..Soal Turnamen,Aku hanya Bercanda..

19 5 1
                                    

"Oi.. Hacker.. Jika kau membunuh rekan se tim mu.. Maka,Tim mu tidak akan lulus.." Ucapku sembari tersenyum menahan rasa sakit di kakiku.. "Zack.. Diam di situ.. Jangan bergerak.. Luka di kakimu akan semakin membesar.."Ucap Rian lewat telepatinya..

"Aku sudah tau kalo tim ku tidak lulus tes.. Jadi.. Jika tim ku tidak lulus,Semua Tim di sekolah ini tidak boleh lulus.. Hahaha.." Ucap si Hacker sembari tertawa.. Dan..

Aku di tarik paksa oleh keahlian telekinesis.. Sehingga luka di kakiku menjadi lebih parah.. Sakit dan Perih.. Ya begitulah.. "Oh iya.. Zack.. Apakah kakimu sakit ?Hmmm.. Cup cup cup.. Kalo kamu terluka.. Rasanya kamu jadi Lebih Keren deh.. Kamu mau jadi pacar aku ? Hehehe.." Ucap si Hacker sembari menepuk paha ku yang terluka..

"Hahaha.. Yang benar saja.. Kita bahkan belum kenal satu sama lain lebih dekat.."Ucapku sembari tersenyum menahan rasa sakit.. Dan..

Pria Telekinesis itu membantingku ke lantai dan mengangkatku dengan mencekik leherku.."aaarrgh.. Zack.. Jangan mati.. Nanti Tim kita tidak lulus.."Ucap Roy.. Sembari berlari ke arah si pria telekinesis itu dan memukul kemaluan si pria itu menggunakan pemukul baseball.. Dan akupun terjatuh ke lantai.. Lagi..

Saat itu pun si Pria itu terduduk di lantai.. Dan melemparkan batu kerikil menggunakan telekinesisnya kepada si Rian.. Saat itu juga Si Rian menembak Tangan pria Telekinesis itu menggunakan sniper nya..

"Stop.. Kalian akan mati semua jika terus seperti ini.. Soal Turnamen itu aku bercanda.. Hehe.."cap Si Rio di jendela Luar Ruangan itu.. "Becanda ? Lalu bagaimana dengan orang orang yang sudah mati ini ? Aku tidak peduli kau seorang kepala sekolah.. Tapi.. Kau tidak memiliki hati yang baik.. Teman temanku mati karena turnamen ini.." Ucap si Roy sembari mengeluarkan air mata..

Dan pria itu mengangkat Si Hacker itu dan pergi dari ruangan itu.. "Daaah Zack.. Aku cinta padamu.. Aku akan memaksamu menjadi pacarku.. " Teriak si Hacker sembari pergi dari ruangan itu..

Roy berlari kearah Rio dan memukulnya tepat di perutnya.. "Rasakan ini.." ucapnya sembari memukul perutnya.. "Rasakan ini.. Rasakan ini.."Ucap Roy sembari menangis dan memukuli Rio.. "Cukup Roy.. Cukup.."Ucap Rian sembari memisahkan keduanya..

"Jujur saja.. Menjadi kaki tangan pemerintah di kota ini tidak mudah.. Tidak sembarangan orang yang bisa melakukannya.. Dan sekolahku terlalu kebanyakan murid.. Aku mencoba mencari orang yang terbaik di sekolah ku untuk menjadi kaki tangan pemerintah untuk membunuh para buronan.." Ucap Rio dengan penuh penyesalan..

"Sudahlah.. Yang penting aku.. Kakiku butuh pengobatan.."Ucapku sembari mencoba untuk berdiri..

Hari telah menjadi malam.. Dan aku pulang ke rumah dengan keadaan kaki terpincang pincang.. Dan makan malam bersama tim ku.. Ya,Rian dan Roy.

"Dahh.. Kenyang nih.. Zack,aku menginap di sini Lagi ya.. Hehe.."Ucap Roy sembari menguap.. "Oh iya.. Udah malam nih.. Aku pulang duluan.. Kalo besok kamu ga sekolah.. Biar aku yang Izin ke Sekolah nya.."Ucap Rian sembari menepuk dadanya..

Ya,Aku pikir di sekolah normal ku.. Orang yang bisa aku percaya hanya Rian.. "Oke oke.. Dan.. Roy.. Kamu boleh menginap di sini.. Tapi 1 hari ini saja.. TERAKHIR.."Ucap ku sembari mengobati luka di kaki ku..

Dan kalian tahu ? Dalam tim ku.. Hanya aku yang tersiksa.. Dan aku tertidur setelah selesai mengobati kaki ku..

*** 

The DAYS : Multiple Personality (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang