Andai waktu bisa diulang, apa aku akan tetap merasakan sedihnya dikecewakan? Bukan dengan orang lain, melainkan oleh diri sendiri yang terlalu percaya bahwa aku adalah sosok yang kuat. Sosok yang kokoh tak tergoyahkan bagai kayu jati.
Menyandang nama kayu, yang dielu-elukan benda keras dan kuat. Berguna bagi siapapun, bermanfaat besar. Nyatanya, aku hanya seonggok kayu tua yang lapuk tak berdaya. Tak berguna. Sekali terhantam, jatuh berantakan. Bahkan, hanya dengan sebuah sentuhan kecil.
—Kayu, 2018
Chrissie Elizabeth