ZTMBG | Part 18

6K 221 1
                                    

Lelaki itu menatap zee yang menutup matanya, niat lelaki itu yang awalnya hanya ingin Berjalan jalan malahan bertemu dengan seorang wanita dengan pakaian rumah sakit.

"Noona ini sangat cantik. Tapi kenapa dia terlihat sangat menyedihkan saat ini."lelaki itu bermonolog sendiri.

Lelaki itu kemudian melihat tangan zee yang bergerak pelan, ia dengan antusias menunggu zee membuka matanya. Dan ketika kedua kelopak mata itu terbuka, yang dilihat pertamakali oleh zee adalah wajah pria asing tersebut.

"Siapa kamu?"tanya zee

"Annyeong haseyo!"lelaki itu malah menyapa zee.

Dia orang korea? Pantas saja wajahnya agak berbeda.

"Anda siapa?"tanya zee.

"Annyeong, bobby kim inmida."

Lelaki yang memperkenalkan diri sebagai bobby itu membungkuk lalu duduk di sebelah zee yang saat ini duduk di atas ranjang.

"Kau orang korea?"tanya zee.

Bobby mengangguk, lalu ia bertanya kepada zee. "Noona tau namaku sedangkan aku tak tau nama noona. Jadi, siapa nama noona?"tanya bobby.

Zee menunjuk dirinya dan diangguki oleh bobby. "Oh, saya saya zeevanya. Cukup panggil saya dengan nama zee!"ucap zee yang diangguki oleh bobby.

"Ngomong ngomong kenapa saya bisa disini?"tanya zee.

Bobby menghembuskan nafasnya lalu menjawab pertanyaan zee. "Aku tadi yang menangkap noona yang hampir saja jatuh pingsan di pinggir jalan."jelas bobby.
Zee mengangguk lalu melihat sekitar ruangan dengan tatapan menyelidik. "Dimana saya berada?"tanya zee

"Noona ada di penthouse ku."jawab bobby.
Zee mengangguk lalu langsung ingin beranjak pergi untuk menuntaskan permasalahannya.

"Noona mau kemana?"tanya bobby

"Aku harus menyelesaikan permasalahan ku dengan seseorang bob, jika boleh bisakah kau mengantarkanku?"tanya zee. Bobby yang melihat zee seperti bingung lantas mengangguk dan membantu zee dengan memapahnya menuju mobilnya yang ada di basemant.

Mobil mercedez hitam itu melaju dengan kencang membelah jalanan ibukota yang padat. "Noona ingin pergi kemana?"tanya bobby.

"Antarkan aku ke perumahan golden rise!"ujar zee dan disambut anggukan oleh bobby sendiri.

Mobil itu memasuki kawasan perumahan setelah sebelumnya melewati portal pintu masuk. Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah mewah dengan corak golden and white.

"Kau pulanglah! Terimakasih sudah mengantarkanku"ungkap zee yang entah sejak kapan menggunakan bahasa informal kepada bobby.

Dengan ragu bobby mengangguk, setelah itu zee melangkah masuk ke dalam rumah mewah tersebut. 

Namun bukan bobby namanya jika menurut sebab bukannya pulang bobby malah memundurkan mobilnya agar tidak terlihat oleh orang yang tinggal di rumah tersebut.

Cukup lama ia menunggu, tiba tiba suara dari dalam rumah tersebut mengganggu pendengaran bobby hingga akhirnya bobby memutuskan untuk turun dan memasuki rumah tersebut.

-oOo-

Zee melangkah masih dengan sedikit tertatih, ia menekan bel rumah tersebut hingga pintu itu di bukakakn oleh seorang wanita paruh baya yang menatapnya bingung. "Apa pak edward ada?"tanya zee.

Wanita itu menilai penampilan zee, ia heran. Ingin apa zee kemari masih dengan menggunakan pakaian rumah sakit. "Ada silahkan masuk dulu, akan saya panggilkaan tuan edward"

Kemudian zee masuk dan duduk di sofa ruang tamu dengan perasaan campur aduk.

Tap tap tap

Suara langkah kaki itu membuat zee melihat kearah tangga dan melihat edward turun dengan dua bodyguardnya. Senyum miring dengan jelas terpantri di wajah yang sudah hampir menua itu.

