Lanjut...
"Aku yakin ada sesuatu yang kau sembunyikan sehingga kau bersi keras untuk menobatkan Pao Ling menjadi selir." Ibu suri menatap Yue Bi yang terdiam di hadapannya.
Dengan keberanian yang ada, Yue Bi mengangkat wajahnya menatap tepat bola mata ibu suri Xia-Xia, "maaf jika keputusanku ini mengganggu kesehatan anda ibu suri. Tetapi, semuanya sudah aku pikirkan matang-matang. Aku melakukan ini agar tidak ada lagi yang menjadi korban seperti kakakku yang malang, aku melakukan ini untuk mengembalikan sesuatu yang hilang, sesuatu yang seharusnya terjadi, sesuatu yang seharusnya tidak aku miliki."
"Lu Yue Bi!" Ibu suri membentak Yue Bi. Xia-Xia tahu ke mana arah pembicaraan Yue Bi saat ini. Pao Ling juga merupakan kandidat calon puteri mahkota yang masuk seleksi. Apa lagi banyak gosip yang mengatakan bila sejak awal Xiandi menyukai Pao Ling, bukan Xiao Yi atau Yue Bi. "Cukup, jangan diteruskan."
"Mengapa saya tidak boleh meneruskan pembicaraan ini ibu suri? Bukankah anda pun tahu masalah apa yang saya singgung ini?" Yue Bi semakin berani. Pernikahan Syah memang wajib bagi kaisar, suka atau tidak suka. Kaisar harus menerima siapa saja yang akan menjadi isteri syahnya. Tapi tidak dilarang juga bila kaisar menginginkan gadis yang dicintainya, yaitu menjadi selir.
"Benar! Tapi menjadikan Pao Ling sebagai selir disaat posisimu baru menguat hanya akan membuatmu tersingkir." Ibu suri memperingatkan.
Yue Bi tertawa kecil kemudian menatap ibu suri, "sejak kematian kak Xiao Yi, saya tidak takut pada apa pun. Saya, kakak saya dan Pao Ling harus diperlakukan adil, karena kami bertiga adalah orang yang terpilih. Tidak adil bila Xiao Yi dan Yue Bi yang hanya mendapatkan kesempatan. Terlepas dari masalah keluarga Pao. Pao Ling tidak bersalah."
Ibu suri menoleh kesamping, menatap Yue Bi yang tersenyum menikmati jamuan. Jamuan pesta kecil-kecilan atas diangkatnya Pao Ling menjadi selir terus berlangsung. Xia-Xia cemas para pejabat akan berbalik mendukung Pao Ling dan berbalik menyerang Yue Bi. Xia-Xia berbisik pada penasehat Han Xi, "pastikan para pejabat tidak membelot dengan adanya Pao Ling di istana ini sebagai anggota istana baru."
Penasehat Han Xia mengangguk, "baik yang mulia."
Jauh dari benaknya yang terdalam, ibu suri membatin, "Yue Bi, orang -orang yang menyayangimu berusaha menahan belati yang ingin menikam jantungmu, tapi tanganmu, perlahan namun pasti, justru menariknya semakin dekat."
Yue Bi tercenung di kursinya, ia tidak begitu menikmati pesta itu. Pikirannya mengembara entah kemana, hatinya berdenyut nyeri, kedua matanya menahan air yang berusaha lolos dari pelupuk matanya.
"Kau harus ingat Yue Bi, kau hanya sementara diposisimu. Tempat yang kau duduki bukanlah milikmu dan hati yang kau miliki bukanlah milikmu. Kau hanyalah bayangan, Yue Bi," ujarnya pada dirinya sendiri di dalam hati.____________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Empress
Historical FictionKematian tragis yang menimpa sang kakak membuatnya menjadi keras dan berambisi. Apapun yang terjadi posisi permaisuri harus tetap di pertahankan. Karena dengan posisi itu, maka seluruh kekuatan ada di tangannya. "Bulan hanya ada satu, dan itu adalah...