Zee menggeram marah. Apa yang dilihat di depan matanya cukup membuktikan, bahwa darren belum cukup berubah. Sambil menggenggam tangan caca, ia menghampiri sang suami yang berdiri membelakanginya tengah di peluk oleh seorang wanita.
Zee melangkah perlahan, ia mengamati darren yang terlihat tidak nyaman dipeluk oleh wanita tersebut. Tiba dibelakang darren, zee melepas paksa pelukan itu lalu berdecak."jika ingin bermesraan, lihatlah tempat terlebih dahulu!"peringat zee
Darren terkejut, ia segera menjauh dari angela dan mendekat kearah istrinya, yang sedang mengomel."kamu salah paham sayang"ucap darren
Zee mengangguk, mengiyakan perkataan darren lalu menatap angela, "kau! Apa tidak ada laki laki lain. Kau cantik, tapi sayang tidak punya malu"kata zee
Angela mendelik, lalu berkacak pinggang. "apa lo ngomong? Lo bilang gue nggak punya malu."tanya angela
Zee mengangguk lalu menggendong caca."lihat, darren sudah memiliki istri dan anak tapi kau masih mengganggunya. Setidaknya gunakanlah wajahmu itu untuk memikat laki laki lain, jangan suamiku. Mengerti?"peringat zee lagi kepada angela.
Angela menghentakkan kakinya lalu melangkah keluar dari ruangan darren dengan menghentakkan kakinya.
Diruangan itu hanya tersisa darren dan zee beserta caca. "Lain kali, jangan terlalu baik menjadi pria, karena hal itu akan membuat wanita salah sangka dengan sikapmu itu, mengerti!"titah zee lalu melangkah masuk kedalam kamar tidur yang memang tersedia di ruangan darren.
Ia mendudukkan caca lalu melepas sepatu caca dan menidurkan caca.
Setelah caca tidur, ia keluar dari kamar lalu duduk di kursi kebesaran milik darren sementara darren duduk di sofa. "Kenapa tiba tiba datang sayang?"tanya darren
Zee mengangkat alisnya, "jadi aku tidak boleh mengunjungi suamiku sendiri?"tanya zee menebak, ia kemudian bangkit lalu menghampiri darren yang duduk di sofa. Ia duduk di hadapan darren, tepatnya duduk di meja depan darren. "Apa jangan jangan bukan hanya angela saja yang sering datang kemari? Siapa saja wanita yang pernah datang kemari honey?"tanya zee beruntun
Darren mendengus, ia kemudian menyentuh kedua bahu zee dan menatapnya dalam. "Tidak ada wanita yang lain lagi sayang, hanya kau yang ada disini."ucap darren membawa tangan zee menyentuh dada bidang darren. Ia kemudian tersenyum hangat, membiat perasaan zee tambah bahagia. "Apa salah aku bertanya. Lagipula bukannya kau sendiri yang pernah berkata bahwa tidak akan datang kemari, tapi kenapa tiba tiba kemari. Bagaimana jika ada yang mencurigaimu?"tanya darren.
Zee termenung, ia melupakan satu hal itu. "Aku tidak tau kenapa aku kemari. Aku hanya merasakan perasaan kesal yang tiba tiba datang setelah seseorang mengirimi ku foto dirimu bersama angela."jawab zee. Darren menyerit heran, "foto apa?"tanya darren
Zee mendengus pelan, lalu menunjukkan sebuah foto diponselnya yang dikirim oleh orang tak di kenal. "Aku nggak tau siapa yang ngirim, tapi selain ngirim foto dia juga ngomong gini 'lihatlah kelakuan suamimu di belakang kamu' gitu katanya!"beritahu zee kepada darren
Darren mengepalkan tangannya, lalu dipandanginya zee yang sedang mmeperhatikan foto itu dengan pandangan sulit diartikan. Ia mengangkat wajah zee menghadap dirinya, "kamu percaya kan sama aku?"tanya darren
Zee mengangguk
"Aku selalu percaya sama kamu kok ren, asalkan kamu nggak bohongin aku aja."ungkap zee
Darren tersenyum lalu mengecup lembut punggung tangan zee, menatap zee dalam diam membuat zew tersipu. "Jadi?"tanya darren
Zee mengabgkat sebelah alisnya bingung."jadi apa ren?"tanya zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY : ZEEVANYA [FINISHED]
Ficção Adolescente#69 in wattpad [01/02/2019] #3 in agent [15/03/2019] #5 in agent [22/03/2019] #6 in agent [08/04/2019] Start : 7 mei 2018 finish : 13 desember 2018 --- "Gue mohon maafin gue nya! Gue nyesel banget. Gue mau ketemu sama darah daging gue, gue mau nge...