"Well, untuk apa kapten datang kemari?"tanya edward.

Zee bangkit dari duduknya menghampiri edward. "Kau salah paham edward, bukan aku yang menabrak."ungkap zee sepintas

Edward tersenyum meremehkan, "apa ada bukti untuk menguatkan perkataanmu itu kapten?"tanya edward

Tentu saja zee mempunyai bukti, karena itu ia merogoh kantung baju pasiennya dan mengeluarkan sebuah memori yang masih ia simpan. "Lihatlah rekaman di memori itu, sekitar lima tahun lalu.  Disitu kau akan menemukan kebenarannya"jelas zee.

Edward lantas menyuruh salah satu bodyguardnya untuk mengambil laptop kerjanya sambil duduk di sofa dan iapun menyuruh zee untuk duduk karena ia tau bahwa zee masih cukup lemah untuk berdiri mengingat kondisinya.

Tak lama setelahnya, bodyguardnya datang dengan sebuah laptop dan memberikannya kepada edward.
Ia memasukkan memori itu ke dalam laptop nya dan memeriksa rekaman yang menjadi bukti kebenaran yang belum terungkap.

Rec-15413

Ia membuka rekaman tersebut dan terpampanglah rekaman yang memperlihatkan dua orang wanita yang salah satunya adalah zee.

"Oh iya zee, lo udah sidang skripsi belum?"
Dia? Dita. Teman kampus zee.

"Gue sih kayaknya minggu depan sidangnya, emang kenapa?"tanya zee

Dita menggeleng lalu menjawab, "nggak papa sih."jawab dita. "Eh, zee handphone lo bunyi tuh!"ucap dita.

Zee merogoh tasnya dan segera mengangkat panggilan tersebut. "Halo!"

"Ya, saya mamanya. Ada apa dengan anak saya?"tanya zee di telepon

"Apa ? Kecelakaan! "

"Baik, saya akan segera kesana.!"

Bip!!

Ponsel itu dimatikan lalu ia memberitahu dita bahwa anaknya berada dirumah sakit karena kecelakaan. "Ayo dit, kita kerumah sakit!"ungkap zee.

Dita mengangguk lalu menambah kecepatan mobil itu disaat keadaan jalan sedang legang. Namu tiba tiba ada seorang anak kecil menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri, dita yang teekejut akhirnya mengerem dab tubuh gadis kecil itu terpelanting beberapa meter.

Dita dan zee langsung turun dan mengangkat anak itu dengan khawatir, dan membawanya masuk lantas membawanya pergi kerumah sakit tempat kean dirawat.

Edward menyaksikan rekaman tersebut dengan perasaan cmapur aduk. Ia kemudian menatap zee dengan tatapan bersalah, dan zee yang mengerti lantas mengulas senyum tipis, "anda tidak perlu meminta maaf dan merasa bersalah karena saya paham bagaimana rasanya menjadi anda."ungkap zee membuat edward tersenyum tipis.

Zee kemudian pamit ingin pulang dan hendam berdiri namun tangannya tanpa sengaja menyenggol vas bunga hingga pecah dan menyebabkan bunyi yang sangat nyaring setelahnya zee langsung jatuh terduduk dan edward membantunya untuk kembali duduk. "Duduk saja dulu kapten, biar ku suruh buatkan minuman untukmu!"ucap edward lalu menyuruh salah satu bodyguardnya untuk memanggil Art dan membuatkan minuman untuk zee.

Namun, pintu depan terbuka dengan keras dan muncul bobby dengan raut khawatir. Bobby menghampiri zee dan duduk di sebelahnya, dan baru menyadari bahwa diruangan ini tak hanya ada dirinya melainkan ada, "omo! Ajhussi"bobby memekik

Edward pun sama terkejutnya dengan kedatangan bobby yang tiba tiba, namun tak urung ia lantas mendekati bobby dan memeluknya selayaknya ayah dan anak.
"bogoshippo!"

Dan kini zee tau bahwa bobby ternyata adalah keponakan dari edward.

-oOo-

SHORT STORY : ZEEVANYA [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang