Lanjut !!!
_______________
Para prajurit jaga mengepung para perampok sedangkan Yue Bi tercengang dengan sedikit was-was. Yue Bi khawatir seseorang akan mengenali penyamarannya di luar istana.
Beberapa saat setelah penangkapan, inspektur polisi Cheng Li datang bersama seorang gadis muda. Bola mata Cheng Li menatap tepat ke bola mata Yue Bi, seakan dapat menembus penutup wajah Yue Bi.
Cheng Li mendekati Yue Bi, seolah-olah tidak kenal dan belum pernah bertemu.
"Apa anda terluka?" tanya Cheng Li."Tidak," jawab Yue Bi.
"Terima kasih banyak tuan, anda datang tepat waktu. Jika tidak mungkin permai ... "
"Ehemz!!" Cheng Li berdehem keras hingga menghentikan ucapan dayang Shin. Segera, dayang Shin menundukkan kepalanya.
"Jangan berterima kasih denganku tapi gadis itu." Cheng Li menunjuk sesosok gadis lusuh yang berdiri tak jauh dari mereka berdiri. Gadis itu terus saja menunduk tanpa berani mengangkat wajahnya.
Yue Bi penasaran dengan wajah gadis itu. Perlahan namun pasti Yue Bi mendekati gadis itu.
"Angkat wajahmu," perintah Yue Bi."Saya tidak berani nona," jawabnya pelan.
"Jangan khawatir, tidak akan ada yang akan memarahimu. Angkat wajahmu dan katakan siapa namamu. Dari keluarga mana kau berasal." Yue Bi memaksa.
Sedikit ragu, gadis lusuh itu mengangkat wajahnya. Yue Bi terkesima dengan bola mata coklat gadis itu.
"Nama saya Yi Fei. Li Yi Fei. Saya hanyalah seorang budak. Saya tidak memiliki keluarga, dan saya hanya seorang diri," ucapnya.Yue Bi melihat sesuatu di belakang leher gadis itu kemudian ia tersenyum seraya berkata, "terima kasih sudah menolongku."
"Tidak, ini hanyalah kebetulan. Saya di perintahkan tuan saya untuk mencari kayu bakar di hutan. Saya mendengar ada suara seruling yang sangat indah, kemudian saya mengikutinya dan melihat anda bermain seruling. Saya benar-benar menikmati permainan seruling anda nona. Sampai akhirnya ada sekelompok perampok mendekat, saya tidak bisa membantu anda dengan melawan mereka. Oleh karena itu saya hanya mampu membantu dengan memanggil para prajurit jaga," jelasnya.
"Sama saja. Aku berhutang budi padamu." Yue Bi mengeluarkan serulingnya, menatap lekat pada seruling itu. Tak lama kemudian Yue Bi menyodorkannya pada Yi Fei, "ambillah. Seruling ini akan membantumu. Anggap saja sebagai hadiah atas kebaikanmu. Jika ada yang bertanya 'apa seruling ini milikmu?' Katakan saja 'iya.' Karena sekarang seruling ini milikmu. Jangan pernah katakan kau mendapatkannya dari mana."
Ragu-ragu Yi Fei mengulurkan tangannya, "terima kasih nona."
Cheng Li menatap Yue Bi dan Yi Fei kemudian membatin, "anda menyerahkan hati yang mulia kaisar pada orang lain permaisuri. Apa anda sudah siap akan resikonya?"
__________________
Cheng Li mengantar Yue Bi sampai ke istana tanpa diketahui oleh siapapun. Sesampainya di taman depan kediaman Sakura, Cheng Li menghentikan langkah Yue Bi.
"Saya menyarankan anda untuk memanggil gadis pemilik seruling itu ke istana tapi, mengapa anda justru membuat pemilik baru dari seruling itu?" Cheng Li sedikit kesal. Jika Yue Bi menolak cintanya, Cheng Li cukup sadar diri dan menerimanya. Sejak kematian Xiao Yi, Cheng Li menyadari senyum palsu Yue Bi cukup tulus untuk Xiandi. Untuk mempertahankan sedikit senyum tulus itu Cheng Li akan melakukan apa pun untuk terus melihatnya. Meski pun itu artinya ia harus melihat Yue Bi dan Xiandi bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Empress
Historical FictionKematian tragis yang menimpa sang kakak membuatnya menjadi keras dan berambisi. Apapun yang terjadi posisi permaisuri harus tetap di pertahankan. Karena dengan posisi itu, maka seluruh kekuatan ada di tangannya. "Bulan hanya ada satu, dan itu adalah...