Lanjut...
Calon putri mahkota yang di cari telah di tentukan. Putri pertama dari keluarga Lu. Lu Xiao Yi.
Sebenarnya keluarga Lu memiliki dua putri yang sama-sama masuk dalam kriteria calon putri mahkota, Lu Xiao Yi dan Lu Yue Bi. Berhubung Lu Xiao Yi adalah putri sulung maka dialah yang terpilih. Meski Lu Yue Bi tidak terpilih sebagai calon putri mahkota, Yue Bi tetap bahagia. Yue Bi sangat menyayangi kakaknya melebihi apapun. Walau mereka berbeda ibu namun keduanya saling menyayangi.
Hadiah-hadiah dari istana untuk Lu Xiao Yi telah sampai di kediaman Lu. Dua putri yang cantik jelita berlari bersama dengan bergandengan tangan. Mereka terlihat senang dan kagum dengan semua barang-barang mewah yang diberikan keluarga istana untuk Xiao Yi.
"Wah kakak, banyak sekali barang-barang mewah yang diberikan keluarga istana untukmu," seru gadis kecil berumuran 12 tahun. Gadis itu berjongkok melihat dan memilih perhiasan yang berhiaskan intan berlian."Kau boleh memilih barang mana yang kau mau adik," ujar Xiao Yi berjalan anggun mendekati adiknya.
Yue Bi berdiri tegap menatap kakaknya dengan senyuman yang tulus.
"Tidak kak, apapun milikmu tidak boleh menjadi milikku."Xiao Yi mengernyit dengan ucapan Yue Bi.
"Maksudmu adik?"Yue Bi kembali tersenyum, "Maksudku adalah milik kakak adalah milik kakak. Aku, tidak boleh memilikinya. Jika hal itu terjadi maka akan ada banyak rumor tentang aku dan kakak." Yue Bi berbisik, "salah satunya, berebut suami." ujar Yue Bi tertawa renyah.
Xiao Yi merunduk, ia mengerti kemana arah pembicaraan Yue Bi. Maksudnya ialah Yue Bi tidak menginginkan sesuatu milik kakaknya. Karena hal itu dapat memicu rumor yang tidak baik. Apa lagi keduanya masuk ke dalam kandidat terbaik. Apa jadinya jika nanti Yue Bi mengenakan perhiasan milik kakaknya. Penduduk setempat pasti mengira Yue Bi ingin merebut posisi kakaknya.
"Aku mengerti adik. Tapi ...," Xiao Yi menggenggam telapak tangan Yue Bi dan menempatkan sebuah kalung di telapak tangan Yue Bi. "Kau harus menerima kalung ini adik. Karena, kalung ini aku yang membuatnya sendiri."Yue Bi mengusap liontin bulat bermata putih, biru, dan merah pemberian Xiao Yi, "indah," lirih Yue Bi.
"Izinkan aku yang memakaikannya ke lehermu."
Yue Bi mengangguk tanpa menurunkan senyumannya.
Setelah Xiao Yi memasangkan kalung itu pada leher Yue Bi, Xiao Yi menatap sesaat kalung, "sebenarnya itu takdirmu Yue Bi." Xiao Yi tersadar kemudian beralih menatap wajah bahagia Yue Bi.
"Kalung itu berliontin bulan yang bersinar putih, biru dan merah. Adik, aku ingin kau menjadi seperti itu."Yue Bi terperanjat, "apa maksud kakak?"
Yang mulia putra mahkota telah tiba.
Seruan lantang seorang kasim memotong percakapan kedua saudara yang sedang bercengkrama.
"Salam hormat pada yang mulia putera mahkota," ujar Xiao Yi dan Yue Bi menundukkan kepala di hadapan putera mahkota.Ini kali pertama mereka bertemu baik Xiao Yi dan Yue Bi sama-sama belum pernah bertemu dengan putera mahkota.
"Aku terima salam hormat kalian. Tegakkan kepala kalian para puteri Lu."Yue Bi dan Xiao Yi menegakkan kepala mereka bersamaan. Pandangan kedua puteri itu tepat pada wajah rupawan sang putera mahkota. Putera mahkota tersenyum kemudian maju melangkahkan kakinya mendekati kedua puteri Lu.
"Ini kali pertama kita bertemu. Ternyata kau memang gadis yang cantik seperti yang di bicarakan banyak orang." Xiandi menatap lekat Yue Bi."Ma ... maaf yang mulia, saya Lu Yue Bi puteri kedua Lu. Kakak saya Xiao Yi yang akan menjadi istri anda."
Xiao Yi menunduk, putera mahkota salah tingkah sedangkan Yue Bi merasa tidak enak pada Xiao Yi. Sepertinya putera mahkota salah mengira kalau Yue Bi adalah calon istrinya.
"Maaf, sepertinya ada kesalahan di sini" lirih Putera mahkota canggung dengan senyum samar yang dipaksakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Empress
Historical FictionKematian tragis yang menimpa sang kakak membuatnya menjadi keras dan berambisi. Apapun yang terjadi posisi permaisuri harus tetap di pertahankan. Karena dengan posisi itu, maka seluruh kekuatan ada di tangannya. "Bulan hanya ada satu, dan itu adalah...