Darren bersedekap dada sambil memandangi zee dengan wajah datar, sedangkan yang ditatap hanya bisa diam bak patung. Inilah jadinya jika kedua manusia es disatukan, ketika sedang merasakan kesal akan muncul sifat alaminya.
"Ayolah guys, aku banyak acara! Dan noona bolehkah aku pulang sekarang?"tanya bobby
Yap! Bobby sejak tadi ada di sini menyaksikan kebisuan kedua manusia tersebut.
Kejadian yang sebenarnya adalah setelah acara temu kangen antara bobby dan edward, bobby mengantarkan zee pulang dan tak disangka bahwa ketika mobil milik bobby tiba di depan rumah zee bertepatan dengan darren yang keluar dari rumah.
Dan disinilah mereka, duduk di ruang tamu dengan suasana mencekam. "Siapa kau?"tanya darren kepada bobby
Bobby menunjuk dirinya sendiri, lalu melakukan perkenalan seperti saat ia memperkenalkan diri kepada zee.
"Annyeong, bobby kim inmida!"Setelah itu ia kembali duduk dan mengamati darren dan zeevanya. "Ayolah, aku harus menemui seseorang saat ini. Aku ingin pulang tapi kau menahanku."jelas bobby
Darren kemudian menghela nafas. "Kenapa kau bisa bersama istriku?"tanya darren
"Aku bisa bersama istrimu karena aku menemukan dia hampir pingsan di pinggir jalan"jelas bobby. Darren diam namun mencerna ucapan bobby baik baik.
Setelah itu...
"Kau boleh pergi bobby!"usir darren.
Mendengar pengusiran darren, bobby langsung mendengus kesal dan pergi meninggalkan kawasan rumah darren.
Kini hanya tinggal mereka berdua diruangan ini. Darren beranjak dan duduk di samping zee yang masih diam. Ia kemudian memeluk zee dari samping dan memejamkan matanya menahan kerinduan yang telah ia pendam. "Kenapa kamu selalu membuat aku gagal menjaga kamu zee?"tanya darren.
Zee diam, namun pertahanannya pecah. Air mata turun dengan deras dari pelupuk matanya, dan membasahi kemeja yang dikenakan oleh darren. "Aku cuma nggak mau buat kamu terbebani sama masalah aku, itu aja!"jawab zee.
Darren lalu melepas pelukannya dan menatap zee lama. "Kamu anggep aku suami kamu bukan sih? Aku ini suami kamu zee tapi kenapa aku ini seolah olah nggak kamu anggep. Kamu selalu nyimpen masalah sendiri, aku maunya kita saling terbuka dan berbagi. bukan kayak gini yang aku mau"cerca darren
Zee lalu tersenyum tipis mendengar pernyataan darren. "Kamu itu bukan cuma suami aku, bagi aku kamu itu separuh jiwa aku dan separuhnya lagi anak anak. Kamu tau, alasan kenapa aku nggak mau berbagi beban sama kamu?"tanya zee. Darren menggeleng dan itu membuat zee tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan dareen. "Aku ngelakuin semua itu karena aku nggak mau bergantung sama orang. Hidup ini keras ren, nggak semua harus sesuai dengan kemauan kita, terkadang kita harus berusaha untuk berdiri sendiri walaupun banyak orang yang mengulurkan tangan. Karena apa, karena kita nggak tau mereka itu tulus apa enggak sama kita."jelas zee panjang lebar.
"Enggak tau kenapa, denger suara kamu itu adem banget."gonbal darren.
Setiap mendengar gombalan darren, tak pernah sekalipun ia terlihat tidak tersipu padahal hubungan keduanya sudah hampir mencapai sepuluh tahun lamanya. Tapi semua perlakuan romantis darren selaku membuat zee tersipu. "Aku nggak punya receh ren!"balas zee kemudian Melempar bantal kepada darren yang disambut oleh tawa darren.
-oOo-
Ruang keluarga di kediaman keluarga darren sangat ramai. Keluarga besar tengah berkumpul di sini semua, begitupula para sahabat zee dan darren yang menyempatkan diri untuk bergabung.
Mereka berkumpul dan menyebar. Para orang tua berbincang bincang tentang sang cucu mereka, sedangkan zee darren dan para sahabatnya tengah berkumpul di ruang tv.
"Lo kalo mau apa apa itu bilang, jangan kabur kaburan terus."sindir noora
Sedangkan zee yang disindir hanya bisa mengulum senyum.
