ajar. Ingatkah sehun untuk memotong gajinya bulan ini!

"Iyah, dan kau terlihat sangat bahagia dengan hal itu bukan" tandas sehun.

Jongin tak peduli dengan sindiran sehun, dia masih tertawa dengan lepasnya. Mengganggap angin lalu ucapan sang atasan.

"Bagaimana dengan jadwalku? kau sudah melakukan apa yang ku minta?"

Jongin berdehem, menghentikan tawanya. Kemudian membuka kembali notebook hitamnya.

"Akhir bulan ini kau tidak punya jadwal pertemuan apapun, pekerjaanmu cukup senggang. Sekitar 5 sampai 7 hari, ku rasa tak masalah jika kau cuti" jelas jongin, melihat catatan jadwal kerja sehun.

Sehun sendiri mengangguk pelan, tersenyum senang mendengarnya.

"Kalau begitu siapkan tiket perjalanan untukku. Juga hotel dan kebutuhan lainnya" titahnya lagi pada jongin.

Jongin menganggukan kepalanya. Menyetujui keinginan sehun. Sambil menutup buku catatannya.

"Baiklah" timpal jongin, setuju. Lagi pula itu juga bagian dari tugasnya.

"Zurich, Swiss"

Sehun bergumam dengan pandangan menerawangnya. Entah apa yang ada dipikirannya yang sedang dia bayangkan. Tapi yang jelas, jongin mengerti baik hal itu.

I'm In Love With Someone ElseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang