Lanjut...
Matahari tampak malu-malu keluar dari persembunyiannya. Cahayanya perlahan menyinari bumi yang sebelumnya gelap gulita. Pagi ini juga Yue Bi dan Xiandi berkunjung ke kediaman Phoeniks (kediaman ibu suri) untuk memberi salam pagi pada yang lebih tua (senior).
Awalnya Xiandi enggan pergi namun dengan sedikit paksaan dan bujukan, akhirnya Xiandi mau ikut pergi bersama Yue Bi. Di sinilah mereka sekarang, duduk bersanding di hadapan ibu suri sekaligus meminum teh bersama.
"Jika bukan karena ancamanmu yang akan mengusir Pao Ling dari istana, aku tidak akan mungkin mau datang bersamamu ke sini!" batin Xiandi menoleh sesaat pada Yue Bi yang duduk di sampingnya menghadap ibu suri. Kedua wanita yang memiliki kedudukan tertinggi itu sibuk mengobrol sedang Xiandi tampak bosan dan jenuh.
"Apa tugasku di sini hanya mendengarkan obrolan mereka saja? Menyebalkan sekali," umpat Xiandi di dalam hati.Yue Bi dan Ibu suri Xia-Xia sibuk mengobrol tanpa mempedulikan wajah masam Xiandi. Berulang kali Xiandi ingin menyela dan pamit pergi tapi sejak tadi dirinya tidak mempunyai kesempatan untuk bicara. Jika dua wanita sudah membahas suatu hal pasti yang lain terabaikan. Xiandi memilih menyesab teh yang tersaji untuknya, sampai sebuah pembahasan yang terlontar dari mulut Yue Bi membuatnya tersedak.
"Saya ingin membahas tentang seorang gadis yang menurut saya cocok untuk menjadi selir yang mulia kaisar Xiandi, ibu."
"Uhuk-uhuk." Xiandi terbatuk-batuk sementara terdapat raut masam di wajah ibu suri.
"Apa maksudmu permaisuri?" Wajah ibu suri terlihat dingin memandang wajah Yue Bi.
Melihat wajah tidak suka ibunya, Xiandi berusaha meluruskan ucapan Yue Bi "Emz. Ibu, aku rasa Yue ... maksudku permaisuri hanya bergurau. Aku rasa dia sedang membuat lelucon di pagi hari. Benarkan permaisuri?"
"Tidak ibu suri. Saya serius dalam membahas ini. Kita semua tahu ada satu gadis yang tinggal di istana ini yaitu nona Pao. Dan saya rasa semua orang pun tahu kaisar Xiandi tertarik padanya. Saya hanya tidak ingin tersebar rumor yang dapat menghancurkan nama baik kaisar. Mohon ibu mengerti." Yue Bi berucap lancar tanpa rasa takut sedikit pun. Sekali pun ibu suri, pendapatnya tidak pernah tampak ragu.
"Menyukai dan tertarik pada wanita adalah hak kaisar! Tapi memberinya hak kuasa dan menjadikannya selir tidaklah semudah itu permaisuri. Hanya karena ketertarikan kaisar kau ingin menjadikannya selir istana? Bagaimana jika kaisar menyukai semua wanita di istana ini? Apa kau ingin mengangkat mereka semua menjadi selir?! Apa kau lupa bahwa semua wanita di istana ini adalah milik kaisar? Jika gadis itu sudah melewati malam pertama dengan kaisar dan dia sampai mengandung benih kaisar maka dia berhak naik jabatan sebagai wanita istimewa dan jika kau memberinya surat ijin masuk istana barulah dia akan menjadi selir! Sedangkan sampai saat ini tidak ada yang terjadi antara yang mulia kaisar dan juga Pao Ling. Mereka hanya sebatas teman!"
"Saya mengerti dan paham akan hal itu ibu suri. Tetapi saya ingin pengecualian untuk nona Pao. Saya ingin mengangkatnya sebagai selir. Saya rasa dengan keberadaannya di samping yang mulia kaisar akan mampu meningkatkan semangat kerja yang mulia kaisar." Yue Bi kekeh dengan usulnya.
Ibu suri menyipitkan kedua matanya, "sekarang aku berpikir bahwa hubungan kalian tidaklah sehat. Apa yang kalian sembunyikan dariku?"
"Tidak ada," sela Yue Bi cepat. Yue Bi menghela napas panjang dan menatap serius ibu suri, "alasan saya mengangkat Pao Ling agar dia menjadi selir sebab ... sebab saya tidak akan bisa memberikan kaisar keturunan."
Ibu suri terkejut dengan mulut terbuka lebar. Dengan cepat ibu suri membungkam mulutnya sendiri dengan telapak tangannya. Ibu suri terdiam menatap pias Yue Bi. Xiandi pun ikut terkejut dengan pernyataan Yue Bi barusan. Wajahnya menatap Yue Bi yang masih mengangkat wajahnya menatap ibu suri.
"Kau berbohong untuk hal ini? Kenapa?" tanya Xiandi di dalam hati masih menatap Yue Bi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Empress
Fiksi SejarahKematian tragis yang menimpa sang kakak membuatnya menjadi keras dan berambisi. Apapun yang terjadi posisi permaisuri harus tetap di pertahankan. Karena dengan posisi itu, maka seluruh kekuatan ada di tangannya. "Bulan hanya ada satu, dan itu adalah...