"Udah sih ah, mending kita bahas yang lain aja!"ujar bila, bila kemudian mengambil sebuah botol dan diletakkannya di antara mereka. "Kita main Truth or dare aja gimana?"usul bila lagi.
Mereka berfikir sejenak lalu mengangguk semangat. "Oke siapa takut!"kata mereka serempak.
yang pertama memutar botol adalah bila. Ia memutar botol denga cepat hingga beberapa kali memutar dan berhenti tepat pada darren, melihat itu darren mengusap wajahnya kasar.
"Oke darren, truth or dare?"tanya bila
Darren berfikir sejenak, hingga akhirnya ia memilih. " truth!"
"Oke, siapa yang mau ngasih pertanyaan ke darren?"tanya bila. Melihat kesempatan emas, akhirnya petter unjuk diri untuk memberikan pertanyaan kepada darren.
Darren menatap petter dengan tatapan menusuk, karena ia tau apa yang akan ditanyakan oleh darren saat ini.
"Jadi pertanyaannya adalah sebutin hal hal yang nggak lo suka dari zeevanya!"
Darren sekilas melirik zee yang juga mentapnya dengan salah satu alisnya terangkat. "Jawab ren"ujar zee.
"Gue nggak suka zee ngabaikan gue, gue nggak suka zee punya temen cowok, gue nggak suka zee terluka, gue nggak suka zee pergi dari hidup gue."jawab darren
Semua nya diam mencerna jawaban darren, yang intinya sama semua. Namun mereka tak ambil pusing dan memutar kembali botolnya dengan darren yang memutarnya.
Dan botol itu berhenti di depan noora. Noora menahan nafasnya lalu mencoba setenang mungkin. "Gue pilih truth aja"
"Oke gue yang ngasih pertanyaan. Kapan lo ketemu sama suami lo?"tanya zee.
Noora diam sebentar lalu menjawab dengan senyam senyum.
"Gue pertama ketemu itu waktu waktu gue kuliah. Kesan pertama gue kenal sama dia itu, menurut gue dia itu pecicilan dan gue nggak suka itu, tapi semakin gue deket semakin gue nyaman sama dia."jelas noora tidak menyelesaikan ceritanya."Udah yuk lanjut lagi"ucap bila yang dianghuki oleh yang lainnya.
Baru saja ingin melanjutkan, tiba tiba kean datang dengan berteriak. "Mum, ada yang ku perkenalkan kepadamu!"teriak kean. Zee menoleh dan menghampiri kean yang datang dengan seorang anak laki laki yang umurnya dibawah dua tahun dibawahnya.
"Siapa yang kau bawa sayang?"tanya zee
"Kenalkan mum, dia aston. Aku bertemu dengannya di taman bermain tadi dan kami berteman"ujar kean memamerkan senyum bahagia.
Zee yang melihatnya merasakan ikut bahagia. Ia lalu mendekat kepada keduanya, ia berjongkok dan mengusap pelan kepala aston, "berteman baiklah kalian berdua. Dan aston, kamu boleh panggil saya mum seperti kean oke?"ungkap zee.
Aston yang awalnya menunduk mengangkat kepalanya dan langsung mengangguk pelan, ia merasa diterima baik oleh keluarga karena ia bisa melihat ketulusan dimata zee.
Dibelakang zee, darren ikut mendekat dan langsung ikut berjongkok di samping zee sambil menatap aston dengan senyum kecil. "Siapa namamu anak muda?"tanya darren.
Aston tak menjawab, ia malah menunduk kembali. So, yang menjawab adalah zee. "Dia aston, temennya kean."jawab zee. Dareen mengangguk lalu menepuk pelan kepala aston membuat aston mendongak menatapnya lalu setelah itu darren menjauh dan bergabung dengan yang lainnya.
"Dia daddynya kean, kamu panggil dad nggak papa. Main baik baik ya sama kean, kalo kean nakal bilang aja sama mum, oke!" Aston mengangguk lalu menerbitkan senyum dan mengajak kean bermain.
-oOo-
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY : ZEEVANYA [FINISHED]
Teen Fiction#69 in wattpad [01/02/2019] #3 in agent [15/03/2019] #5 in agent [22/03/2019] #6 in agent [08/04/2019] Start : 7 mei 2018 finish : 13 desember 2018 --- "Gue mohon maafin gue nya! Gue nyesel banget. Gue mau ketemu sama darah daging gue, gue mau nge...