Akhirnya!!
.....
Zee memasuki lobi kantor darren. Dengan memancarkan senyuman khasnya ia melangkah dengan anggun ke arah resepsionis yang berjaga. Namun ia menyerit, resepsionis tersebut berbeda dengan resepsionis yang sebelumnya.
Tak ambil pusing ia kemudian langsung bertanya jika pada resepsionis tersebut. "Pak darren nya ada?" tanya zee. Resepsionis itu tak langsung menjawab pertanyaan zee melainkan ia melihat penampilan zee. "Sudah membuat janji dengan pak darren, bu?" tanya resepsionis bernama dira tersebut.
Darren menggeleng namun sesekali melihat kearah arloji dan juga dia secara bergantian. "Tapi saya ada acara dengan darren." jawab zee.
"Ya sudah silahkan ke lantai delapan, bapak darren sedang berada disana. Namun saya harap anda tidak terkejut ketika sampai di lantai delapan nanti." pernyataan dira itu terdengar agak ambigu di telinga zee. Dan bukankah lantai delapan memang tempat dimana ruangan darren berada.
Zee kemudian beralih memasuki lift yang memang sedah terbuka. Ia langsung menekan tombol namun pintu lift dihalangi oleh seorang gadis yang sedang terburu buru memasuki lift dengan sebuah proposal ditangannya.
Selama di dalam lift zee tertangkap beberapa kali tengah memperhatikan gadis itu, "ada apa ya mbak ngeliatin saya melulu?" tanya gadis dengan name tag dellia. Zee menunjuk proposal ditangan dellia membuat dellia agak paham maksud dari tatapan zee. "Saya mau ke lantai delapan mbak, mau memberikan proposal yang udah di revisi berkali kali karena pak darren mengatakan ada yang salah sama proposal ini" jelas dellia.
Zee menyerit namun tak ambil pusing. Dan ketika pintu lift terbuka di lantai delapan, hal pertama yang ia lihat adalah ada beberapa perempuan berpakaian glamour sedang menunggu di depan ruangan darren.
Zee melangkah keluar bersama dellia, mereka menghampiri meja sekertaris darren yang keliatan sangat lelah meladeni perempuan perempuan itu. "Kenapa pada ramai ramai disini ya?" tanya zee pada sekertaris darren.
"Nggak tau bu! Mereka bilangnya udah buat janji tapi pak darren bilang nggak ada yang buat janji sama dia hari ini" jawab sekertaris itu dengan pelan agar para perempuan di dekat mereka tidak mendengar.
"Mbak nara saya mau ngasih proposal sama pak darren. Boleh masuk nggak?" tanya dellia.
Nara mengangguk membuat dellia langsung berbalik dan langsung masuk ke ruangan darren membuat para perempuan disana menatap dellia sengit dan tajam.
"Emang udah berapa kali banyak cewek dateng ke kantornya kayak gini." tanya zee. "Mungkin hampir setiap harilah bu" jawab nara membuat zee mengangguk. "Ya udah saya ke dalam dulu ya nara!" pamit zee pada nara yang diangguki oleh nara.
Zee melangkah melewati banyak perempuan itu dan hendak membuka pintu sebelum sebuah interupsi memasuki telinganya. "Ngantri dong!"
Zee membalikkan badan menghadap para perempuan di depannya yang menatapnya dengan tatapan tajam. "Kenapa saya harus antri?" tanya zee.
Perempuan yang tadi berbicara kini maju mendekati zee. "Karena kita semua sudah menunggu sejak pagi dan ingin bertemu dengan pak darren" jawab perempuan tersebut. Zee bersedekap dada lalu maju membuat perempuan itu mundur, "anda siapa?" tanya zee.
Perempuan itu mengulurkan tangannya kepada zee namun di tepis oleh zee. "Saya nadila." ucap nya. Zee menggeleng, "bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah anda siapa berani menyuruh saya untuk antri?" tanya zee lagi.
Nadila tidak tau akan mengatakan apa. Ia bingung, namun hak itu berhasil tertutupi oleh raut wajah sombongnya. "Saya adalah rekan kerja pak darren, bukan saya saja tapi kami semua rekan kerjanya pak darren. Dan saya kesini karena akan mengajak pak darren untuk makan siang bersama sekaligus membahas masalah pekerjaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY : ZEEVANYA [FINISHED]
Ficção Adolescente#69 in wattpad [01/02/2019] #3 in agent [15/03/2019] #5 in agent [22/03/2019] #6 in agent [08/04/2019] Start : 7 mei 2018 finish : 13 desember 2018 --- "Gue mohon maafin gue nya! Gue nyesel banget. Gue mau ketemu sama darah daging gue, gue mau nge...