I'm in love with someone else [18]

730 157 33
                                    

Pertemuan yang terjadi satu atau dua kali itu bisa dibilang adalah sebuah kebetulan. Tapi jika berulang seterusnya, mungkin itulah yang dinamakan takdir Tuhan.

Terkadang takdir bisa begitu gila. Memang terlalu menafik untuk mempercayainya. Tapi, hey.. Tidak ada salahnya untuk percaya.

Yah.. Takdir memang terkadang bisa jadi begitu gila. Manusia hanyalah sebuah boneka, dan tentu, Tuhan yang mengendalikannya.

Sama halnya dengan apa yang sekarang suzy alami. Entah benar ini hanyalah sebuah kebetulan saja, atau memang sebuah takdir yang gila. Suzy ingin tau, apa yang Tuhan sedang rencanakan untuk hidupnya.

"Tunggu sebentar, aku akan mengangkat telfon dulu. Kalian bisa mengobrol terlebih dulu"

Pria yang merupakan seorang PD itu pun berlalu keluar ruangan. Menyisahkan kedua insan yang saling melempar pandang tanpa obrolan.

Suzy diam, menatap intens pada sosok pria yang duduk dihadapannya. Pria muda itu melempar senyuman manis untuknya. Sebuah senyuman yang benar-benar suzy kenal dengan sangat baik.

"Takdir yang lucu yah?" cicit si pria, jeon jungkook.

"Apa kau sudah tau tentang ini jeon?" ujar suzy, tak menghiraukan ucapan jungkook.

Jungkook menggeleng, lantas kembali tersenyum.

"Noona.. Ku rasa, kita memang ditakdirkan untuk bersama. Kenapa kita tidak mencoba memulainya saja? mungkin sebagai teman? atau lebih juga tidak apa" ujarnya kemudian, mencoba berguaru pada suzy. Pria itu memang terlalu ringan menanggapi kebutulan yang mulai menjadi aneh ini. Berbanding terbalik dengan suzy yang mulai merasa risih.

"Jeon, aku tidak ingin bercanda denganmu sekarang" tandas suzy, dengan wajah seriusnya.

Jungkook bergelidik sambil menghembuskan nafasnya. Mencoba meredam kebahagiannya sendiri.

"Baiklah.. Ayo kita menjadi serius. Pertama-tama apa yang harus kita lakukan? berkenalan, seperti orang asing yang baru bertemu?"

Suzy membuang wajahnya kesamping, sebelum kembali menatap jungkook, datar.

"Apa ini sangat lucu untukmu? apa ini seperti sebuah lelucon yang patut ditertawakan?"

Jungkook terdiam, menatap suzy dengan mata membulat kebingungan. Apa lagi yang salah darinya sekarang? kenapa suzy jadi emosional seperti ini?

"Noona, kau sedang datang bulan yah? kenapa nada bicaramu seperti seseorang yang menaruh dendam padaku, eoh?" cicit jungkook, polos.

Suzy mendesah, setelahnya bergegas bangkit.

"Sudahlah.. Aku akan pergi. Kerjasama ini akan aku batalkan" ujarnya.

Belum sempat wanita bae itu berlalu jungkook buru-buru bangkit dan mencekal lengannya.

"Ini serius. Kau marah padaku karena apa noona? apa aku melalakukan kesalahan padamu? kenapa kau bersikap seperti ini padaku? apa ini tentang aku yang tidak datang dan menepati janji kita untuk bertemu sebelumnya di Swiss. Karena itu noona marah padaku?"

Suzy terdiam, teringat kembali akan janji itu. Ah, sayangnya... Bukan karena itu dia menjadi kesal. Suzy bahkan lupa jika dia punya janji waktu itu dengan jungkook lantaran ada sehun disisinya.

Suzy kesal karena baginya semua pertemuan yang terjadi antara dirinya dan jungkook mulai terasa aneh. Wanita itu punya kekhawatiran barang kali ini sudah di rencanakan oleh jungkook sendiri. Ah, tolong jangan salahkan dirinya jika berpikiran seperti itu. Karena dari pengalaman yang sudah-sudah, seperti inilah adanya. Banyak pria yang secara sengaja membuat rencana licik seperti itu pada suzy. Suzy sampai sudah hafal betul, bagaimana gilanya para pria itu untuk bisa menarik perhatiannya.

"Maaf... Tidak seharusnya aku menjadi kesal padamu. Kau tidak melakukan kesalahan apapun jeon"

Suzy tertunduk, berpikir kembali. Entah kenapa akhir-akhir ini dia begitu emosional dalam segala hal. Tidak bisa mengontrol emosinya sendiri. Mungkin, ini efek karena sehun kembali sibuk dengan dirinya sendiri, memngacuhkan suzy yang butuh perhatian lebih. Ditambah, beban berat menjadi seorang aktris dengan padatnya jadwal membuatnya begitu tertekan.

"Noona, apa kau punya masalah? kenapa tidak membaginya denganku saja, seperti biasanya, hm? aku siap mendengarkan"

Suzy mengangkat wajahnya, menatap pada jungkook kembali. Dalam hati tak cukup yakin bisa membagi masalahnya dengan jungkook. Meski sebelumnya dia bisa terbuka dengan pria muda itu, tapi jelas suzy tidak benar-benar mengatakan segala masalahnya padanya.

"Tidak ada, hanya kelelahan saja. Akhir-akhir ini jadwalku cukup padat"

Suzy kembali mendudukan tubuhnya. Mencoba menenangkan dirinya sendiri sekarang. Barang kali memang dia saja yang terlalu sensitif dalam segala hal.

"Jeon"

"Yah.. Ada apa noona?"

Jungkook menatap suzy intens. Mencoba menelaah raut wajah wanita bae itu yang tampak kelelahan.

Suzy sendiri masih diam, ragu untuk bicara.

"Noona" panggil jungkook, menyadarkan lamunan suzy.

Pria itu tak bicara apapun lagi, hanya menaruh tangannya pada bahu suzy dan menepuknya pelan. Wajah tampan itu terus menatapnya dengan begitu lembut, tak lupa seulas senyum yang begitu tulus melengkung dibibirnya.

"Tidak apa, tidak perlu cerita. Aku mengerti" tungkasnya, membawa kehangatan didalam hati suzy.

Ini salah, tapi suzy merasa bahagia. Dia tau ini mungkin akan menyesatkannya, tapi suzy tak bisa menolaknya. Bukan karena dia tak setia, mungkin karena tak cukup apa yang dia terima. Pelariannya, menemukan sebuah tempat untuk bersinggah.

.....Kelak, dimasa depan. Aku akan menjadi satu-satunya dihatimu.

Tbc

Ini apaan?
Aku pun tak tau
Yang jelas, dipart berikutnya kuatkan hati kalian yah guys

Kalian team sukses yg mana nih?
Jangan goyaaaaahhhhhhhh 😄😄

I'm In Love With Someone ElseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang