Setelah beberapa menit.. *Tok Tok Tok.. Seseorang mengetuk pintu ku,Saat aku buka.. Dia Dicky.. "Ivan.. Kamu sudah mendengar cerita dari kepribadian keduamu ? Diriku sudah mendengarkan semuanya yang terjadi.. Lewat Roy..
"Ucap Dicky kepadaku.. "Jadi.. Seperti ini.. Bla bla bla bla bla.. " Ucap Dicky menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.. "Baiklah.. Jadi kita harus membunuh temanku.. Untuk membayar pengobatan ku..Ayo ikut aku.." Ucapku sembari membawa boomerangku..
"Ivan.. Ada satu hal lagi.. Ini berita duka.. Bla bla bla bla" Ucap Dicky menceritakan kematian Rian..
"Itu tidak mungkin.." Ucapku "Arrgh.. Menyakitkan..Rasa sakit di dada ini tidak bisa ku jelaskan.." Ucapku dalam hati.. Sembari mengeluarkan air mata.. "Sudahlah Ivan.. Kita harus membunuh temanmu itu.. Untuk membayar Penyihir itu.." Ucap Dicky..
"Tidak mungkin.. Tidak.. Aku tidak ingin kehilangan temanku lagi.. Kau tau ? Aku memiliki uang yang cukup banyak di ruang tamu ku.. Itu bayaran dari Rio yang Terakhirkan ? Kita gunakan uang itu saja untuk membayar.. Ayo.. Antar aku ke penyihir itu.."Ucapku sembari menghapus air mata di wajahku..
Setelah aku sampai disana.."Zack.. Kendalikan Tubuhku sekarang.. Sisanya aku serahkan padamu..
ZACK&ROY
"Hey penyihir tua.. Aku akan membayar biaya pengobatanku.. Tetapi bukan dengan kepala temanku itu.. Tetapi dengan ini.." Ucapku sembari mengeluarkan uang yang banyak di saku ku.. "Hmmm.. Baiklah.. Uangmu cukup banyak anak muda.. Hehe.."Ucap si penyihir itu sembari mengambil uangku..
Dan.. Ya,lalu Aku keluar dari rumah itu..
Saat keluar.. Ponselku berbunyi dan.. "Sayang.. Kamu tau Rio itu di tahan pemerintah ? Dan partnerku si Telekinesis di tahan juga.. Kita harus menolongnya.." Ucap seorang wanita lewat telepon..
"Tunggu..Sayang ? Apa ? Siapa kamu ?" Ucapku panik.. "Aku Rina.. Sayang.. Kita kan sudah jadi pasangan Zack.." Balasnya.. "Lupakan.. Aku tidak bisa melawan pemerintahan.."Ucapku
"Baiklah Roy.. Aku akan pulang dan bermain game.. Untuk membuat mood ku lebih baik.. Mau ikut ?" Ucapku mengajak Roy.. "Ayoo.. Hahaha.. Game ? Aku jagonya.."Balas Roy..
Berjam jam aku bermain game.. Tetapi Mood ku tidak membaik.. Dan ya,Roy pulang.. Dan aku ber istirahat di rumah ku.. Dan saat malam tiba.. Mobil Polisi datang ke rumahku..
"Zack.. Kau telah ter kepung.. Kau tidak bisa kemana mana.. Keluarlah dengan tangan di atas kepala.." Ucap Seorang Polisi.. Dan ya,Kalian tahu ? Aku pernah melihat di film action yang melakukan ini..
Aku mempersiapkan peralatanku dan menghapus jejak di rumahku.. Dan aku melemparkan kursi keluar jendela sehingga polisi ter alihkan perhatiannya.. Dan,Ya.. Aku pergi membawa barang barangku dengan sedikit panik..
"Roy.. Bantu aku.. Jemput aku di Gedung Bla bla bla.." Ucapku meminta tolong kepada Roy.. "Baiklah.. Aku akan sampai 7 menit lagi.." Ucap Roy.. Lari kesana dan kemari.. Ya,Sekarang.. Akulah Buronannya..
Sesampainya aku di gedung tempat aku meminta tolong pada Roy.. Roy sudah disana dengan Motor kerennya.. "Ayoo naik bos..hehe.." Ucap Roy sembari menyalakan motornya.. Tanpa pikir panjang..
Aku menaiki motornya dan.. "Baiklah.. Kita ke rumahku sekarang.." Ucap Roy sembari menambahkan kecepatan motornya.. "Bukannya Kau tinggal di Kos Kos an ?" tanyaku.. Tetapi dia tidak menjawabnya..
Sesampainya aku di Rumah Roy.. "Roy.. Menurutku pemerintahan sedang mencari semua murid Rio.. Termasuk.. Aku dan kau.. Bagaimana ini ?" Ucapku.. "Kita panggil si Hacker.. Dia bisa menghubungi semua murid Rio dengan keahlian Hacker nya.." Ucap Roy sembari memberikan isyarat bahwa akulah yang akan menghubungi si Hacker..
"Kenapa kau menyuruhku ?" Tanyaku sembari mengepalkan tangan.. "Kaulah kekasih Hacker itu kan ? Maka Hacker itu akan menolong kita bagaimana pun caranya.." Ucap Roy.. Dan.. "Baiklah.. Kita mulai.."Ucapku membulatkan tekad..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The DAYS : Multiple Personality (END)
Mystery / ThrillerCerita seorang pria yang berkepribadian ganda.. Dan mendapatkan teman teman yang aneh dan unik di dalam sekolah yang abnormal.. Ya,Sekolah pembunuh bayaran..